Stair Step

6.2K 415 40
                                        

WARNING
Cerita ini awalnya adalah GS di KFF2K18 tapi sengaja aku ubah karena buku ini bergenre YAOI. Maaf jika ada typo yang menjelaskan kalo uke disini itu perempuan. Sekali lagi FF ini bergenre YAOI.























"Kyungsoo!" Terdengar ketukan di pintu kamar.

Kyungsoo membuka mata. Dua bingkai foto yang menempel di dinding seperti sepasang mata yang sedang balas menatapnya. Satu bergambar dirinya yang tengah duduk di sebuah taman dan satu lagi bergambar foto kedua orang tuanya yang tengah tersenyum.

"Telepon dari Baekhyun!"

Suara dari Ibunya terdengar kembali. Kyungsoo langsung tahu ponselnya pasti kehabisan baterai lagi. Ia bangkit, memakai sandal bulu -dengan motif beruang yang hangat dan terlihat menggemaskan-, lalu melangkahkah ke ruang tengah. Ia belum sempat mandi apalagi sarapan, terlalu bersemangat sekaligus was-was akan seperti apa besok liburannya ke Indonesia. Lebih tepatnya ke Gunung Bromo yang memiliki begitu banyak mitos yang membuatnya begitu penasaran.

Kyungsoo bercakap sebentar dengan Baekhyun. Mereka akan bertemu selepas sarapan di salah satu cafe dekat kampusnya. Liburan musim panas membuat mereka memiliki begitu banyak waktu luang untuk menghabiskan waktu bersama.

Setelah menutup telepon, Kyungsoo berlari menuju kamarnya. Ia melepas piyama tidurnya, mengenakan kaus abu-abu, dan celana training selutut. Kemudian kembali keluar kamar.

Menemukan Ibunya masih berkutat dengan beberapa piring kotor bekas memasak. Serta adiknya, yang duduk manis memakan roti selai kacang, adiknya begitu menyukai itu sedangkan dirinya begitu membenci selai kacang.

Kyungsoo memilih untuk duduk disamping adiknya, memakan roti yang sama dengan selai berbeda. Kyungsoo hanya memakan selembar roti karena tahu setelah ini Baekhyun akan memesan makanan sebelum ia datang ke cafe tempat mereka bertemu.

Kyungsoo memberi kecupan kepada sang adik serta Ibunya untuk yang terakhir sebelum ia berlari kembali menuju kamar lalu berganti pakaian sederhana. Pandangannya terhenti menatap selembar brosur menampilkan pemandangan sebuah gunung. Kyungsoo meraih brosur itu dan ponsel yang kehabisan daya, menjejalkan keduanya ke ransel, kemudian keluar dan mengunci kamar.

"Kyungsoo! Mau kemana?" Nyonya Do yang tengah memberi segelas susu pada sang adik, menatap Kyungsoo dengan alis bertaut.

"Baekhyun mengajak bertemu," Kyungsoo memasang tali sepatu ketsnya di teras sembari menjawab pertanyaan ibunya.

"Pulanglah lebih cepat. Kau harus istirahat! Besok kau-"

"Ingat kok! Dah Eomma!" Kyungsoo melesat tanpa sempat menatap Ibunya.

###

Kyungsoo memang tidak pernah salah untuk mengajak Baekhyun berteman. Mereka berkenalan saat baru masuk Senior High School di Seoul. Kemudian kembali bertemu lagi di universitas yang sama dengan jurusan berbeda. Baekhyun lebih suka menekuni dunia bisnis. Berbeda dengan dirinya yang masuk ke jurusan sastra.

Kyungsoo akhirnya menemukan pemuda bermata sipit itu duduk di sisi jendela cafe. Sesuai dugaan, Baekhyun akan memesan makanan bahkan sebelum dirinya sampai. Cheesecake memang favorit mereka berdua, bahkan jika hari itu mereka sedang berdiet, demi cheesecake, diet starts tomorrow~

"Kau lama!"

Memang benar. Kyungsoo mengakui. Tapi keadaan jalan raya kota Seoul membuatnya harus berdiam diri beberapa menit di dalam bus melawan panasnya matahari pagi. Bahkan ia sempat mengutuk mesin pendingin di dalam bus yang katanya macet. Biasanya juga lancar-lancar saja saat ia menaiki bus untuk berangkat kuliah.

KAISOO ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang