Pagi itu di SOPA (School Of Performing Art Seoul) terlihat enam orang gadis berjalan dengan mengendap-endap menuju kelas mereka yang berada di ujung lorong.
"Sepertinya mereka belum datang," ucap gadis bertubuh tinggi itu sambil melihat ke dalam kelas para Dongsaengnya, Kim Sojung atau lebih dikenal dengan nama Sowon.
"Benarkah? Kalian sangat beruntung," ucap gadis berkuncir dua itu, Jung Yerin.
"Eonnie sebenarnya kita sedang apa sih? kenapa kita berjalan mengendap-endap seperti ingin mencuri sesuatu?" tanya gadis bersuara imut itu sambil menatap para eonnie nya, Kim Yewon atau lebih di kenal dengan nama Umji.
"Bukan seperti itu Umji-ya, kami takut orang-orang jahat itu ada di dalam," jawab gadis berambut sebahu itu sambil melirik ke kanan dan ke kiri, Jung Eunbi biasa di panggil Eunha.
"Tenang saja eonnie aku akan melindungi kalian!" ucap gadis bermarga Hwang itu Sinb.
"Jangan seperti itu Sinb-ah, nanti mereka semakin mengerjai kita," Ucap gadis berponi itu sambil menghela nafas, Choi Yuna atau nama panggilannya ada Yuju
"Ayo masuk, ke dalam kelas sebentar lagi mereka pasti datang," Ajak Sowon kepada para dongsaengnya. (Baca: panggilan untuk adik kelas).
Sowon membuka pintu kelas Yuju dan Eunha dengan pelan, lalu sesaat kemudian dia kaget karena tubuhnya sudah basah, ia melihat ada benang terikat di kenop pintu yang tersambung pada ventilasi udara dan tersambung lagi pada ember yang berada tepat di atas kepala Sowon.
"Eonni kau tidak apa-apa!" teriak Umji khawatir langsung membantu Sowon.
"Pasti ulah mereka lagi! minta dihajar!" ucap Sinb kesal karena melihat Sowon benar-benar basah kuyup, padahal jam pelajaran belum dimulai.
"Eonnie ayo ke toilet, kita keringkan tubuhmu," Ajak Yerin sambil memembantu Sowon membawa tasnya.
"Baiklah yang lain tetap di kelas, aku bersama Yerin saja, pergi ke kelasku dan Yerin, kalian kenal Nayeon kan? Katakan padanya kami akan sedikit terlambat," ucap Sowon kepada para dongsaeng nya.
"Ne, Sowon eonnie!" ucap yang mereka ber-empat secara berbarengan.
Setelah Sowon menghilang di ujung lorong mereka ber-empat masuk ke dalam kelas mereka masing-masing, Eunha mengambil Pel-an untuk mengerikan air akibat insiden ember tadi.
Saat Eunha sedang mengepel seseorang menginjak ubin yang masih basah yang baru saja Eunha pel.
"Ais! paboya!" Eunha tercekat ketika melihat siapa orang yang berani mengotori hasil pekerjaannya dan dia langsung mundur selangkah kebelakang.
(Baca: paboya kamu bego/bodoh?)"Woah, kau sudah berani mengataiku?" tanya seorang Namja di depan Eunha sambil sambil menatap Eunha.
"Maafkan aku," ucap Eunha pelan sambil tertunduk takut.
"Apa kau bicara apa? apa kau sedang mengejekku?" Tanya namja itu lagi sambil bersandar di pintu kelas.
"Maafkan aku Jeon Jungkook," ucap Eunha lebih menaikan volume suaranya.
"Apa waktu sekolah guru mu tidak mengajarkan mu, jika berbicara dengan seseorang itu harus menatap matanya!" ucap Jungkook sambil menarik dagu Eunha agar melihatnya.
Eunha tetap mengalihkan pandanganya ke arah lain, dia tidak berani menatap Jungkook, bisa-bisa dia malah diincar oleh fans Jungkook yang anarkis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Bastard My Boyfriend [BANGCHIN]✔
Fanfiction[Drama] [END] Bts adalah boyband ternama di Korea, tidak satupun orang di Korea atau bahkan di luar negeri yang tidak kenal mereka, namun sayang sikap mereka tidak sebaik akting mereka dikamera. Awalnya memang selalu bertengkar dan saling...