Berbohong demi mendapatkan perhatianmu yang mahal itu dilegalkan
Sekarang tepat hari kelima mereka berada di jalan. Mereka selalu berpindah hotel di setiap kota kecil yang mereka singgahi. Sara tidak pernah mengira bahwa perjalanan ke Malbury akan ditempuh dengan Audi hitam itu. Seharusnya dengan kereta api atau pesawat lebih baik.
"Sebenarnya adakah kesempatan untukku menikmati pantai Malbury?" tanya Sara skeptis, "kau pasti tahu, sejak awal kita tidak akan mengunjungi pantainya, itulah sebabnya kau mengajakku, iya, kan?"
"Aku sudah bilang padamu waktu itu, ini perjalanan bisnis bukan rekreasi. Besok pagi kita sampai di Malbury tapi aku harus ke pelabuhan." Jawabnya kelewat tenang dan tidak peka pada hati yang terluka di sebelahnya.
"Lalu pantainya?" Sara mencicit cemas.
"Kita kesana jika urusanku selesai lebih awal."
Ia menghela napas dan mencoba berkepala dingin "Kenapa tidak kau biarkan aku bermain sendiri di pantai selama kau menyelesaikan bisnismu di pelabuhan?"
"Alasannya?"
Royce diam, ia menyibukan diri dengan menyetir hingga Sara mendengus kesal, "Nanti kau kabur, dan aku tidak mau itu." Akhirnya ia menjawab. "Aku akan membeli sebuah gudang di pelabuhan, transaksi ini membutuhkan perhatianku secara penuh, aku tidak ingin konsentrasiku terpecah karena harus memikirkanmu. Apa yang kau lakukan di pantai, tersesat atau tidak, bertemu penipu atau penjahat, tenggelam, dimakan hiu, dan sebagainya."
"Aku bukan anak kecil, aku sudah memiliki kartu identitas, aku sudah dewasa, dan aku tidak bodoh untuk melakukan itu semua."
Lelah berdebat lebih lama lagi akhirnya Royce mengalah, bisa dikatakan ia jarang melakukannya, "Aku berjanji, kita akan mengunjungi pantai."
Sara menyipitkan mata padanya, ia menyangsikan janji pria di sisinya ini. Mereka seperti saling mengenal sekaligus tidak sama sekali. Pada akhirnya Sara mengangguk, mencoba mempercayai pria itu dengan mudahnya.
"Jadi-" si manis Sara memang tidak pernah betah berdiam diri kecuali ada buku di tangannya, sayang ia lupa membawanya, "apakah kau sering melakukan perjalanan panjang seorang diri?"
"Hm." Hanya itu jawabannya, sangat tidak cocok dijadikan teman berkomunikasi secara normal. Tapi Sara tidak putus asa.
"Membosankan sekali, bukan? Mengendarai mobil ditemani musik tanpa berbicara sedikit pun."
"Terkadang aku mendengarkan radio, mereka cukup komunikatif sehingga aku tidak mengantuk. Tapi sekarang suaramu cukup membuatku terjaga." Iya, karena jantungku berdentum setiap kau berbicara apalagi dengan nada merajuk atau marah.
"Tetap saja, perjalanan darat seorang diri itu membosankan dan agak berbahaya. Kau harus memiliki teman seperjalanan, tapi siapa orang yang betah dengan nada sok bos-mu itu." Ia mendengus.
"Para wanita menyukainya, mereka berkata aku kharismatik."
Tidak salah lagi. "Jadi mengapa kau tidak melibatkan mereka dalam perjalanan bisnismu?"
"Wanita dalam perjalanan bisnis adalah haram. Mereka hanya mengacau dan aku tidak ingin bisnisku gagal."
"Hei, kau tidak sedang hidup di jaman bajak laut. Untuk ukuran pria modern kau mempercayai sesuatu yang aneh."
"Masuk akal, buktinya sekarang saja kau berkeras ingin ke pantai." Tepat sekali.
Sara mengabaikan sindiran Royce, "Sebaiknya kau memilih istri yang menyukai perjalanan agar kau tidak kesepian jika melakukan perjalanan seperti ini lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Roses I Found Driving Me Crazy (#1 White Rose Series)
RomantikAmbisi Royce untuk mewujudkan impian sang ayah membuatnya gelap mata hingga tega menuduh Sara, gadis pejalan kaki acak sebagai mata-mata dari rivalnya, Henry. Berniat untuk menculik gadis itu, memuaskan rasa penasarannya sekaligus menjegal langkah H...