**********Sorry For Typo***********"Hirup. Buang. Hirup. Buang." Intruksi Soojung begitu melihat Suzy yang sudah memakai gaun pengantin dengan keadaan gugup, berjalan kesana-kemari, lalu menggigit kuku cantiknya, yang lebih parah hampir saja gadis itu mengacak-cak sanggulnya.
"Sudah merasa baikkan?" Tanya Soojung miris melihat Suzy yang menikah mendadak, dia tidak tahu kalo sahabatnya akan menikah, yang ia tahu sebelum berangkat kesini Somi datang kekampusnya dan mengajaknya ke london untuk ketemu Suzy, tentu saja dia mau apalagi gratis.
"Ya Tuhan... aku benar-benar lemas Soojung-ah," lirih Suzy, Jiyeon yang sejak tadi berdiri disamping mereka ikut meringis, dia tahu kalo Suzy dan Jungkook saling mencintai, tapi pernikahan dadakan? Oh My.... semua pengantin ingin pernikahannya sempurna, sesuai keinginan mereka dan ia tak yakin pernikahan ini, pesta ini sesuai ekspetasi Suzy, atau mungkin gadis itu bahkan sudah tak memikirkan kemewahan yang akan ditapakinya, karna gadis itu sibuk mengatur nafas bersama Soojung.
"Zy, kalo kamu ingin belum siap. Batalkan saja. Aku yakin Jungkook juga gugup setengah mati," ujar Jiyeon menepuk bahunya
"Kalo saja kami bisa lari bersama mung..."
Ceklek-
"Jung oppa sudah menunggumu dialtar eonni," Somi muncul dengan dress putih selututnya nampak anggun, adik Jungkook ini seperti blasteran tapi Korea asli. "Aku tahu ini terlalu cepat, dan kalian pasti belum ingin menerima ini semua. Tapi bisakah eonni ikhlas untuk kebahagiaan dua keluarga? Kami benar-benar senang ketika Hyuk oppa bilang kau hamil, kami bahkan tak bisa berhenti menangis karna saking bahagianya. Aku sangat bertetimakasih karna eonni mau membuat oppa kembali jatuh cinta setiap detiknya," ungkap Somi menggenggam kedua tangannya menatap Suzy faham, seakan gadis itu tahu pikiran resah calon kakak iparnya.
"Somi~ah, kau benar-benar sudah dewasa," kekeh Soojung menepuk bahunya
"Aku tahu. Setelah ini aku rasa eonni perlu meminta maaf pada Irene eonni, karna dia kembali menunda pernikahannya," candanya
"Oh My~~ aku lupa. Seriously Zy, kau membuat kakakmu sendiri harus menunda," mereka pun tertawa bersama, yah~ setidaknya rasa gugup Suzy sedikit berkurang. Ia bersyukur untuk itu.
Suzy gugup kembali, ketika ia melingkarkan tangannya dilengan milik sang ayah, berjalan di altar dengan alunan piano serta taburan bunga dimana-mana, kesan romantis. Ia tak pernah membayangkan harus seperti apa pernikahannya, karna ia belum berpikiran kesana. Tapi seakan semua mampu membaca kesukaannya, soft blue, semuanya serba biru seakan tahu bahwa mulai hari ini kebahagiaan secerah biru langit akan dimulai, semoga.
Rentetan bunga mawar putih menghiasi setiap sudut ruangan, lalu disana, didepan pastur. Lelaki gagah yang hampir 7 tahun hidup bersamanya mengarungi bahtera cinta, mengalahkan jarak dan waktu.
"Apa yang kau rasakan nak?" Tanya Tuan Bae membuat gadis itu menoleh
"Aku gugup appa~" jujurnya, terdengar kekehan dari pria paruh baya tersebut.
"Mulai hari ini kamu akan menjadi seorang istri, seorang ibu, dan seorang guru. Semakin tinggi sebuah keberhasilan maka semakin berat pula ujian hidup, yang perlu kau lakukan tetap berada ditempatmu dan bersabar, berusaha setegar mungkin. Lawan rasa takutmu, lelaki didepanmu mungkin bisa saja lupa, tapi kamu tak perlu takut, kamu hanya perlu bersabar dan tetap ditempatmu. Kau akan disebut berhasil ketika lelaki itu berbalik kembali mengingatmu. Ingat kata appa, tetap ditempatmu." Pesan tuan Bae sebelum akhirnya melepaskan tangan Suzy dan memberikannya pada lelaki pilihan putrinya
"Aku titip permata hidupku," ujar tuan Bae
"Dia juga akan menjadi permata dihidupku mulai saat ini," sahut Jungkook seakan memberikan jawaban akan kesiapannya menjaga kekasih sekakigus calon ibu dari anak-anaknya kelak.