Room 25 : Epilog.

15.9K 1.3K 272
                                    

Ting...tong...ting...tong...

Taeyong berlarian menuju pintu setelah mendengar bel berbunyi berkali-kali. Hujan mengguyur deras malam ini seperti tak mau surut.

Ia menyipitkan matanya mengintip dalam kaca pengintip pintu tersebut untuk melihat siapa yang ada dibalik pintu.

Dejavu.

Pria dengan tudung itu, seseorang yang merubah hidupnya. Memori ingatannya berputar pada kali pertama mereka berdua bertemu. Cuaca yang sama, atmosfir yang tak berbeda membuat dadanya sesak akan rasa syukur saat ia pertama kali menerima pria itu sebagai roommatenya. Ya walaupun semua tak berjalan semulus apa yang ia bayangkan.

Tanpa pikir panjang, Taeyong segera membuka pintunya. Jaehyun melangkahkan kakinya memasuki rumah mereka. Tetesan hujan dari jas hujannya membanjiri lantai. Pria itu tetap menunduk misterius seolah tak mau memperlihatkan wajahnya.

Taeyong mendekat. Tangannya meraih tudung jas hujan Jaehyun, membukanya. Menampakkan wajah tampan favoritnya. Ia lalu memeluk tubuh Jaehyun seolah tak mau lepas lagi.

"Welcome home, Jae." gumamnya lirih.

Pria yang dipeluknya tersenyum. Tangan Jaehyun mengusap bahu Taeyong. "Aku sudah pulang ke rumah yang tepat."

Dikecupnya dahi Taeyong pelan penuh kasih sayang. "Aku mencintaimu, Tae."

Kata-kata yang selama ini ditahannya, hal yang selama ini tak terlintas dipikirannya akan terucap kepada lelaki di dalam pelukannya itu.

"Aku juga Jae." jawab Taeyong kemudian. Kepalanya mendongak menatap manik mata Jaehyun menunjukkan keseriusannya.

Dalam jarak yang dekat, mereka mengakhiri momen romantis berdua dengan ciuman yang dalam. Malam ini milik mereka.

***

"Jae, uruslah anak-anakmu hari ini. Aku sudah lelah bekerja seharian. Setidaknya beri makan mereka dan ajak bermain!" teriak Taeyong dari dapur.

Pagi ini ia menyiapkan makanan untuk Jaehyun sebelum ia berangkat bekerja. Waktu berlalu dengan cepat. Sudah dua tahun mereka hidup bersama dan kini tepat satu bulan Taeyong bekerja di kantor yang berada tak jauh dari rumah mereka.

"Alex? Dia sudah bermain sendiri lantas kenapa aku harus mengajaknya bermain?" keluh Jaehyun yang sekarang menghampiri asal suara Taeyong.

"Dimana dia sekarang?"

"Diluar."

"Cepat cari dia. Dia harus makan sekarang juga!" perintah Taeyong.

Mau tidak mau akhirnya Jaehyun melangkahkan kakinya mencari anaknya.

"Alex...Alex..." panggilnya.

Setelah beberapa kali panggilan, Alex muncul berlarian dengan wajah gembiranya.

Wooff...woff...woofff...

Alex menggonggong menghampiri Jaehyun. Ekornya mengayun-ayun di udara. Kakinya meraih-raih ke arah Jaehyun. Lantas Jaehyun segera mengangkat tubuh Alex dan segera membawanya masuk ke dalam rumah.

"Cuaca sedang dingin jangan berlarian keluar rumah." katanya pada Alex.

Setelah berhasil membawa masuk Alex, ia menaruh anaknya itu mendekat ke arah kotak makan dan minum milik Alex yang sudah terisi penuh. Ia mengamati Alex yang makan dengan lahap.

"Ah melihat anakku makan dengan lahap seperti ini membuatku ingin makan juga," gumam Jaehyun.

Taeyong yang mendengar perkataan Jaehyun langsung menjawab, "Tunggu sebentar lagi, aku masih menggoreng telur untukmu."

Jaehyun mendekati Taeyong yang sedang sibuk dengan urusannya di dapur. Ia memeluk Taeyong dari belakang dengan kepala mencium leher Taeyong membuat pria itu bergelinjang kegelian.

"Aku ingin memakanmu. Morning sex, babe?"

"Jung mesum Jaehyun, menyingkirlah!" Taeyong langsung menjauh dari Jaehyun dengan tangannya mencubit perut Jaehyun membuat pria itu kesakitan.

"Aw, Taeyong kau pelit sekali,"

"Tidak boleh. Aku nanti terlambat bekerja jika menanggapi ajakanmu."

"Semalam kau juga tak mau,"

"Semalam aku tertidur dan lupa dengan janji kita," jawab Taeyong.

"Jadi sebenarnya kau mau?" goda Jaehyun dengan smirk khasnya. Tatapannya mengintimidasi pria di hadapannya membuat Taeyong takut dan tak berani melihat Jaehyun.

"Ti-tidak," jawab Taeyong gelagapan.

Tangan Jaehyun mematikan kompor di sebelahnya. Langkah kakinya semakin menyudutkan Taeyong ke tembok di belakangnya.

"Cobalah menolak,"

Jaehyun mencium bibir Taeyong. Ciuman keduanya semakin panas dan dalam tanpa ada kata henti. Taeyong pun melupakan cara menolak untuk hal ini. Pagi ini jadi pagi yang penuh keringat untuk mereka berdua.

No matter what happens between us, if at one point I loved you, then I always will. -Lee Taeyong.





the end.🌻

***

MAU NANGIS PADAHAL CERITANYA GA ADA SEDIH-SEDIHNYA. BYE MY ROOMMATE DAN READERS MY ROOMMATE YANG BIKIN EMESH :')

MAKASIH BANYAK BUAT KALIAN SEMUA YANG DUKUNG FF INI, SAMPAI ENDING GINI. GRUP GC JAEYONG FATE YANG MENEMANI KALA LAGI BINGUNG LANJUT FF GIMANA, SESEPUH-SESEPUH GRUP YANG UDAH PRO DI WP❤
MAKASIH BUAT READERS YANG NGASIH KOMEN DAN RATENYA. MAAFIN KALO BEBERAPA KOMEN GA KEBALES :') TERHARU, KARENA KALIAN LUCU-LUCU EMESH BGT BACA KOMEN KALIAN.
DAN BEBERAPA YANG IKUT EVENTKU, BIKIN COVER BAGUS-BAGUS SEMUA SAMPAI BINGUNG MILIH :') KALIAN TERBAIK.

Ah ya, eventnya nanti malem jam 12 berakhir yaa. Besok aku up pemenangnya.❤

With love❤jaejaehj.

My Roommate ❥ JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang