TBMB #13

3.6K 436 11
                                    

    Nggak tau kenapa berat banget buat melanjutkan cerita ini, tapi banyak yang minta next, jadi tetap bertahan yah buat baca dan nunggu cerita ini.

    Makasih sebelumnya buat yang terus membaca cerita yang aku sendiri bahkan bingung nulis apa, kkkk~~~

.
.
.
.
.

    Pagi itu Eunha benar-benar merasa kesal, pasalnya entah sudah yang keberadaannya kalinya dia mendapat surat yang tidak menyenangkan dari dalam lokernya.

   "Ais, siapa sih orang bodoh yang iri kepadaku?!" Ucap Eunha kesal.

    Dengan kesal Eunha langsung nyobek surat itu dan membuangnya ke tong sampah yang ada di dekat loker.

    "Hei Eunha!" sapa seseorang.

    Dan mood Eunha pun semakin buruk, pasalnya dia orang yang menyebabkan beberapa hari ini Eunha selalu mendapat surat tidak menyenangkan.

    "Hai," balas Eunha datar.

    "Ada apa?" Tanya Jungkook heran.

    "Tak apa," balas Eunha lagi

    Jungkook hanya mengangkat bahu, tidak biasanya Eunha bersikap seperti itu semenjak mereka menjadi teman.

.
.
.
.
.

    Sinb hanya menatap Umji yang sedari tadi hanya mengacak-acak bekal makan siangnya.

    Astaga ada apa dengan temannya yang satu ini? Apa makanannya tidak enak? Tapi tidak mungkin karena masakan Sowon eonnie itu enak!

    "Berhenti mengaduknya, kau tidak sedang memakan Jajangmyeon yang membuatmu harus mengaduknya seperti itu!" ucap Sinb sambil menghela nafas.

    Sementara Umji hanya menghela nafas. "Sin, boleh aku cerita?" Tanya Umji tiba-tiba.

    Sinb tiba-tiba melihat raut wajah Umji berubah serius. "Aku tak tahu bisa membantumu atau tidak, tapi cerita lah, siapa tahu bisa membuatmu lega sedikit?" balas Sinb.

    Umji memajukan kursinya. "Apa kau sadar akhir-akhir ini aku menghindari seseorang?" Tanya Umji.

    "Bukan hanya seseorang sepertinya kau hampir menghindari semua orang, kau terus berduaan dengan Chan," balas Sinb sambil mendelikan matanya.

    Umji terlihat kaget dengan pernyataan Sinb dan kembali bertanya-tanya di dalam hati apakah dia sudah terlalu berlebihan.

    "Tidak perlu difikirkan, kembali saja cerita!" balas Sinb.

    "Baiklah." lalu Umji menceritakan apa yang ia rasakan, Sinb adalah orang kedua yang ia ceritakan, bahkan Sowon yang selalu menjadi tempat curhatnya pun belum pernah Umji ceritakan.

     "Dia bukan bermaksud memberimu beban Umji, kau tahu mungkin dia hanya takut saat dia tidak ada nanti semua juga akan meninggalkan sunbaenim," balas Sinb. "Kau tahu, kau tidak perlu menghindar, kau tidak ingin dianggap aneh bukan? Kau menghindarinya hanya karena hal seperti itu?" tambah Sinb.

    Umji hanya diam, mungkin Sinb ada benarnya juga, mungkin hanya dia saja yang terlalu berlebihan menanggapi hal ini.

    "Lagi pula kau menyukainya kan?" Ucap Sinb dengan wajah datarnya.

    Umji yang kaget langsung memberi tatapan ingin membunuh kepada Sinb. "Jangan katakan kepada siapapun!" Ucap Umji.

   Sementara Sinb hanya mengangkat bahu tidak perduli dengan ucapan Umji.
.
.
.
.
.
     Oh ayolah, demi apapun singkirkan makhluk bernama Jeon Jungkook ini dari hadapan Yuju.

     "Kau tanya saja sama orangnya sendiri! kenapa malah tanya padaku? Kau pikir aku cenanyang?" Yuju kesal pasalnya Jungkook terus mengikutinya dan bertanya ada apa dengan Eunha, ya mana Yuju tahu.

     "Kau kan temannya masa dia tidak cerita!" rengek Jungkook.

    "Aku temannya tapi privasi tidak bisa di langgar, mungkin dia sedang memikirkan sesuatu yang hanya dia yang tahu!" balas Yuju lagi.

    "Ah, kau ini menyebalkan sekali!" Ucap Jungkook.

     "Sudah tahu aku menyebalkan! Pergi sana!" Ucap Yuju hampir saja dia ingin melempar sepatu kewajah Jungkook jika saja dia tidak ingat bahwa Jungkook salah satu idola yang saat ini sedang menggemparkan dunia.

    Jungkook hanya bisa berdecak kesal lalu melengos, dan berjalan meninggalkan Yuju.

    "Kalau suka kenapa tidak jujur saja sih menyebalkan!" gerutu Yuju.

    Lalu dia kembali melanjutkan jalannya. "Tunggu tadi aku mau kemana yah? Ah gara-gara di Jeon itu!" Yuju hanya bisa menghela nafas.

||•••||•••||•••||•••||•••||•••||•••||

    Yuju sekarang seperti se-ekor harimau yang siap mengamuk, dia lupa bahwa tadi dia harus bertemu Rose dan Jihyo untuk membicarakan lomba yang akan mereka ikuti.

    Tapi karena Jungkook terus mengganggu nya, dia jadi lupa akan janji itu.

    Tiba-tiba ada seseorang yang mengulurkan sebuah permen lollipop.

    "Ambillah itu untukmu," ucap namja itu sambil tersenyum manis kearah Yuju.

    Entah kenapa setiap melihat Jimin tersenyum Yuju selalu merasa ingin ikut tersenyum, pantas saja dia digilai oleh para yeoja, yah walau dia sering di gosipi memiliki hubungan sepesial dengan Suga.

    "Terimakasih," ucap Yuju sambil memberikan cengirannya.

    "Ada apa kenapa kau terus cemberut dari tadi?" Tanya Jimin.

    "Tahu dari mana?" Tanya Yuju bingung, karena dia sedari tadi terus di kelas.

     "Eunha yang cerita katanya kau terus memelototi semua orang yang menanyai keadaanmu?" balas Jimin.

    "CK gadis itu, tidak Eunha tidak Jungkook kenapa mereka semua menyebalkan!" Ucap Yuju sebal.

    Jimin hanya tersenyum melihat Yuju. "Sore ini kau sibuk?" Tanya Jimin.

    "Sore? Sepertinya tidak, kenapa?" balas Yuju.

    "Mau ke cafe yang waktu itu kau datangi bersama Yerin? Yang waktu kita membicarakan Eunha?" ajak Jimin.

    Yuju menatap Jimin bingung apa cuma BTS idol yang bebas ke mana saja? "Kau yakin? Kau tidak ingin kena skandal karena ketahuan berjalan dengan seorang yeoja kan?" tanya Yuju.

    "Tenang saja, itu urusanku kau hanya perlu jawab mau atau tidak?" balas Jimin.

    "Baiklah, kau yang traktir hahaha!" ucap Yuju.

     "Dasar gadis ini jika minta traktiran saja cepat!" Ucap Jimin kesal.

     "Biarin!" ucap Yuju sambil menjulurkan Lidahnya.

     "Dasar gadis aneh, pulang sekolah aku tunggu di gerbang!" ucap Jimin sambil mengajak-acak rambut Yuju lalu berjalan pergi meninggalkan gadis itu.

    "Aku rasa perasaan ini tidak mungkin tercapai?" ucap Yuju sambil memegang rambutnya yang tadi di acak-acak oleh Jimin.

.
.
.
.
.
.
.

   

That Bastard My Boyfriend [BANGCHIN]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang