Room 24 : Mengakhiri

10.8K 1.2K 76
                                    

Jaehyun kini berada di ruang tamu apartemen Seulgi. Beberapa menit berlalu tanpa ada percakapan. Mereka duduk berseberangan menunduk tak berani menatap satu sama lain.

Sesekali Seulgi mencuri pandang pada Jaehyun, mencari tujuan kedatangan pria itu. Raut wajah Jaehyun yang biasanya hangat kini ditatapnya sedang gusar. Menurut Seulgi bukan hal wajar Jaehyun datang tanpa perintah dari Seulgi, ia datang atas kemauannya sendiri membuat gadis itu khawatir dan memikirkan hal yang tidak-tidak.

Perlahan Jaehyun mencoba menatap Seulgi. "Maaf aku datang mengganggu waktumu hari ini,"

"Ah tidak, aku memang menganggur hari ini. Beberapa waktu yang lalu kau menolak untuk bertemu denganku, lantas ada apa kau kemari hari ini?"

"Maaf atas kejadian beberapa hari yang lalu, memaksamu pulang sendiri dengan taksi." ujar Jaehyun pelan.

Seulgi tersenyum. "Saat itu, pertama kalinya kau memperlakukanku dengan kasar. Aku tak tau kau memiliki sisi seperti itu."

"Aku melakukannya bukan tanpa alasan. Aku sedang kehilangan akal saat itu." jelas Jaehyun.

Seulgi mengambil cangkir teh di meja dan menyesapnya sedikit sebelum berbicara. "Ya siapa saja pasti memiliki sisi lain yang tak terlihat."

"Waktu itu aku hanya panik melihat orang yang kucintai bersama orang lain." lanjut Jaehyun.

Deg.

Mendengar perkataan Jaehyun membuat jantung Seulgi mencelos. "Ma-maksudmu?"

Mata Jaehyun menatap tepat di manik mata Seulgi. Tatapannya serius. "Sesungguhnya aku menahan berhari-hari untuk mengatakan sesuatu padamu. Seulgi-ssi-"

"Tidak. Aku Seulhee bukan Seulgi! Kau yang menganggapku begitu Jung Jaehyun!" potong Seulgi tidak mempersilahkan Jaehyun untuk melanjutkan bicaranya.

"Seul-"

"Tidak! Namaku Seulhee bukan Seulgi!" Seulgi menutup kupingnya dengan kedua tangannya. Tak mau mendengar penjelasan Jaehyun.

Jaehyun memindahkan posisinya di samping Seulgi. Menjauhkan tangan gadis itu dari telinganya dan menenangkan ia yang meronta-ronta.

"Hei, maaf. Maafkan aku di masa lalu yang belum cukup dewasa untuk menilai sesuatu. Maaf menganggapmu sebagai orang lain. Salahkan aku tidak apa-apa. Aku memang pria bodoh. Jika aku memiliki mesin waktu untuk merubah masa lalu, aku tak akan pernah menganggapmu sebagai Seulhee. Seulhee sudah...tiada." mengucapkan kata terakhir membuat mata Jaehyun berkaca-kaca. Setelah sekian lama akhirnya ia mengakui ketiadaan Seulhee. Menyadari kenyataan yang ada.

Mata Seulgi mulai meneteskan air matanya. "Aku sudah bilang Jae, tak mengapa kau menganggapku sebagai Seulhee asal aku masih bisa berada disampingmu. Aku tak peduli siapa diriku."

"Apa kau menyukai hidup sebagai orang lain?"

Seulgi terdiam menatap mata Jaehyun. Dipandanginya mata berkaca-kaca pria itu sama seperti kala dulu Jaehyun menganggap Seulgi sebagai Seulhee. Tatapan putus asa yang tak berubah.

Tangan Seulgi perlahan menghapus bulir air mata Jaehyun yang terjatuh. Bibirnya tersenyum. "Kau sama sekali tak berubah. Kenapa aku tak bisa menolak mata putus asamu ini?"

Jaehyun menjauhkan tangan Seulgi. "Aku mencintai orang lain."

"Jaehyun-ssi, kau terlalu jauh. Mungkin aku memang salah meninggalkanmu sendirian tanpa kabar, tapi memang dari dulu kau tak pernah tergenggam olehku. Kau tak pernah mencintaiku bukan? Aku hanya orang lain yang mengganggu hidupmu. Kau tak pernah memandangku sebagai Seulgi. Seperti tujuan hidupmu hanya untuk Seulhee. Aku bertanya-tanya apa hebatnya Seulhee sampai kau gila karenanya? Setelah aku tersadar ternyata aku tak sebanding dengannya. Aku wanita egois yang menahanmu untuk mencintaiku."

Mendengar ucapan Seulgi membuat Jaehyun terdiam tak bisa berkata-kata.

"Kau ingin pergi sekarang?" tanya Seulgi.

Jaehyun hanya menatap wanita disampingnya itu. Tiba-tiba Seulgi memeluk Jaehyun dan berkata, "Aku hanya memelukmu untuk terakhir kalinya. Kali ini saja."

Seulgi tetap memeluknya dengan bulir-bulir air mata yang terjatuh dari matanya membasahi kaos yang dipakai Jaehyun.

"Aku mencintaimu Jae. Betapa beruntungnya ia yang kau sukai. Berbahagialah,"

Jaehyun menepuk pundak Seulgi berkali-kali dengan pelan. "Kau juga layak untuk bahagia dan itu bukan denganku, Seulgi-ssi."


***

BESOK TERAKHIR EVENTNYA GAES. YANG BELUM NGIRIM AYUK NGIRIM SEBELUM JAM 12 MALAM. JANGAN LUPA.


DAN BESOK FF INI AKAN END :')


With love❤jaejaehj.

My Roommate ❥ JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang