Room 11 : Hadiah Perpisahan

11.7K 1.5K 171
                                    

Cup...

Bibir hangat itu menyentuh bibir Taeyong. Hanya sesaat saja karena Taeyong langsung mendorong bahu Ten menjauh. Matanya membulat bertanya-tanya tentang apa yang baru saja Ten lakukan padanya di depan umum.

"Kau...gila," Taeyong bangkit dari duduknya. Perasaannya campur aduk, kecewa, bingung, dan juga malu.

Tanpa meminta penjelasan apapun dari Ten, ia pergi tanpa menoleh ke arah Ten sedikit pun. Ten yang ditinggalkan hanya terdiam. Tangannya menggosok kepalanya kasar. Ia pun tak percaya dengan apa yang baru saja dilakukannya. Ditengah hingar bingar suara kembang api yang memenuhi langit, Ten pun ikut berteriak.


***


Brakk...

Taeyong membanting pintu rumah sewaannya. Matanya kemudian melihat Jaehyun yang memandangi dari arah sofa.

"Jae, jangan masuk ke kamar! Jangan ganggu aku!" teriak Taeyong. Ia kemudian masuk ke dalam kamarnya dan langsung meringkuk di kasur dengan selimut menutupi seluruh badannya.

Jaehyun hanya dapat menganga bingung dengan apa yang baru saja terjadi. Kenapa ia pulang tanpa Ten dan pulang dalam keadaan tak baik seperti ini.

Sekitar satu jam kemudian, Ten datang. Ia berjalan menuju dapur dan langsung membuka kulkas. Jaehyun yang mendengar pintu terbuka langsung mengikuti suara langkah kaki Ten ke arah dapur. Dilihatnya Ten meminum banyak air dari botol dalam kulkas.

"Apa terjadi sesuatu? Kenapa wajahmu sangat kusut?" tanya Jaehyun.

"Aku yang mengacaukannya." jawab Ten enteng.

"Maksudmu?" Jaehyun semakin mendekat ke arah Ten.

"Besok aku akan pergi dari rumah ini." Ten bergerak menjauhi Jaehyun.

"Kenapa? Kau melarikan diri dari sesuatu?" tangan Jaehyun menarik tangan Ten.

Ten tersenyum pahit. "Aku memperingatkanmu lagi Jae. Jangan menyakitinya, itu saja."

"Kau menyukainya?" tanya Jaehyun. Tatapannya penuh curiga.

"Aku hanya bisa memperingatkanmu. Aku tak bisa melakukan apapun lagi. Sungguh, hanya ingatlah itu saja." Ten menarik lengannya. Langkahnya berjalan menuju ruang menonton TV. Ia membaringkan badannya disana dan mencoba menutup matanya.

Sedangkan Jaehyun masih berdiri penuh tanya.


***


Semalam aku sedikit mabuk Tae. Maafkan kesalahanku semalam. Jika kau terbangun dan membaca ini, keluarlah dan bersikap seperti biasa saja ya.

Taeyong membaca secarik kertas di meja samping tempat tidurnya. Jelas ia tau siapa yang menulis itu. Perasaannya sedikit membaik setelah tidur malamnya yang panjang. Setelah merenggangkan ototnya yang sedikit kaku setelah bangun dari tidurnya, ia keluar kamar menemui Ten yang sedang memasak di dapur dan Jaehyun yang duduk di kursi mini bar.

"Morning," ujar Taeyong.

"Hai Tae. Morning. Duduklah, hari ini aku yang masak spesial untuk kalian." Ten tersenyum cerah seolah tak ada yang terjadi semalam.

Taeyong langsung mengambil duduk di sebelah Jaehyun. Setelah menata semua hidangan yang dimasak oleh Ten di atas meja, Ten ikut duduk di hadapan Taeyong.

"Ayo kita makan," ujarnya.

Suasana sarapan sangat hening. Hanya terdengar bunyi sendok dan garpu berisik bertemu dengan piring. Hingga akhirnya Ten memulai pembicaraan.

"Aku akan pergi hari ini, aku kembali ke Thailand." katanya tetap dengan senyum.

"Hati-hati di jalan Ten. Menginaplah lagi saat kau ke Korea." kata Taeyong dengan menepuk pundak Ten.

"Jangan. Nanti kau mengganggu lagi jika ada disini." celetuk Jaehyun.

Ten langsung memukul kepala Jaehyun. Taeyong yang melihatnya hanya bisa tertawa terbahak-bahak nyaris tersedak.

"Iya aku pasti kembali. Bahkan akan lebih lama lagi." kata Ten.


***


Taeyong melihat Ten sudah bersiap dengan kopernya. Ia baru saja keluar dari kamar mandi setelah mandi paginya.

"Sepagi inikah pesawatmu?" tanyanya. Taeyong menghampiri Ten dan Jaehyun di depan pintu keluar rumahnya. Handuk masih bertengger di kepalanya karena ia baru saja keramas.

Ten tersenyum. Separuh hatinya tidak merelakan kepergiannya dari rumah ini, perasaannya masih ingin bersama dengan Taeyong. Tangannya mengacak-acak puncak kepala Taeyong gemas. "Iya aku akan pulang sepagi ini. Jangan rindukan aku."

Jaehyun melotot melihat kelakuan temannya membuat Ten tertawa. "Hahahaa... ah ya, aku punya hadiah untuk kalian. Secangkir teh hangat untuk menghangatkan tubuh kalian. Minumlah ya,"

Taeyong mengangguk. Tak dipungkiri perasaannya juga sedikit sedih karena harus berpisah dengan Ten secepat ini. Mereka baru saja dekat dan harus berpisah.

"Aku pergi dulu ya, bye bye." Ten melambaikan tangannya dengan satu tangan menarik koper. Sedangkan satu kopernya lagi dibawakan oleh Jaehyun.

Taeyong melambaikan tangannya dengan perasaan sedih.


***


Jaehyun mengantar Ten sampai ke dalam taksi yang telah dipesannya. Saat Ten masuk ke dalam taksi, ia berkata "Sudah ya. Aku sudah membayar hutang padamu. Nikmatilah Jae,"

Jaehyun pun tak mengerti apa maksud Ten. Setelah melihat taksi Ten hilang di belokan, ia kembali masuk ke dalam rumah. Cuaca pagi ini memang sangat dingin. Dilihatnya Taeyong meminum minuman yang diletakkan Ten di atas meja mini bar. Minuman yang dikatakan oleh Ten tadi.

Pria itu menghampiri Taeyong. Ia dengan jahil memeluk Taeyong dari belakang, berniat untuk mengagetkannya. Namun Taeyong tak bereaksi seperti bayangannya.

"Em...kenapa rasanya aneh ya, Jae..." ujar Taeyong. Suaranya terdengar aneh.

"Kenapa hyung?" tanya Jaehyun. Ia pun mengambil satu gelas lain dan mencium baunya. Dan memang baunya sedikit aneh tak seperti biasanya.

"Jae...kenapa panas...dari dalam sini..." Taeyong sudah tidak jelas. Wajahnya memerah. Jaehyun jadi kebingungan.

Tangan Taeyong memeluk leher Jaehyun. "Jae, kenapa...em panas...mmm,"

Taeyong mencium bibir Jaehyun. Membuat Jaehyun terkaget. Dan ia mulai paham situasinya.

Shit. Ten memang dapat dipercaya. Batinnya.




***


UDAH TAU LAH YA NEXT CHAPTER ADA APA.


-SIDE STORY-

WAWANCARA WITH TEN

Q : "TEN, BEBERAPA READER CURIGA APAKAH ANDA MEMANG BENAR JURAGAN OBAT? CHAPTER KEMARIN ANDA MENAWARKAN OBAT KUAT. DAN CHAPTER INI KENAPA ADA OBAT PERANGSANG? APA ANDA MENJUAL OBAT LAIN JUGA?"

A : "YA BENAR. SAYA MENYEDIAKAN BERBAGAI MACAM OBAT. PENGGEMUK, PELANGSING, PEMANJANG, DAN PEMBESAR SAYA JUGA PUNYA. HUBUNGI CP SAYA UNTUK LEBIH LANJUTNYA YAAA. DIJAMIN PUAS CYIN."


-END-

*just kidding guys*


With love❤ jaejaehj.

My Roommate ❥ JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang