Kesadaran

1.7K 222 34
                                    


---------------SORRY FOR TYPO--------------

Sudah 2 jam berlalu namun matanya sama sekali tak bisa terpejam. Sejak pulang sekolahnya tubuhnya malah uring-uringan tak jelas, bukan hanya tubuhnya tapi hatinya jauh lebih resah.
Tidur menghadap ke kiri, salah.
Ke kanan ,salah. Terlentang, salah. Tengkurap, apalagi.

"Ahhhh penyesalan itu memang dibelakang. Kalo pun di depan namanya pendaftaran!!" Pekiknya mengacak-ngacak rambutnya frustasi, sungguh ia menyesali keputusannya saat itu, jika saja saat itu kekasihnya lebih dulu bicara ini tidakkan terjadi.

Jungkook barusaja keluar dari ruang osis, hari ini hari terakhirnya menjabat sebagai ketua osis karna tinggal menghitung hari ia akan menjadi seorang mahasiswa disalah satu universitas terbaik di Seoul.

"Ya Tuhan, aku tidak tahu mereka pergi berdua ke london," desas desus mulai terdengar, Jungkook awalnya tak perduli

"Ya Tuhan, apa yang Hyuk lakukan? Dia sengaja mebagikan kebersamaannya dengan Suzy di london!" Pekik yang lainnya membuat langkah kaki Jungkook terhenti, wajahnya menoleh ke sumber suara.

"Mereka bahkan makan bersama, lihatlah mereka hanya memakai baju santai. Awalnya aku tak setuju Bae Suzy bersama Jungkook, tapi ketika aku tahu ia begitu cantik, bagiku tak masalah apalagi dia gadis yang sangat baik."

Jungkook akhirnya memilih pura-pura duduk bersandar ditiang dengan membaca buku yang dibawanya, sedangkan telinganya mulai terpasang apik sebagai pendengar.

"Ku dengar mereka sudah putus,"

"Jinjja? Sangat disayangkan, padahal mereka sangat cocok kali ini,"

"Mungkin itu sebabnya Hyuk senang memajang foto kemesraan mereka,"

"Ku dengar mereka berteman sejak kecil,"

"Tidak ada cinta antara pertemanan laki-laki dan perempuan,"

"Jadi menurutmu mereka sudah saling jatuh cinta sejak lama,"

"Mungkin saja, buktinya mereka pergibke london untuk menikmati liburan musim kali ini,"

"How so sweet..." percakapan para gadis itu semakin mengecil karna mereka memilih pergi, sedangkan Jungkook nampak sedikit meringis mendengarnya. Ia tidak tahu jika akan semenyedihkan ini? Mungkin bukan karna Suzy, pilihannya saat itu mungkin karna ia tak bersikap gentleman.

"Jung, aku ikut pulang yah. Mau bertemu Somi sekalian kasih semangat," Ujar Jimin muncul dengan wajah semangat 45-nya,

"Kamu gak bosen apa bertemu Somi? Disekolah, dirumah sampai berjam-jam pula, ckck" sahut Jungkook memilih berjalan lebih dulu ke halte

"Mungkin karna aku terlalu cinta, lagipula bertemu dan mendengarkan celotehan Somi itu sudah seperti minum, kalo tak dengar, haus terus," gombal Jimin, Jungkook berdecak sebal

"Yah~ ini juga sebagai bentuk permintaan maaf,"

"Maaf?"

"Somi menggerutu sepanjang pulang dari bandara, katanya kapan aku bisa beliin tiket ke luar negri,"

"Bandara? Mau apa?"

"Yah nganterin Suzy lah sama Hyuk, Upps-" Jimin menutup mulutnya, lalu menggaruk tengkuknya salah tingkah. Sedangkan Jungkook terdengar menghela nafas. Keduanya memilih diam sepanjang perjalanan.

"Jimin oppa!" Pekikkan tersebut membuat kedua pemuda tersebut menoleh ke dumber suara

"Ya Tuhan Somi, jangan memekik! Kau kira ini hutan." Gerutu Jungkook melengos masuk rumah lebih dulu,

Me and U  [[COMPLETE]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang