TBMB #18

3.2K 363 3
                                    

    "Mereka sangat perhatian padamu, setidaknya mereka bisa mengurangi rasa sedihnya kan?" Tanya Jin.

    Sowon mengangguk, setelah kehilangan Sohye, Sowon merasa bahwa Sinb dan yang lain sudah seperti adiknya sendiri.

    "Mereka mungkin adalah sumber kebahagiaan ku?" ucap Sowon.

    Tiba-tiba Jin menyeletuk, "Kalau aku apa bagimu?"

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

    Sowon kaget mendengar pertanyaan dari Jin, tapi matanya tidak bisa lepas dari iris mata yang membuat hatinya berdebar kencang.

    "Em ... itu … em ...," Sowon mendadak gagap.

    "Wajah mu memerah apa kau sakit?" Tanya Jin dengan nada khawatir.

    Sowon langsung menutupi wajahnya dengan telapak tangannya, sementara Jin hanya menatap Sowon bingung.

.
.
.
.
.
.

    Pagi ini Eunha berangkat lebih pagi agar tidak terlambat kesekolah, tapi sayangnya itu adalah sebuah keputusan yang tidak tepat, karena saat dia membuka pintu kelas dia melihat pria bermata Jeon itu sedang dalam posisi memeluk Pacarnya.

    Hati Eunha terasa sakit dia tidak tahu harus berbuat apa, dan entah kenapa dia malah menangis.

    "Eunha? Kau baik-baik saja?" Tanya Jungkook yang kaget melihat Eunha yang tiba-tiba menangis.

    Eunha tidak menjawab dia memilih berbalik dan berlari pergi meninggalkan kelas.

    Yuju dan Jimin melihat kejadian itu langsung menghela nafas mereka berdua sudah yakin bahwa rencana ini adalah hal yang bodoh, mana ada yang namanya pacaran pura-pura, mereka berdua pasti saling menyimpan rasa.

    Yuju berdecih, Jimin yang mendengar itu langsung meringis pasalnya wajah Yuju sudah berubah seperti ingin membunuh seseorang.

    "Lihat temanmu itu!" ucap Yuju kepada Jimin. "Kalau dari awal memang tidak berniat, sebaiknya jangan meminta bantuan, aku tidak suka temanku disakiti!" ucap Yuju.

    "Pasti ini hanya salah paham, kita tidak tahu awalnya kan, sebaiknya kita tanyakan kepada Jungkook?" ajak Jimin.

    Yuju menggeleng. "Cukup sunbae! aku tidak mau lagi membantu Jungkook!" lalu Yuju berjalan dengan langkah kesal meninggalkan Jimin.

    "Astaga kenapa semua malah menjadi rumit seperti ini sih?" Jimin merasa kesal, padahal dia hanya berniat membantu Jungkook tapi entah kenapa kesannya semua salahnya.

~

    Sinb sudah benar-benar seperti stalker sekarang, dia sedang memperhatikan Jhope yang sedang menari bersama seorang wanita berambut pendek.

    "Kenapa mereka serasi sekali?" Ucap Sinb kesal, dia hanya bisa mendengus lalu pergi meninggalkan jendela ruang dance tempat biasanya dia melihat Jhope.

    Sinb benar-benar menyukai namja itu, tapi sayang Sinb tahu Jhope hanya menganggapnya sebagai seorang dongsaeng.

    "Hah!" Sinb mengacak-acak rambutnya lalu berbaring disalah-satu kursi yang ada halaman belakang sekolah.

    Sinb memandang langit, dia sudah berusaha mati-matian untuk belajar dance, tapi sepertinya hal itu bukan apa-apa.

    Padahal hanya itu yang bisa mendekatkan dirinya dengan Jhope.

    Tak lama Sinb merasakan seseorang menyebut namanya, tapi dia fikir hanya halusinasi, karena yang dia dengar adalah suara Jhope.

    Kali ini dia merasa ada seseorang yang menyentuh pipinya, Sinb merasa terganggu langsung membuka matanya. Dia sedikit terkejut ketika melihat siapa yang berada di depannya, Jhope sedang menatap dirinya dengan lekat.

That Bastard My Boyfriend [BANGCHIN]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang