TBMB #14

3.4K 398 8
                                    

    Yerin sedang menunggu Sowon yang menghilang entah ke mana semenjak bel istirahat tadi berbunyi.

    "Ke mana dia?" Tanya seseorang kepada Yerin.

    Yerin bingung siapa yang bertanya kepadanya, lagipula menanyakan siapa?

    Yerin menoleh mendapati Jin sedang menatap kearahnya. "Oh kau? Tadi kau bertanya apa?"

    "Kim Sojung, di mana dia? Kenapa dia tidak bersama mu?" Tanya Jin lagi.

    "Entahlah dia menghilang begitu saja saat bel istirahat berbunyi, ponselnya ada padaku jadi aku tidak bisa menghubungi dia," balas Yerin.

    "Baiklah," balas Jin lalu pergi begitu saja tanpa melirik Yerin sedikit pun.

    "Ada apa dengannya aneh sekali?" ucap Yerin sambil menatap kepergian Jin dengan wajah bingung.

    Baru saja Yerin ingin beranjak pergi mencari Sowon, seseorang sudah menahan Tangannya.

    "Ikut aku sebentar!" ajak orang itu.

    "Ya! Joy jangan berlari!" Ucap Yerin yang kesulitan mengikuti langkah Joy.

    Joy menarik Yerin kedalam toilet di sana sudah ada beberapa yeoja yang menunggu mereka.

    "Ada apa ini?" Tanya Yerin dia agak ngeri melihat tatapan-tatapan yang di tujukan kepadanya.

    "Tenang saja kami tidak akan berbuat jahat," ucap Salah satunya sambil tersenyum imut.

    "Jung Yerin, kami mungkin tidak tahu masalahmu, tapi sepertinya kau dalam bahaya!" ucap Momo sambil menghela nafas.

    "Ada apa?" Tanya Yerin bingung.

    "Kim Jisoo mengincarmu, dia bilang dia tidak akan melepaskannya!" ucap Sana.

     "Kau tahu dia itu gila! Kau tahu dia hampir pernah ingin membunuh seseorang karena orang itu mendekati namja yang dia sukai?" Ucap Joy sambil bergedik ngeri.

    "Sejeong, untung saja dia selamat dari Jisoo eonnie, " ucap Jennie.

    "Dan kau tahu siapa nama namja yang disukai oleh Jisoo?" Tanya Momo.

    Yerin menggeleng. "Kim Taehyung dan sekarang kau akan jadi sasaran empuk dari Jisoo eonnie," tambah Jennie.

    Yerin kembali bergerak ngeri, lalu apa yang harus dia lakukan?

    "Tenang saja sebisa mungkin kami akan membantumu," ucap Sana sambil merangkul Yerin.

.
.
.
.
.

    Sowon sedikit merasa lega setelah bercerita dengan Nayeon ( yg penasaran apa yang di omongin Nayeon sama Sowon bisa cek work ku yang judulnya Back To Me [GOT7 x Twice] makasih )

    Sowon melangkah menuju kelasnya, dia bahkan tidak sadar dengan tatapan orang yang sedari tadi terus menatapnya.

    "Hei?" sapa orang itu.

    "Hei, ada apa?" Sapa Sowon balik.

    "Ada yang ingin aku bicarakan," ucap Seokjin. "bisa ikut aku setelah pulang sekolah?"

    Sowon tersenyum, mungkin ini kesempatannya untuk menanyakan apakah Seokjin akan bahagia bisa bersamanya.

    "Baiklah, aku bisa kok!" balas Sowon.

    Mereka berdua berjalan berdampingan, sepertinya Jin akan membawa Sowon ke markas khusus BTS. Ini kedua kalinya Sowon menginjakkan kaki ke dalam ruangan itu.

    "Duduklah," ucap Jin sambil menunjuk kearah Sofa yang ada di sana.

    Sowon merasa gelisah, astaga apa yang akan terjadi lagi setelah ini.

