Dream Me

2.6K 314 49
                                        

Udah lama ga mampir ke lapak ini. Ga nyangka juga udah mau 80k+ viewers. Terima kasih buat semua. Mungkin jika bukan karena. kalian, lapak ini bukan apa-apa. Untuk kedepannya, Noona akan semakin memperbarui penulisan Noona yang selalu saja abal. Dan seperti biasa, jika mau membaca persiapkan diri kalian.







Happy Reading



















Ada, setidaknya secuil rasa harap tersampir dalam hati milik pemuda dengan name tag Do Kyungsoo di dada kanannya. Ia berharap bahwa hidupnya tak selalu berwarna abu-abu.

Mereka sering menyembutnya si bodoh tak berguna. Mereka juga menduga mungkin saja si bodoh itu membayar banyak uang untuk memulai pendidikan di sekolah ternama.

Apa yang di harapkan dari Do Kyungsoo?

Hei, satu kelompok dengannya sama saja kau bekerja seorang diri!

Dia bernafas saja sudah salah di mataku

Baiklah. Itu hanya sebagian kecil dari cibiran yang Kyungsoo terima setiap kali ia memulai kelas. Ia hanya duduk diam di pojok ruang dengan bangku sudah penuh dengan remahan snack yang diletakkan sengaja. Berakhir ia membersihkan dan dimarahi oleh guru karena selalu saja membuat ulah.

Benar, kan? Seorang Do Kyungsoo memang selalu salah di banyak mata. Bahkan di mata seorang guru sekalipun.

Pernah suatu hari saat dirinya sedang membersihkan kelas ketika jam sudah berakhir, anak-anak pengganggu itu dengan sengaja mengunci dirinya di dalam kelas hingga hari berganti.

Kyungsoo tak menangis. Ia hanya menghela nafas satu kali sebelum memilih untuk menggelar tikar yang tak sengaja tersimpan di dekat lemari dan tertidur dengan badan kedinginan. Keesokan harinya yang terjadi ketika ia belum sepenuhnya membuka mata, seseorang menyiram dirinya dengan air kotor dengan bau amis. Mereka tertawa ketika Kyungsoo terengah merasakan sedikit air masuk ke dalam hidungnya.

Kyungsoo, nyaris putus asa. Ia memandang ke bawah dari atas atap sekolah, aspal tajam yang siap menerkam jika dirinya terjun bebas untuk mengakhiri hidup. Kuku jarinya yang memutih ketika mengepal, Kyungsoo siap untuk mengakhiri hidup ketika ia teringat kembali Ibunya dirumah yang dengan susah payah membesarkannya sampai sekarang, sementara ia sudah menyerah hanya karena bullyan dari temannya.

Ia berakhir terduduk dengan wajah menunduk. Hingga ketika jam pelajaran berakhir, ia memilih untuk menggunakan jam bolosnya dengan mengasihi dirinya sendiri.

Ketika hujan mulai datang dan turun mengenai bumi, Kyungsoo beranjak untuk mengambil tas dan pulang.

Badannya yang basah kuyup menggigil di bawah halte dan sedang menunggu sebuah bus datang membawa pulang. Namun, hingga satu jam lamanya, bus kuning yang biasa membawa dirinya itu tak kunjung datang hingga petang datang.

Kepalanya mendadak sangat pusing ketika ia beranjak dan berjalan pelan. Berharap saja ia sampai rumah dengan selamat tanpa ada kendala apapun seperti pingsan di tengah jalan dengan bodoh.

Ia mengutuk dirinya sendiri yang begitu lemah saat tak sengaja menginjak kerikil dan berakhir terjatuh dengan kepala yang teramat sakit. Ia berharap setidaknya malaikat turun jika manusia saja tidak ada belas kasihan pada dirinya.

Ia berusaha untuk berdiri kembali dan mengesampingkan rasa pusing yang teramat. Mulai berjalan kembali walaupun dengan tertatih. Tas yang sudah basah kuyup ia pegang dengan erat talinya saat pandangannya mulai berkunang dan menggelap.

Sedikit ia berharap bahwa seseorang yang kini tengah menggendongnya bukanlah hanya mimpi belaka ketika mengetahui mungkin saja hidupnya akan berakhir sekarang.

KAISOO ONESHOOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang