Part 8

3.1K 268 10
                                    

Jimin berjalan santai menuju rumahnya setelah lebih dulu memarkirkan mobil di depan pagar.

Pemuda itu menenteng sebuah paper bag yang bertuliskan nama toko kue.

Sebelum pulang tadi Rose meminta Jimin untuk berhenti di toko kue.

Gadis itu bilang ingin makan kue coklat, dan setelah mendapat apa yang ia inginkan, Rose tak lupa memesan beberapa kue untuk Haneul dan menitipkannya pada Jimin.

Jimin baru saja membuka pagar, dan langsung disambut oleh seruan adiknya.

"Oppa!"

Jimin tersenyum, membuat mata sipitnya membentuk bulan sabit.

Namun senyum Jimin perlahan memudar saat ia menyadari ada orang lain yang tengah berada di halaman rumahnya.

Ia membulatkan mata, penasaran dengan sosok yang ada di depannya, mungkinkah teman Haneul?

Jimin tak punya gambaran tentang gadis itu karena posisi berdirinya membelakangi Jimin membuat pemuda itu tak bisa melihat wajahnya.

Jimin kembali melangkah, namun baru beberapa langkah ia terpaksa berhenti.

Gadis di depan Jimin memutar tubuhnya, kini mereka bertatap muka dan langsung membuat Jimin melotot kaget.

"K-kau!" Seru Jimin sambil tangannya menunjuk dengan bergetar.

Gadis dihadapan Jimin nampak tersenyum manis.

"Anyeong, Jimin-ah" suaranya lembut, tapi entah kenapa malah terasa seperti pisau silet yang tengah berusaha merobek telinga Jimin.

Jimin menelan ludah, tenggorokan nya tiba-tiba terasa kering, dan jantungnya berdebar.

"Pulang kerja?" Tanya si gadis ringan, senyum manis masih menghiasi wajah cantiknya.

Jimin tak menjawab, masih diam seperti mannequin dengan mata yang melotot.

Untuk beberapa saat suasana dihalaman rumah Jimin terasa canggung. Ketiga orang disana tak satupun yang bicara.

Hingga gadis cantik tadi memulai lebih dulu.

"Sudah lama, kau terlihat makin keren" ia memperhatikan Jimin dari ujung rambut hingga ujung kaki, mengagumi style baru Jimin.

Jimin ikut melirik dirinya sendiri, ia tak menampik perubahan dirinya. Sebelumnya Jimin memang tak terlalu peduli dengan penampilan.

Namun setelah bertemu Rose dan berkerja dengannya perlahan Jimin berubah. Tentu itu semua tak lepas dari campur tangan Rose. Ia membantu Jimin menjadi sosok baru yang menurutnya lebih baik.

Jimin bernapas dalam, berusaha menetralkan perasaannya sendiri.

Jika boleh jujur perasaan Jimin saat ini cukup kacau, ia tak bisa membohongi itu tapi tentu tak  ingin menunjukkannya.

Jimin kaget tentu saja, sebelumnya ia tak membayangkan tentang hal ini meski ia tahu bahwa suatu saat gadis ini pasti kembali.

Yang ada dalam bayangan Jimin jika gadis itu kembali maka ia tak akan datang menemui Jimin. Ia pikir bahwa gadis itu pasti sudah lupa tentang dirinya dan apapun yang berhubungan dengannya.

Namun kali ini ia malah menemukan si gadis tengah berdiri di halamannya.

"Kau mau masuk?" Tanya Jimin sekedar basa-basi.

Gadis itu menggeleng "aku sudah disini sejak jam 2 tadi, menghabiskan makan siang dengan Haneul" ia menunjukkan kotak bekal yang ada di tangan kanannya lalu melirik Haneul.

A GOOD DAY [JIMIN x ROSE] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang