Part 10

2.7K 234 11
                                    

Siang itu Rose dan Jimin dalam perjalanan pulang dari BigShot.

"Oppa"

"Heum"

"Bagaimana pertemuan mu dengan Hoseok?"

Mendengar pertanyaan Rose membuat Jimin mengerutkan dahi.

"Kalian pergi kemana saja?" Tanya si gadis lagi.

"Kami hanya menghabiskan waktu main game" jawab Jimin namun tampaknya tak membuat Rose puas.

Gadis itu menatap Jimin menunggu jawaban yang lain, dirinya masih begitu yakin bahwa waktu itu ia melihat Jimin dengan seorang gadis.

"Oh ya kami pergi ke sinsadong" ucap Jimin membuat Rose merasa sedikit lega.

"Kalian hanya berdua?"

Jimin mengangguk,

"Sungguh?"

Jimin menatap Rose sekilas, ia heran kenapa Rose terdengar seperti tak percaya padanya.

"Iya kami hanya berdua, wae??"

"Aaah aniyo" Rose menggeleng sambil memutar tubuhnya menghadap ke depan.

"Waeyo princess?" Tanya Jimin tak percaya

" oppa apa mungkin kau...?" Rose menghentikan ucapannya sedangkan Jimin tengah meliriknya dengan raut penasaran.

"Aku kenapa, ada apa, heum?" Tangan kiri Jimin mengusap pipi Rose sementara tangan kanannya sibuk menyetir.

Rose masih menatap Jimin lekat, ia tidak tahu kenapa jadi tidak yakin untuk menanyakan ini.

"Apa kau bertemu orang lain?" tanya Rose ragu.

Jimin menatap heran, ia tak langsung menjawab seperti tengah memikirkan sesuatu.

"Kurasa aku bertemu beberapa orang tanpa sengaja?" jawabnya "kenapa?" Jimin balik bertanya dengan nada yang lembut.

"Ah begitu" Rose tersenyum tipis, baginya sudah cukup jawaban Jimin, ia tidak ingin memaksakan diri.

"Kerumah ku, akan kubuat kan makan malam untuk oppa" ucap Rose mengganti topik pembicaraan.

Jimin melirik kekasihnya dengan dahi berkerut.

"Kau memasak?" nada tak percaya terdengar dari intonasi ucapan Jimin.

"Ya, kenapa?"

"Kau yakin?" tanya Jimin bernada ejekan.

"Yakin, aku sudah belajar. Akan ku tunjukkan padamu" jawab Rose berapi-api.

Jimin hanya terkekeh mendengar jawaban Rose, dia masih ingat betul kebakaran di dapurnya beberapa waktu yang lalu akibat Rose yang tak tahu cara memasak.

"Oppaaa" Rose merengek, memaksa Jimin berhenti terkekeh.

"Araseo araseo" ucap Jimin sambil mengusap rambut Rose.

..
..
..

Rose berhasil membuktikan bahwa ia bisa memasak, telur dadar dan ramen kimchi. Sebenarnya Jimin masih ingin tertawa tapi rasanya tidak tega, bagaimana pun juga Rose sudah bekerja keras untuk makan malam ini, jadi Jimin harus menghargainya.

Bermula dari hal kecil akan menjadi sesuatu yang besar, apalagi jika itu adalah hal yang positif sudah seharusnya mendapat apresiasi begitu pikir Jimin.

Setelah menyelesaikan makan malam Jimin dan Rose sibuk berkutat dengan cucian piring, sebenarnya jumlah piring kotor tak terlalu banyak bisa selesai dalam 10 menit jika dikerjakan dengan benar.

A GOOD DAY [JIMIN x ROSE] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang