Room 20 : Jangan Lakukan Itu

9.5K 1.2K 262
                                    

Chungha baru saja selesai mandi. Saat ia keluar dari kamar mandi, dilihatnya Taeyong sedang serius memasak di dapur sesuai dengan permintaannya.

"Hm baunya enak," seru Chungha menghambur ke dapur.

Taeyong hanya tersenyum. Saat matanya menangkap penampilan Chungha yang hanya memakai clothes towel ia terkaget tapi tak berani menegur Chungha.

Chungha duduk di meja makan menanti masakan Taeyong matang. Pria itu sedang memasak spaghetti carbonara.

"Ayo kita makan," ucap Taeyong setelah menaruh masakannya di atas meja.

"Kau lupa sesuatu Tae, wine." Chungha segera mengambil wine simpanannya di dapur, mengisinya dalam gelas dan memberikannya untuk Taeyong dan dirinya sendiri.

"Terima kasih." ucap Taeyong.

Mereka berdua menyesap sedikit minuman mereka sebelum memulai makan. Chungha tak bisa berhenti melihat wajah Taeyong yang menurutnya mempesona.

"Ah kurasa wajahku akan berlubang jika kau melihatku terus," ucap Taeyong.

Chungha tertawa lirih. "Kenapa saat ada kau disini aku tak tertarik dengan makanan kesukaanku malah lebih tertarik untuk melakukan sesuatu yang lain?"

"Selesaikan makanmu dulu, atau aku tak mau kesini lagi dan memasak untukmu. Okay?"

Setelah mengucapkan itu, Chungha menuruti apa kata Taeyong. Ia menghabiskan seluruh spaghetti di dalam piringnya.

"Huh aku sangat kenyang. Enak sekali." kata Chungha.

Taeyong segera membereskan segala perlengkapan makan di atas meja. Tersisa sebotol wine dan gelasnya. Chungha menyesap winenya dengan mata mengikuti pergerakan Taeyong.

Melihat Taeyong yang sedang mencuci piring membuatnya tertarik. Ia menaruh gelasnya dan mulai berjalan mendekati Taeyong. Ia memeluk Taeyong dari belakang membuat Taeyong terkejut.

"Oppaaa," rengek Chungha.

"Ya?"

"Oppaaaa,"

Taeyong mengusap tangannya pada lap setelah piring-piring tersebut bersih di cucinya. Ia membalik badannya meladeni Chungha yang merengek.

"Ada apa?" tanyanya.

Tangan Chungha melingkar di leher Taeyong. Dadanya menempel erat pada Taeyong, membuat wajah Taeyong memerah. Ini kali pertama ia sedekat ini dengan perempuan.

"Cium aku," ucap gadis itu.

"Ah apa tidak apa-apa?" tanya Taeyong.

"Kenapa kau terlalu takut? Pria lain pasti sudah menyerangku saat melihatku berpakaian seperti ini."

"Ah haruskah?" tanya Taeyong yang tak mengerti.

"Ya sudah jika kau bermain pasif, aku saja yang aktif,"

Kemudian Chungha mencium bibir Taeyong, namun Taeyong tak membalas kecupannya. Lidah gadis itu berusaha masuk ke dalam mulut Taeyong dan bermain-main di dalam.

Tangan gadis itu mencoba melepas ikatan baju handuknya mempertontonkan isi di dalamnya. Taeyong yang melihat hal tersebut langsung mendorong tubuh Chungha menjauh dan menutup tubuh Chungha.

"Tidak. Jangan lakukan itu." ucapnya setengah berteriak. Taeyong segera mengikatkan tali baju handuk Chungha lagi.

Wajah Chungha memerah, malu setengah mati.

"Kau membuatku malu setengah mati oppa, kau membuatku terlihat seperti jalang murahan," ucap Chungha. Matanya mengeluarkan air mata.

Taeyong terkejut melihat Chungha menangis. Ia langsung memeluk Chungha membuat gadis itu tenang.

"Tidak, bukan itu maksudku. Aku hanya tak ingin membuatmu terluka."

Alasan sebenarnya ia menolak permintaan Chungha adalah karena ia hanya memikirkan Jaehyun saat melakukan ciuman itu. Entah mengapa masih terbersit pikiran tentang orang itu dalam keadaan seperti ini. Ia sadar masih belum bisa melupakan, dan ia sadar sekarang ternyata ia memang mencintai Jaehyun. Ia tak bisa tertarik dengan perempuan selain rasa iba.

***

Taeyong dan Chungha sedang makan di kantin kampusnya. Mereka berdua sedikit canggung setelah kejadian hari kemarin. Mengingat hal tersebut membuat Chungha malu setengah mati.

"Ah lupakan saja kemarin, cerialah seperti biasa." ucap Taeyong menenangkan.

"Tak bisa," rengek Chungha. Ia mengaduk-aduk makanan di piringnya tanpa niat memakan.

"Jangan bermain dengan makanan, cepatlah makan,"

"Kau menyebalkan," ucap Chungha namun tetap menuruti perintah Taeyong.

Taeyong di sampingnya hanya tersenyum melihat Chungha makan dengan bersungut-sungut.

Tiba-tiba seorang pria mendekati mejanya.

"Hai Tae, bisakah kita bicara hanya berdua saja?"

Mata Taeyong terbelalak saat mengetahui siapa pria itu.

"Ten, kenapa kau kesini?"



***

TAEYONG GABISA NUSUK GAES. TENANG.

With love❤jaejaehj.

My Roommate ❥ JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang