Yerin mengerti mungkin bukan hanya dia yang tidak menginginkan pertunangan ini, tapi entah mengapa dia selalu merasa terluka jika ada gadis lain yang memanggil nama Taehyung.
"Apa yang kau pikirkan Jung Yerin! Ingat tidak boleh ada perasaan di antara kalian!" ucap Yerin sambil memukul-mukul kepalanya.
Tiba-tiba saja air mata lolos dari mata indah Yerin. "Kenapa? Untuk apa aku menangis?" ucap Yerin kepada dirinya sendiri.
Yerin segera menghapus air matanya dan baru saja dia ingin bangkit dari kejauhan dia mendengar suara teriakan.
"JUNG YERIN! MENYINGKIR DARI SANA!"
Tepat saat itu juga, sebuah pot bunga jatuh dan menghantam kepala Yerin.
.
.
.
.
.Eunha dan Umji terus menangis di sebelah ranjang rawat Yerin, sudah hampir enam jam Gadis bermarga Jung itu belum juga sadar dari pingsannya.
"Sowon eonnie, Yerin eonnie akan baik-baik saja kan?" Tanya Umji kepada Sowon.
Sowon tersenyum dan mengangguk. "Tentu dia gadis yang kuat, dia pasti akan sadar secepatnya!" balas Sowon walau ada nada ketidak yakinan di dalam ucapannya.
"Eunha pulanglah, kau terlihat tidak baik!" ujar Yuju.
"Tidak! Aku akan tetap di sini menunggu Yerin eonnie sadar!" tolak Eunha.
Yuju hanya bisa menghela nafas pasrah. "Ngomong-ngomong di mana Sinb?" Tanya Yuju.
"Astaga aku melupakan anak itu!" Ucap Sowon panik segera mencari ponselnya dan menghubungi Sinb. "Astaga tidak diangkat!"
"Tenang lah unnie dia butuh waktu sendiri, kau tahu Sinb dan Yerin unnie sangat dekat jadi mungkin dia butuh waktu sendiri," ucap Eunha karena melihat Sowon panik.
Tok tok tok
Yuju menyeritkan alisnya, lalu membuka pintu ruangan Yerin.
"Loh kalian ada apa?" Tanya Yuju bingung melihat sekumpulan gadis yang terlihat sangat khawatir.
"Apa Yerin sudah sadar? Apa dia baik-baik saja?" tanya gadis bersurai coklat itu.
"Masuklah dulu," Yuju mempersilahkan mereka masuk ke dalam ruang rawat Yerin. Mereka langsung masuk untuk melihat keadaan Yerin. Wajah mereka terlihat frustasi, mereka tidak menyangka ini semua akan terjadi.
"Astaga! Seharusnya aku sadar lebih cepat tadi!" ucap Jennie sambil memukul dinding rumah sakit.
"Gadis gila! Dia benar-benar sudah kehilangan akal sehatnya!" Kali ini Momo yang berucap.
Sowon merasakan firasat yang tidak baik. "Ada apa? Kalian terlihat menyembunyikan sesuatu dari kami?" Tanya Sowon.
"Sowon eonnie, ada yang harus aku bicarakan denganmu, bisa kita keluar sebentar?" Sana mencoba menjawab pertanyaan Sowon.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Sana mengajak Sowon dan Yuju untuk berbicara di depan kamar Yerin.
"Jadi apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Sowon.
"Duduklah dulu, kalian harus mendengarkan nya dengan tenang," ucap Sana.
Lalu Sowon dan Yuju duduk di sebelah Sana. "Baiklah dengarkan baik-baik," ucap Sana, Sowon dana Yuju mengangguk. "Jung Yerin dalam bahaya, insiden pot jatuh itu bukan tindakan ke tidak sengajaan, tapi memang ada yang sengaja menjatuhkan pot bunga itu!"
"Apa maksudmu? Jadi ada yang tidak menyukai Yerin makanya dia berbuat seperti itu?" Tanya Sowon bingung.
"Ya dan kemungkinan dia akan terus melakukan nya," tiba-tiba Jennie keluar dari dalam ruang rawat Yerin.
"Siapa? Dan kenapa?" Yuju terlihat tidak percaya.
"Kim Jisoo, kami sudah memberi tahu Yerin bahwa Jisoo eonnie mengincar dirinya dan semua itu karena Kim Taehyung!" jelas Jennie.
"Kim Jisoo? Kenapa? Dia gadis baik dia juga kakak sepupu mu kan?" tanya Sowon.
"Dia itu gila! Dia tidak waras!" balas Jennie.
"Lalu hubungannya dengan Kim Taehyung?" Tanya Yuju.
"Sederhana karena Jisoo eonnie menyukai Kim Taehyung!" ucap Sana.
Sowon hanya bisa menghela nafas, kenapa cinta bisa membuat seseorang menjadi kejam seperti ini?
.
.
.
.
.Eunha, Umji dan Sowon sudah kembali ke apartemen, dan yang tersisa di kamar hanya Yuju, Jennie dan Joy sementara Momo dan Sana sedang membeli makanan.
Tring~tring~
Joy mengangkat ponselnya, dan berdiri untuk keluar dari ruang rawat Yerin. Sementara Jennie dan Yuju masih berkutat dengan pikiran nya.
"Yuju maafkan aku," ucap Jennie tiba-tiba.
"Tentang?" Tanya Yuju bingung.
"Tentang Yerin, harusnya ini semua tidak perlu terjadi, jika aku sadar lebih cepat ketika melihat Jisoo unnie membawa pot ke atap."
Jennie terlihat sangat merasa bersalah, Yuju langsung mengelus punggung Jennie. "Tenanglah eonnie, ini bukan salahmu, lagipula bukan kau pelakunya!" ucap Yuju.
Setelah itu Joy masuk dan kembali duduk disebelah Jennie.
"Ada apa?" tanya Jennie.
"Yeri tetanggaku mengatakan dia sedang bersama Sinb dan teman-temannya, sepertinya Sinb sedikit terguncang tapi sekarang dia sudah tenang," balas Joy.
"Mereka berdua, Yerin eonnie dan Sinb memang sangat dekat jadi maklum Sinb seperti itu," jelas Yuju.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Tok tok tok
Mendengar suara ketukan Sana membuka pintu ruangan Yerin.
"Loh? Bukannya ini ruangan Yerin?" ucap namja itu kaget.
Sana hanya tersenyum dan membuka pintu ruangan itu. "Silahkan masuk," ucap Sana.
"Oh kalian datang?" Yuju bangkit dari kursinya dan berjalan kearah para namja itu
Taehyung melihat ada yang tidak beres, Yerin terbaring lemah di ranjang rumah sakit dan di sana ada Jennie dan teman-temannya.
"Jennie?" Panggil Taehyung, sementara Jennie terlihat merasa bersalah.
"Maafkan aku," ucap Jennie.
"Ini bukan salah Jennie! Tapi gadis itu Kim Jisoo mantan kekasihmu yang melakukannya!" Ucap Momo menatap Taehyung dingin.
"Gadis gila itu? Jadi dia pelakunya?!" ucap Taehyung terdengar kesal.
"Sadarlah ini bagian dari kesalahanmu!" ucap Joy.
Taehyung terlihat kesal. "Bisa kalian keluar aku ingin berdua saja dengan Yerin?"
Tanpa basa-basi mereka semua keluar dari ruang rawat Yerin.
"Yuju, apa maksudnya?" Tanya Jimin bingung.
"Aku juga tidak begitu mengerti, tapi katanya ini bukanlah kecelakaan," jawab Yuju.
.
.
.
.
.~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ku update dua kali sama yang kemari
Karena kemungkinan mingdep nggak bisa nulis cerita karena sibuk TO 😂😂😂
Doa kan semoga lancar agar ku bisa kembali menulis eaaa 😂😂😂Papay~~~~~
![](https://img.wattpad.com/cover/114588873-288-k449528.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
That Bastard My Boyfriend [BANGCHIN]✔
Fanfic[Drama] [END] Bts adalah boyband ternama di Korea, tidak satupun orang di Korea atau bahkan di luar negeri yang tidak kenal mereka, namun sayang sikap mereka tidak sebaik akting mereka dikamera. Awalnya memang selalu bertengkar dan saling...