Room 8 : 10 dari Thailand

12K 1.6K 261
                                    

"Aku merindukanmu."

Pria itu memeluk Jaehyun sangat lama sebelum akhirnya Jaehyun mendorong bahu pria itu pelan.

"Kenapa kau kesini? Bagaimana kau tahu aku ada disini?" tanyanya.

"Apa kau tak merindukanku? Wah sungguh kau sangat jahat."

Taeyong yang awalnya hanya memandang dari dapur akhirnya menghampiri pintu depan ikut menyambut pria itu dengan perasaan yang bertanya-tanya.

"Oh-ada tamu. Siapa ini Jae?" tanya Taeyong kemudian.

"Kau sendiri siapa?" tanya pria itu.

"Ah-ini temanku namanya Ten." jawab Jaehyun.

"Teman? Oh jadi kau anggap aku hanya teman saja." pria bernama Ten itu memukul dada Jaehyun dengan bibirnya yang mengerucut lucu.

"Hahaha iya mana mungkin teman jika menyambut seperti tadi," ujar Taeyong dengan tawa dibuat-buat.

"Ya seperti kau tau kan, dia itu santapanku." jawab Ten dengan memeluk tubuh Jaehyun lagi seolah menggoda Taeyong.

"Ah-ah lebih baik kita masuk ke dalam saja." Taeyong yang tak sanggup melihat pemandangan itu akhirnya mempersilahkan Ten masuk ke dalam.

"Tunggu sebentar, bantu aku mengangkat koper-koperku dulu."

"Kenapa kau membawa koper kesini?" tanya Jaehyun kaget.

Ten tersenyum penuh godaan pada Jaehyun, "Aku ingin ada disini menemanimu Jaehyunie."


***


Jaehyun dan Ten sekarang ada di ruang santai untuk menonton TV.

"Jadi Ten, katakanlah bagaimana kau tau aku ada disini?" tanya Jaehyun mengintrogasi Ten.

Taeyong datang membawa secangkir teh hangat untuk Ten dan mulai duduk di samping Jaehyun.

"Kau seperti tak tau aku saja. Di ujung dunia pun aku pasti tau kau berada dimana Jae." jawab Ten dengan tangan kanan memegang cangkir tehnya.

"Aku serius Ten." wajah Jaehyun memang tak menunjukkan ekspresi sedang bercanda.

"Ah sudahlah tak usah terlalu serius. Aku menyelidikimu secara diam-diam. Kau tak usah mengkhawatirkan apapun. Aku tak memberitahukan siapapun, bahkan dia."

"Syukurlah." gumam Jaehyun pelan dengan wajah yang tidak terlihat tegang seperti tadi lagi,

"Ten, kenapa kau membawa banyak barang? Kau mau kemana?" tanya Taeyong yang sangat penasaran setelah mengangkat dua koper Ten.

"Aku membawa beberapa oleh-oleh untuk Jaehyun dan beberapa untukmu."

Ten menarik kopernya mendekat ke arah sofa dan mulai membongkar isinya. Dikeluarkannya sebotol minuman dan celana dalam.

"G-string untuk Taeyongie dan obat kuat untuk Jaehyun." teriaknya sambil menyodorkan barang-barang itu. Membuat mata Jaehyun dan Taeyong terbelalak kaget.

"Yaa! Ten kau sungguh keterlaluan!" teriak Jaehyun sambil memukul jidat Ten.

"Ini tipemu bukan, g-string warna hitam."

"Ah iya kau benar hehehe," jawab Jaehyun kemudian dengan senyum lebarnya.

Kini giliran Taeyong yang memukul kepala belakang Jaehyun. "Aku tak akan memakainya bodoh!"

"Kau pasti akan memakainya. Oh ya, sesungguhnya Jaehyun tak butuh obat kuat karena dia memang sudah tahan lama bukan?" tanya Ten menggoda Taeyong.

"A-aku tak tau!" Taeyong membantah dengan wajah malu-malu memerah.

Wajah Ten kebingungan. "Bukankah kalian sudah melakukannya?"

"Melakukan apa? Tidak!" Taeyong makin membantah.

"Ah kalian belum melakukannya. Apa dia normal Jae?"

"Aku tak tau. Mungkin dia tak tertarik denganku. Aku sekarang lebih sering mengerjakan urusanku sendirian." Jawab Jaehyun mengedikkan bahunya.

"Kukira aku mengganggu aktivitas kalian karena akan menginap disini untuk satu minggu ke depan ternyata tidak. Aku jadi lebih tenang sekarang."

"Ka-kau akan menginap disini?" tanya Taeyong terkejut.

"Kenapa kau menginap disini Ten?" tanya Jaehyun juga.

"Ah apa kau tak kasihan denganku yang baru kembali dari Thailand. Aku tak ada tempat tinggal untuk sekarang kan, kasihanilah aku." rengek Ten.

"Tidak boleh! Aku sudah hampir berhasil Tennie," tolak Jaehyun.

Taeyong yang tidak tegaan menjadi iba. "Um-untuk satu minggu saja kan? Baiklah biarkan dia tinggal disini Jae." ujar Taeyong.

"Bolehkah? Yippie!" wajah Ten nampak berbinar-binar senang mendengar persetujuan Taeyong.

"Kurasa ada yang perlu kita bicarakan Tae, ayo ikut aku." Jaehyun menarik tangan Taeyong dan membawanya ke kamar.

Braakk...

Pintu dibanting.


***

Mereka kok di kamar lagi, ngapain ya...

With love❤jaejaehj.


My Roommate ❥ JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang