Room 13 : Satu Pesan Masuk

11.8K 1.3K 174
                                    

Pukul 19.00 pm KST, Taeyong perlahan bangun dari tidurnya yang panjang. Sekujur tubuhnya sakit dan pegal dirasakannya. Ia terkejut saat menarik selimut yang dipakainya. Mengapa ia telanjang bulat dan tertidur di ruang menonton TV, batinnya.

Kemudian Jaehyun tiba-tiba datang membawa secangkir coklat panas yang baru saja dibuatnya.

"Hyung, sudah bangun?" tanyanya.

"Jae, kita tak melakukan apapun...kan?" tanya Taeyong dengan mata berkaca-kaca. Firasatnya tak enak. Apalagi ketika dirasakannya nyeri di bagian bawah.

Jaehyun terdiam. Tak berani menjawab.

"Jae...jawablah," pinta Taeyong dengan nada memelas.

Jaehyun malah menyodorkan gelas yang dibawanya. "Minumlah dulu,"

"Tidak! Aku hanya meminta jawaban,"

"Kau mau aku menjawab apa?"

Taeyong terdiam. Kini ia tahu jelas apa jawabannya. Ia hanya menundukkan wajahnya tak mau menatap pada Jaehyun.

Jaehyun mendekat, ia memeluk pria itu perlahan.

"Kenapa...kau melakukannya?" gumam Taeyong.

"Kita melakukannya karena kita sama-sama mau, hyung." jawab Jaehyun.

Taeyong menggelengkan kepalanya. "Aku tak mau kita melakukan hal itu secepat ini, aku takut setelah ini kau akan meninggalkanku sendiri dengan semua bekas yang kau buat,"

Jaehyun semakin mengencangkan pelukannya. "Tidak. Sungguh, aku tak akan meninggalkanmu."

Mereka larut dalam keheningan yang lama sebelum akhirnya pria yang dipeluknya itu mendongakkan wajahnya, menatap dekat wajah Jaehyun. "Tapi, malam ini aku mau kita tidur terpisah. Kau tidur disini saja."

"Yah, kenapa seperti itu? Aku mau tidur bersamamu malam ini." kata Jaehyun memelas.

"Tidak. Aku takut kau menyerangku lagi!" Taeyong bangkit dari duduknya dengan selimut yang ia pegangi untuk menutup tubuhnya yang telanjang.

"Ah jahatnya. Padahal tadi kau yang memintaku menyerangmu,"

"TIDAK! Itu semua gara-gara Ten!"

Jaehyun hanya bisa tertawa gemas melihat tingkah Taeyong saat merajuk seperti ini. Ia bangkit dan mengusap kepala Taeyong dengan pelan. "Cepatlah mandi sebelum aku ikut masuk ke kamar mandi denganmu."

"Menjauh!" Taeyong berlari masuk ke kamar mandi.

***

Pagi-pagi sekali Jaehyun sudah ribut-ribut menggedor pintu kamar Taeyong.

"Tae, ayo bangun!" teriak Jaehyun.

Taeyong yang masih setengah tersadar dari tidurnya, melangkahkan kaki dengan berat untuk membuka pintu.

"Ada apa? Ini masih pagi Jae." keluh Taeyong dengan tangan mengusapi matanya.

Jaehyun menarik tangan Taeyong sampai ke dapur yang ada di dekat pintu keluar rumah sewaan mereka. Mendudukkan Taeyong di kursi mini bar. "Duduklah disini, kau mengganggu kerja orang."

Kemudian beberapa orang masuk ke dalam rumah mereka, menyapa Taeyong yang masih kebingungan dengan situasi yang terjadi.

"Ada apa ini?" tanya Taeyong.

Jaehyun tersenyum. "Aku mau membuang single bed kita." jawabnya.

Mata Taeyong melotot. "Kenapa? Terus kita tidur dimana?"

Setelah beberapa orang yang masuk tadi mengangkat dua kasur single bed dari kamar mereka, beberapa orang masuk lagi membawa kasur besar masuk ke dalam kamar mereka.

"Kita tidur menggunakan itu," Jaehyun menunjuk kasur berukuran besar itu.

Taeyong memukul dada Jaehyun ringan. "Ih kenapa sih, jangan berharap ada kejadian seperti kemarin untuk kedua kali."

"Aku hanya ingin kita tidur satu ranjang. Kenapa pikiranmu yang mengarah kesana?" ledek Jaehyun.

Pipi Taeyong memerah. "Kau pasti menginginkan hal itu. Tidak mungkin kalau tidak!" 

"Bilang saja kau yang menginginkannya kan, hyung." goda Jaehyun.

"Tidak!" Taeyong memukuli dada bidang Jaehyun lagi.

Jaehyun yang kesakitan memegang tangan Taeyong, membuatnya berhenti memukuli lagi. Kemudian, Jaehyun mendekat dan mencium puncak kepala Taeyong.

"Kita lakukan lagi pelan-pelan saja," gumamnya.

Taeyong yang dicium mendadak seperti itu hanya bisa menyembunyikan wajah malunya di dalam dekapan Jaehyun. Perasaannya melambung seperti jutaan kupu-kupu memenuhi dadanya. Perasaan apa ini, senang?

Drrttt...drrrrttt...

Ponsel Jaehyun yang diletakkan di atas meja bergetar. Nampak satu pesan line masuk ke dalam ponselnya.

Taeyong yang mendengar suara getaran itu segera melepaskan dekapan Jaehyun. Ia menunjuk ponsel Jaehyun. "Ponselmu berbunyi," ujar Taeyong.

Pria itu mengambil ponselnya dan membuka satu pesan line yang mengganggu momen romantis mereka. Terlihat satu pesan masuk misterius.

SG

Aku kembali ke Korea. Apa kau merindukanku?





***

SIAPA HAYO?

With love❤ jaejaehj.

My Roommate ❥ JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang