Suzy menghela nafas, akhirnya ia sampai dikelasnyaà setelah tadi bertemu seseorang yang tak terduga. Ia bahkan tak kenal namja tadi, tapi namja itu terlihat so kenal so dekat. Belum lagi banyak pasang mata yang menatapnya, dan itu tatapan yang amat ia hindari. Oh.. rasanya ia menenggelamkan dirinya dilaut merah sekarang.
"Zy." seseorang menepuk bahunya membuat Suzy yang tadi menenggelamkan wajahnya dimeja kini terangkat dengan lesu
"Apa lagi? jangan bertanya apapun. Karna aku pun tidak tahu apa-apa,"sahutnya kembali menenggelamkan diri
"Masa? kok bisa? gak kenal maka gak sayang, kalo sampe pacaran kan aneh,"sahut gadis bermata kucing tersebut menatapnya heran
"Molla, aku bahkan gak kenal dengannya,"
"WHAT?! kau bercanda? Apa yang lebih lucu dari ini Suz?"tanya Krystal histeris, Jiyeon mengangguk setuju
"Memangnya dia siapa? aku bahkan baru bertemu tadi pagi,"
"Sungguh? Kau tidak sedang bercanda?"tanya Jiyeon duduk disampingnya
"Hey Zy, bercandamu tidak lucu."sahut Krystal tertawa bersamaan dengan Jiyeon
"Aku. memang. tidak. tahu. siapa. dia."
Tawa keduanya berhenti mendengar ucapan Suzy yang begitu jelas, menatap Suzy dengan wajah tak percaya.
"Dia Jeon Jungkook. Kelas sebelah, juara umum, ank pemilik sekolah kita, wajahnya tampan, sering muncul dimading dan majalah sekolah karna prestasinya. Ia juga pernah mengalahkanmu waktu lomba classmeeting kategori cerdas cermat, sungguh kau tidak tahu?"tanya Jiyeon dengan wajah kawatirnya berjalan kesana kemari seakan-akan orang yang tidak dikenali Suzy adalah artis hollywood atau anaknya presiden atau cicitnya leluhur terdahulu.
"Aku. tidak. tahu." jawabnya menggeleng tegas
"Ini tidak bisa dibiarkan Jiyeon. Suzy bisa dalam masalah kalo dia tidak tahu apa-apa soal Jungkook."sahut Krystal panik sedangkan gadis yang mereka khawatirkan menatap aneh keduanya
"Suzy, biar kami beritahu. Setidaknya kau harus tahu kalo Jungkook itu anak pemilik sekolah kita, juara umum, tampan, baik, suka menolong, rajin menabung, dan kau wanita pertama yang dianggap pacar olehnya, dia juga akan semakin berkarisma saat tersenyum,"celoteh Jiyeon menarik kedua pundak Suzy hingga keduanya berhadapan
"Tapi. aku. tidak. mau. mengenalnya."ucap Suzy tegas
"Kau bisa dalam masalah, apa yang dia katakan tadi?"sahut Krystal
"Mengantarku pulang, tapi aku tidak mau. Jadi.. aku pasti kabur,"
"Aku tidak setuju. Suz, sebaiknya kau jangan kabur, ia akan melakukannya jika itu sudah terucap,"
"Bagaimana kalian tahu?"
"Apa kami belum pernah bercerita kalo kami satu JHS dulu?"
"Dia sudah SHS, itu artinya ia tidak bisa melakukan sesuatu sesuai kehendaknya. Aku tidak perduli,"
"Saran kami, kau jangan menghindar. Demi ketenangan dan kenyamanan yang kau dapat selama ini, keberadaan Jungkook juga bisa membuatmu terhindar dari bully penggemar namja itu,"jelas Krystal, Jiyeon mengangguk setuju
"Molla," lirihnya, sepertinya ia benar-benar dalam masalah.
*
*
Jungkook terus bersiul sepanjang koridor sekolah, ia barusaja selesai menyimpan buku paket untuk pelajaran terakhir ke perpustakaan. Ia tak bisa berhenti tersenyum mengingat kejadian beberapa jam yang lalu. Langkahnya terhenti melihat sosok gadis yang berkeliaran diotaknya kini terlihat mengendap-endap, senyumnya semakin lebar mengikuti langkah sang gadis yang kini bergerak ketangga belakang sekolah yang sangat jarang dipakai karna tangga tersebut jauh dari gerbang utama sekolah dan harus berputar.