два (Dva)

3.7K 329 47
                                    

You can never control who you fall in love with, even when you're in the most sad, confused time of your life.

You don't fall in love with people because they're fun. It just happens.

*

Seoul Station, South of Korea

Dirga berjalan dengan sedikit terseret saat keluar dari Seoul Station. Hal itu diakibat karena tendangan wanita aneh tadi. Wanuta itu menendang kakinya pas mengenai tulang tibia nya.
Saat ini ia mengabaikan Daniel yang sedang heboh melambaikan tangan padanya.
Kakinya benar-benar sakit, sepertinya wanita itu menguasai jurus bela diri untuk melumpuhkan pria-pria bermulut bebek seperti dirinya.

"Ad... What's wrong...?" tanya Daniel panik saat melihat cara jalan Dirga yang sedikit aneh.

"A psycho-girl attacked me..." kata Dirga sambil menunjuk ke arah kakinya.

"What the.... Oh God.... Oh God... How's your feeling? Are you okay...?" Daniel terlihat panik setelah mendengar penuturan Dirga.

"It doesn't matter Dan..." Dirga menepuk pundak Daniel santai, menghentikan sikap Daniel yang kelewat panik.

"Seriously...? Should we go to clinic?"

"No... I don't need it..."

"I have a friend who have clinic in Gangnam. We can go there if you want Ad..." Daniel berkata dengan mimik wajah serius namun dibalas Dirga dengan dengusan kesal.

"Gileee ini orang, dikira gue gatau ya di daerah situ tempat oplas yang paling hits..." Dirga menggerutu mendengar nama tempat yang penuh dengan clinic beda pastik. Darimana ia tau tentu saja membaca dibantu oleh Om Google dong.

"Ad... English please... I hate when you speak Bahasa... Because I don't understand..."

"Untung lu gak ngerti bahasa Indonesia kan jadi suka suka gue kalau lagi kesel gini ngatain lo kempret..." Dirga tersenyum puas.

"Wait... Wait... I still try to find the meaning by online translator."

Dirga hanya melengos malas. Ia malas menanggapi Daniel yang terlampau perhatian padanya.

Dirga bukan tidak mau ke rumah sakit namun ia sudah cukup bersinggungan dengan segala hal tentang dokter, kedua kakaknya bahkan beberapa sepupunya adalah dokter. Dirga menyerahkan carrier miliknya pada Daniel lalu melenggang menuju mobil milik sahabatnya itu.

"Ad... Who's the girl? I mean who has attacked you. Do you know her?"

Dirga mengherdikan bahu tanda tak tahu. Ia terus berjalan, malas menganggapi Daniel yang super cerewet.

"Is she pretty...?" Tanya Daniel lagi saat mereka sampai di dalam mobil.

Dirga langsung memalingkan wajahnya ke arah Daniel sambil mengerutkan kening. Ia sebenarnya bingung kenapa Daniel menanyakan hal itu

"I think she's pretty... So that's why you kept silent when she attacked you... It isn't you... Adirga Aked... Women and Architecture are your favorite things... Hahaha..." Daniel terbahak keras

"Korean girls and your dick are your favorite things Dan..." Dirga membungkam ocehan Daniel seketika.
Dirga langsung tersenyum penuh kemenangan.

*

Dirga ingin melemparkan sepatu nya agar mengenai kepala Daniel yang selalu isinya sama ajaib dengan dirinya. Ia tidak akan sayang pada sepatu Adidas barunya jika Daniel terus menerus menguji kesabarannya.

Mr. AkedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang