Hari ini cuaca panas dua kali lipat dari kemarin. Biasanya Kyungsoo tak sampai mengeluh seperti sekarang. Ia berjalan lesu menuju rumahnya yang memang dekat dengan sekolah. Cuma butuh waktu lima belas menit untuk sampai.
Pemuda bermata bulat itu memegang selembar tisu yang diberi Baekhyun tadi sebelum berpisah di gerbang sekolah. Entah kenapa firasat Baekhyun benar kalau panas kali ini tidak main-main.
Bukannya memberi sebotol air, temannya itu hanya memberi tisu yang tidak berguna sama sekali untuk menghilang dehidrasi di tenggorokannya.
"Ah, panas sekali sih!" Gerutu Kyungsoo selama perjalanan pulang. Entah kenapa ia merasa rumahnya sangat jauh sekali dari tempatnya berpijak saat ini.
Ditengah gerutuannya, matanya tak sengaja melihat toko kelontong yang biasanya selalu dikunjungi Kyungsoo jika ibu menyuruhnya membeli bahan masakan.
Dengan segera kaki mungilnya melangkah menyeberang jalan dan menghampiri toko itu.
Sebelum masuk, ia merogoh saku celananya dan bernafas lega saat menemukan beberapa lembar uang yang cukup untuk membeli dua ice cream dan beberapa roti untuk camilan dirumah.
"Aaaaa..!" Kyungsoo sedikit berteriak keenakan saat baru saja memasuki toko kelontong itu. Memang di dekat pintu disediakan kipas angin berukuran besar untuk menyegarkan ruangan.
Kyungsoo berhenti sebentar untuk merasakan angin dari kipas itu. Ia sedikit membuka mulutnya dengan mata terpejam.
"Eommonim, belilah AC. Itu lebih segar," seru Kyungsoo pada pemilik toko selagi dirinya melangkah menuju lemari pendingin.
Mata burung hantunya menatap berbagai aneka ice cream didalam lemari pendingin itu. Sangat menggiurkan semua. Tapi Kyungsoo hanya mengincar satu ice cream dan itu sudah menjadi ice cream langganan Kyungsoo disetiap waktu.
Matanya secara teliti menelusuri berbagai macam ice cream dan berhenti disalah satu rak ice cream yang berada di pojok. Dan hanya tersisa satu buah.
Kyungsoo mengerang.
Ia harus menggeser pintu lemari es yang satunya.
Baru saja ia akan mengambil ice cream itu. Tiba-tiba ice cream itu sudah tidak ada pada tempatnya dan berpindah pada sebuah tangan milik seorang pemuda yang berada disebelah Kyungsoo.
"Yak! Itu milikku!"
"Enak saja! Aku yang mengambilnya terlebih dahulu!" Balas pemuda itu tak mau kalah.
"Tapi aku yang menemukannya terlebih dahulu!" Kali ini Kyungsoo juga tak mau kalah.
"Tanganku dulu yang meraihnya. Itu berarti ice cream ini milikku!"
"Yak_"
"Hei, Do Kyungsoo, Kim Jongin... bisakah kalian tidak ribut ?!"
Mereka berdua sama-sama menoleh dan menatap wanita paruh baya pemilik toko menatap mereka dengan tatapan marah.
.
.
.Mereka berakhir duduk di kursi panjang yang tersedia didepan toko kelontong itu. Ice cream yang menjadi rebutan dari dua pemuda ingusan itu akhirnya jatuh ke tangan pemuda tan bernama Kim Jongin.
Ice cream dengan perlahan dibuka oleh tangan besar milik Jongin. Dan nampaklah ice cream coklat yang menggiurkan.
Kyungsoo menatap pemuda disampingnya itu dengan kesal. Ia mau pulang saja kalau begitu. Minum air es dirumah atau membuat jus melon.
"Hei, kau mau kemana?" Tanya Jongin masih enggan memakan ice creamnya.
"Pulang. Tentu saja. Aku kehausan, kau tahu. Dan dengan seenaknya kau mengambil ice cream itu yang membuatku kesal,"
KAMU SEDANG MEMBACA
KAISOO ONESHOOT
Fanfictionsemua cerita disini murni ide dari otak saya sendiri. Jika ada kesamaan cerita itu hanya kecelakaan belaka. Saya tidak suka cerita saya dikata plagiat. Hargai. Tolong.