----------------SORRY FOR TYPO-------------Jungkook bersiul bahagia, ketika pada akhirnya ia bisa menginjakkan kakinya di bandara internasional london, menghirup udara dingin dikota indah ini.
Tangannya bergerak membuka ponsel lalu membaca dengan jelas alamat yang dikirimkan ayahnya, ia harus segera mencari taksi, rasanya ia tak sabar untuk bertemu pujaan hatinya.
Sepanjang perjalanan, didalam taksi matanya tak lepas merapalkan kata takjub, kota yang tak pernah ada dibenaknya kini begitu ia nikmati.
Ucapan terimakasih ketika ia sampai disebuah hotel bintang lima, hatinya semakin membuncah tak sabar untuk berjumpa, yah~ ia akan meminta maaf atas keputusannya beberapa minggu terakhir ini, ia terlalu kekanakan, bukannya berusaha membuat hubungan menjadi sesuatu yang indah tapi ia malah menghancurkannya dengan kata 'monoton', harusnya ia membuat gadisnya bahagia tapi ia malah menorehkan luka, ia tahu gadis itu terluka tapi seperti tak punya perasaan ia malah mengabaikannya, hingga pada akhirnya ia sendiri yang kelimpungan rindu, rindu kekasihnya.Akhirnya ia melihat pintu kamar dengan nomer 456.
Tok Tok Tok
Dengan rasa tak sabaran ia mengetuk pintunya.
Ceklek-
"Hai~~" sapanya dengan tangan terangkat, senyuman lebar, menatap gadisnya yang hampir 3 minggu tak dijumpainya.
"Zy, siapa yang datang?" Teriakan itu membuat Jungkook melotot, suara bariton laki-laki.
*
*
*Suzy tersenyum senang, ia mencoba dress biru langit yang dibelinya kemarin bersama sahabatnya, walaupun dengan sebuah ancaman akhirnya laki-laki itu mau menemaninya. Tentu saja laki-laki itu harus mau, karna hanya laki-laki itu yang pandai berbicara inggris.
"Aaahhhh....!!" Suzy terperanjat ketika mendengar teriakan dari luar kamar, siapa yang datang pagi-pagi? Ah- tentu saja sahabatnya, ia segera berlari keluar.
"Apa sih pagi-pagi sudah teriak?" Gerutu Suzy kesal paginya sudah terganggu
"Zy, ini apa?" Tanya Hyuk menunjuk makanan diatas meja pantry
"Jangan bilang kau memakannya?" Mata Suzy penuh selidik,
"Aku hanya memakannya satu sendok, tapi..... lihatlah," Hyuk menunjukkan lengannya yang sudah berbintik-bintik merah, "jadi aku tanya, ini apa?" Tanya Hyuk yang terlihat meringis menahan nyeri disekujur tubuhnya,
"Bubur kacang merah, Ya Tuhan! Kajja- kau harus baringkan tubuhmu disofa, aku akan menyuruh pelayan belikan obat alergi," Suzy membantunya berbaring disofa, ia bahkan meringis melihat banyaknya bintik-bintik yang bermunculan ditubuh Hyuk, ketika laki-laki itu dengan gamblang membuka kaos birunya.
"Appo Zy, appo.. panas," keluh Hyuk, Suzy geleng-geleng kepala mendengar rengekan sahabatnya yang tak sesuai dengan badannya yang besar 2x lipat.
"Jangan merengek. Kau pikir ini salah siapa? Harusnya kau bertanya dulu jika ingin makan sesuatu, langsung ngambil barang orang lain, anggap saja itu karma." Gerutu Suzy sambil memoleskan salep pereda nyeri pada sekujur tubuh Hyuk, niatnya mau ke suatu tempat sepertinya harus tertunda karna bodyguard-nya malah sakit.
"Aw~ pelan-pelan Zy, perih," ringis Hyuk "Aw Aw Aw... aduh Zy," ringis Hyuk ketika dengan sengaja gadis itu menekan rasa sakitnya
"Dasar menyebalkan," gerutunya
Tok Tok TokTok
"Eo~ siapa yang datang? Kamu pesan sesuatu Zy?" Tanya Hyuk setelah gadis itu selesai dengan memoles salep pada tubuhnya