Part 23

2.1K 180 21
                                    

Jaehyun tak gentar atau bahkan terusik sedikitpun oleh tatapan Jimin. Dengan senyum manisnya pemuda itu melewati Jimin yang terlihat menahan kesal.

Menuju meja makan lalu menaruh bungkusan yang tadi di bawanya.

"Apa itu?" atensi Rose langsung tertuju pada bawaan Jaehyun yang jumlahnya 3 kantong plastik.

"Hanya makan malam" lesung pipit Jaehyun menyembul di sela-sela senyumnya.

"Kau repot sekali Jaehyun" Rose merasa sedikit tidak enak.

"Tidak sama sekali, justru aku senang melakukannya" pemuda Jung mengeluarkan kotak makanan satu-satu dan menaruhnya di meja.

"Baiklah akan kusiapkan piring" Tanpa menunggu jawaban Rose beranjak ke dapur.

"Biar ku bantu" Jaehyun hendak menyusul Rose tapi tangan Jimin lebih dulu menahan lengannya membuat Jaehyun menghentikan langkah lalu menatap Jimin heran.

"Tidak perlu" kata pemuda Park lalu segera meninggalkan Jaehyun dan melangkah menuju dapur.

Sementara ditempatnya Jung Jaehyun hanya tersenyum miring dan membiarkan Jimin pergi dari hadapannya.

Tak berapa lama Rose dan Jimin kembali dengan peralatan makan serta beberapa botol air minum ditangan mereka.

"Aku tidak tahu kau akan menyukainya atau tidak" ucap Jaehyun sesaat setelah Rose menata piring untuknya.

"Tak masalah Jaehyun, aku makan apapun" Rose manarik kursi dan mendudukkan dirinya.

Sementara di tempatnya Jimin hanya diam sambil menahan perasaan tak sukanya. Ia yakin benar kalau Jaehyun tengah mencoba mencari perhatian Rose dengan sikap sok manisnya.

"Kau mau makan apa dulu?" Jaehyun persiap dengan sendok ditangannya sedangkan Rose memutar tatapan pada hidangan di hadapannya.

Rose menunjuk daging sapi dengan bumbu lada hitam, kemudian dengan sigap Jaehyun memindahkan sesendok penuh bulgogi ke piring Rose.

Gadis itu tersenyum, "gomawo" katanya.

"Bukan masalah" Jaehyun pun tersenyum tak kalah manis.

Sedangkan Jimin hanya bisa melihat kedua orang itu dengan rasa geram yang mulai menggelitiki hatinya.

"Jimin-ssi makanlah, mau ku ambil kan sesuatu" tawar Jaehyun yang langsung ditolak oleh Jimin. Sikap sok manis Jaehyun hampir membuat pemuda Park itu mual.

"Oh ya, semalam itu benar-benar kebetulan sekali bukan, kita bisa bertemu di tempat penjual bungeoppang" celetuk Jaehyun bersemangat yang membuat Rose dan Jimin langsung menatap pemuda itu.

Sementara Jaehyun dengan wajah malaikatnya balas menatap Jimin lalu bertanya dengan tenang, "kau bersama siapa semalam Jimin-ssi, kekasihmu?"

Jimin melotot pada Jaehyun sedangkan Rose langsung tersedak karenanya. Jaehyun terkejut lalu segera menuangkan segelas air dan memberikannya pada Rose.

Jimin yang sudah berdiri dari kursinya mendadak kaku, saat melihat perlakuan Jaehyun tak berhenti seteleh memberi air, pemuda Jung tengah mengusap punggung atas Rose.

"Gwenchana?" tanyanya khawatir.

Rose mengangguk, lalu melirik Jimin yang tengah mematung di tempatnya sambil menatap intens pada gadis itu.

Ada rasa khawatir namun seperti ada rasa kesal juga dari sorot mata Jimin kala menatap Rose. Gadis itu sadar mungkin Jimin tak suka dengan sikap Jaehyun padanya. Tapi Rose sendiri tak mau terlalu ambil pusing. Toh Jaehyun masih bersikap sewajarnya.

A GOOD DAY [JIMIN x ROSE] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang