Jungkook menuruni anak tangga dengan senyum lebarnya, ia masih tak percaya akhurnya setelah 3 hari 3 malam membuat keributan didepan rumah Suzy, gadis itu mau berkencan dengannya. Bahkan ia harus rela menahan rasa malu didepan semua orang yang berada disana.
"Ya Tuhan... ada loooh yang tetap bahagia walaupun diskors," sindir ny. Jeon, Jungkook menaikkan sebelah alisnya lalu menggaruk tengkuknya ketika sang ayah menatap tajam seolah meminta penjelasan
"Benar eomma, bahkan dia itu mau berkencan hari ini setelah membuat kegilaan didepan rumah kekasihnya," sahut Somi tak ingin kalah, Jungkook memberikan deathglare pada adik satu-satunya yang 11-12 sama ibunya
"Benarkah? Memangnya kegilaan apa yang dilakukannya? Kalo dia kekasih eomma, eomma putusin deh tuh namja,"
Ya Tuhan, apa aku ini anak tirinya?
"Eh~ bukannya appa juga dulu sering nangis didepan rumah sambil teriak-teriak gak jelas agar eomma mau nerima kencannya," celetuk Somi dengan wajah polosnya menatap sang ayah
Tak-
"Aw! Kenapa eomma menjitakku? Itukan nyata, eomma sendiri yang cerita, bahkan appa sudah seperti orang gila karna bajunya dekil bekas guling-guling gak jelas didepan rumah," gerutu Somi yang pastinya bikin sang ibu segera menutup mulutnya dan menyeret pergi dari ruang makan sebelum sang suami gak pulang-pulang dan tak menyentuhnya.
Tuan Jeon menghela nafas, memijit pelipisnya dan tanpa sadar Jungkook juga melakukan hal yang sama. Batin anak sama bapak.
"Jadi appa tak marahkan kalo aku bersikap sedikit..... yah begitulah," cengir Jungkook, tuan Jeon itu irit bicara bahkan seperti gak perduli sama perilaku anaknya, tapi kalo masalah merusak pendidikan atau sesuatu yang serius ia juga takkan mentoleri apapun alasannya.
"Ahboji tidak mengajarimu bolos dalam pelajaran Jeon," ucap tuan Jeon sambil memakan potongan daging, Jungkook tahu ia salah, ayahnya sedang serius walaupun terlihat santai apalagi memanggilnya hsnya dengan marga saja
"Mianhamnida ahboji," sahutnya menundukkan kepala ikut sarapan
"Ahboji pernah muda, tentu saja tahu bagaimana menggebu-gebunya aura muda. Tapi bukan berarti harus melalaikan kewajiban, kewajiban sebagai pelajar. Ahboji tidak perduli pandangan orang terhadapmu, tapi ahboji lebih mengkhawatirkan dirimu, dirimu yang masih muda, yang masih seujung kuku mengetahui cinta, berpikir logis itu perlu agar kau sedikitnya harus hati-hati dalam perasaan, apalagi anak SHS. Orang sudah menikah bisa bercerai apalagi orang yang pacaran. Kamu mengertikan maksud ahboji Jeon?" Jelas tuan Jeon pas dengan mengakhiri sarapannya
"Nde ahboji," sosok yang patuh muncul, tuan Jeon tersenyum menepuk punggung anaknya
"Bersenang-senanglah, sebelum kau habiskan waktu untuk kewajiban,"
"Nde,"
"Ahboji berangkat duluan,"
"Nde,"
"Ah~ satu hal lagi, kalo hujan jangan berhrnti didekat motel ataupun hotel,"