    "Jadi bagaimana menurutmu?" Tanya Jin.

    Sowon yang mengerti ke mana arah pembicaraan ini hanya bisa menghela nafas. "Aku hanya ingin yang terbaik untuk orang tuaku?" balas Sowon.

    "Aku mengerti, itu juga yang aku inginkan, jadi kita lanjutkan acara perjodohan ini?"

    Sowon mengangguk mantap. "Mohon bantuannya Jin-ssi" ucap Sowon.

    "Panggil aku Jin oppa seperti yang lainnya, mohon bantuannya juga Sowonie" ucap Jin sambil Tersenyum.

    Siwon hanya tersenyum mendengar ucapan Jin. "apakah ini awal kebahagiaanku?"

.
.
.
.
.

    Suga menghela nafas panjang, gadis di hadapannya tidak juga mau berbicara.

    "Wendy, sudah tiga hari kau mendiamiku, katakan apa salahku?" Ucap Suga frustasi.

    "Aku hanya memintamu mengajak Umji kenapa kau tidak juga mengajaknya kemari," Balas Wendy.

    "Dia menghindari ku, aku sudah mencoba mengajaknya berbicara, tapi dia malah mengabaikan ...."

    Ucapan Suga terputus karena, seseorang membuka pintu ruangan Wendy.

    "Oh, oppa kau di sini?"

    "Loh, Sunbae?"

    "Chaeyoung, Umji?" Ucap Suga tak percaya.

    "Chaeyoung kau membawa Umji?" Tanya Wendy tiba-tiba sambil tersenyum.

    "Ne, aku juga mengajak beberapa temanku," balas Chaeyoung.

    "Eonnie aku kangen!" ucap Umji lalu memeluk Wendy.

    "Aku tidak menyangka kalian benar-benar saling kenal!" ucap Wendy sambil membalas pelukan Umji.

    "Kami teman sekelas, jadi mana mungkin tidak kenal?" balas Chaeyoung. "Eonnie, aku juga membawa temanku yang lain, Dahyun dan Tzuyu," ucap Chaeyoung.

    "Semuanya dalam kenal yah, maaf merepotkan!" ucap Wendy dengan senyumnya.

    "Tidak eonnie kami malah senang bisa bertemu denganmu!" balas Tzuyu.
.
.
.
.
.

    Suga mengajak Umji pulang bersama karena Chaeyoung akan menginap di rumah sakit, sementara Dahyun dan Tzuyu sudah di jemput oleh supir mereka.

    Suasana Hening, tidak ada yang mau memulai percakapan.

    Tring~tring~

    "Halo Chan? Ada apa?" Ucap Umji. "Rumah Sinb baiklah! Jemput aku! Siap pak bos!" ucap Umji tanpa sadar senyum Ter ukir di wajahnya.

    Umji mematikan Ponselnya, dan melirik Suga sebentar. "Sunbae bisa turunkan aku di mini market depan sana?" Tanya Umji.

    "Kenapa? Rumah mu masih jauh?" Tanya Suga.

    "Aku harus membeli makanan ringan untuk teman-temanku dan kau tidak perlu menungguku, karena temanku akan menjemput," balas Umji.

    Suga hanya mengangguk, lalu meminggirkan mobilnya ketika sudah sampai di depan Minimarket.

    "Terimakasih Sunbaenim," ucap Umji sedikit membungkuk lalu menutup pintu mobil dan berjalan menuju mini market.

    Suga bisa melihat Chan berlari kearah Umji dan merangkul gadis itu."Kenapa tiba-tiba aku merasa kesal?" ucap Suga.

.
.
.
.
.

~~~~~~~~~~~~~~
    Tau ah aku bingung makin aneh aja ini cerita
Kalian untuk sekarang aku pake cerita ini dulu, nanti kalau udah banyak yang baca aku revisi deh hahahaha

Papay~~

That Bastard My Boyfriend [BANGCHIN]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang