Part 21

2.1K 198 26
                                    

Beberapa hari ini Rose harus bolak balik ke BigShot untuk melakukan rekaman, karena semua lagu untuk comeback terbarunya sudah di rampungka oleh Yoongi.

Gadis itu menjadi cukup sibuk, namun siapa sangka jika ternyata Jimin lah yang lebih sibuk darinya.

Pasalnya waktu dan pikiran pemuda itu tak hanya digunakan untuk berkonsentrasi pada Rose dan pekerjaannya sebagai manajer, melainkan terpecah untuk orang lain yang tak lain adalah Seulgi.

Seperti hari ini Jimin mendadak minta ijin untuk pergi, meski tak memberi tahukan alasannya toh Rose sudah tahu untuk apa pemuda Park itu pergi dan menitipkan Rose pada manager lain yang notabene jarang bersentuhan langsung dengannya.

Meski ada sedikit rasa tak ikhlas dalam hatinya tapi Rose tak bisa berbuat banyak apalagi dengan egois melarang Jimin pergi.

Ini hanyalah rekaman, Rose tidak terlalu memerlukan Jimin untuk stand by di sampingnya.
Jadi tinggalah Rose di studio bersama team produksi tanpa Jimin. Omong-omong ini sudah hari kelima Jimin bersikap begitu.

Rose baru meyelesaikan take ke empatnya lalu mengambil istirahat sejenak dan duduk di sofa sembari memainkan ponselnya dengan hampa.

Pintu studio yang baru saja dibuka memunculkan sosok Yoongi di sana dan kehadiran pemuda itu mampu mengalihkan perhatian Rose untuk sejenak.

"Sudah selesai take keempatnya?" tanya Yoongi sembari berjalan ke arah Rose.

Rekan Yoongi mengangguk sementara Rose tak memberi respon, ia merasa malas menggerakkan mulutnya.

Namun gadis itu terpaksa mendongak saat dirasakannya sebuah tangan bertengger di puncak kepalanya.

Yoongi berdiri di depan Rose lalu dengan lembut mengusap rambutnya.

Pemuda itu lantas memicingkan matanya saat mendapati wajah murung Rose.

"Kenapa mukamu begitu Nona?" tanya Yoongi sambil membanting tubuhnya di sofa tepat di sebelah Rose.

Kepala Yoongi bersandar pada bahu gadis itu lalu matanya melirik ke arah ponsel Rose yang menyala. Tidak ada yang spesial disana hanya sebuah game untuk para gadis dengan visualisasi yang manis dan lucu.

"Aku tak apa, memangnya kenapa?"

"Mukamu masam seperti mangga mangga muda" sahut Yoongi.

"Ani" Rose seolah tak terima dengan ucapan Yoongi kemudian tersenyum lebar.

"begitu kan manis" kata Yoongi kemudian tersenyum tipis.

Rose manggut-manggut, cukup lega karena senyum palsunya itu membuat Yoongi percaya. Iya, itu hanyalah senyum yang dipaksakan oleh Rose karena jika boleh jujur hatinya sedang tidak dalam suasana yang baik sekarang.

Tangannya boleh sibuk memainkan game, namun dirinya sedang gelisah dan yah, mungkin sedikit sedih karena Jimin.

Berulang kali ia menekankan pada dirinya sendiri bahwa jangan berpikir yang tidak-tidak, bahwa saat ini Jimin hanya melakukan tugasnya sebagai teman bagi seorang gadis yang tengah berduka karena baru saja ditinggal ibunya. Namun entah kenapa perasaan sedih dan tak terima itu masih sering mengusik dirinya.

Ia benci hal itu.

"Oh ya tadi aku berpapasan dengan Jimin, sepertinya dia terburu-buru, apa terjadi sesuatu?"

Rose menatap Yoongi dengan perasaan yang bercampur aduk. Sejenak ada rasa khawatir dengan pertanyaan Yoongi yang notabene normal dan biasa saja.

"Ehm eh tidak, dia hanya ada urusan" jawab Rose sekenanya.

A GOOD DAY [JIMIN x ROSE] ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang