WITD - 5

414 56 4
                                    

Sesuatu lain yang disebut dengan rasa sakit.
.
.

"Kau pulang jam berapa nanti?"tanya junhoe saat berjalan menuju lobi.

"Aku tidak tau. Kadang jadwalku berjalan tak terencana, kau tau lah pasien bisa saja terjadi hal-hal darurat."balas yoojung tiba-tiba berhenti.

"Aku mungkin akan pulang lebih awal karena aku baru saja mendapat pemberitahuan sudah ada jaksa yang menangani sidang ini. Aku hanya perlu mengirimkan berkas lalu pulang."ucap junhoe ikut menghentikan langkahnya.

"Enak sekali pekerjaanmu wahai tuan jaksa."balas yoojung dengan terkekeh masih mencari-cari sesuatu di tas nya.

"Kau mencari sesuatu?"

"Kartu identitasku sepertinya jatuh di suatu tempat."

"Kau masih ada waktu untuk mencarinya?"

Yoojung mengangguk lalu berjalan kecil menuju lift berharap tertinggal di apartemennya.

"Aku akan mencari di apartemen, bisakah kau mencarikan di sekitar sini?"

"Baiklah."

Yoojung memasuki lift untuk berjalan menuju apartemennya. Sesaat sudah sampai di lantai apartemennya yoojung bernapas lega melihat kartunya terjepit di antara pintu apartemen. Ia pun berjalan lalu berjongkok mengambil kartunya. Tiba-tiba pergerakkannya pun terhenti saat mendengar suara dari dalam.

"Kau tak perlu menghindariku tae-ya.."

"...aku tidak bisa meladenimu seola. Hentikan!"

"Kenapa? Kau mencintaiku, aku pun mencintaimu. Kau lupa kau berjanji padaku untuk selalu mencintaiku?"

"Kau sudah memiliki junhoe dan aku memiliki yoojung. Janji kita berakhir bersamaan dengan kita yang memiliki jalan masing-masing."

"Apakah kau yakin dengan yoojung? Kau tak takut dengannya? Dia wanita mengerikan taehyung! Kau tau itu! Kau tak seharusnya berada di sampingnya dan meninggalkanku."

"Bukan urusanmu!"

"Tapi cintamu untukku itu urusanku!"

"Peduli setan dengan cintaku! Aku tak lagi menyukaimu."

"Jadi kau mencintai yoojung?"

"Aku—"suara taehyung menghilang.

Yoojung berdiri dengan tangan yang bergetar membuka pintu apartemennya. Hatinya tiba-tiba terasa berdenyut sakit saat melihat dua orang di depannya tengah bercumbu mesra. Kedua kakinya tiba-tiba tidak bisa digerakan hanya untuk sekedar berbalik badan dan berlari sejauh mungkin. Matanya tak bisa lepas menatap taehyung yang mencium bibir seola.

Mata taehyung terbuka tepat memandang yoojung yang sedang memandangnya kecewa. Taehyung mendorong seola lalu mereka berdua memandang yoojung terkejut. Air mata yoojung menetes menuruni pipinya sedangkan matanya memandang sekelingnya dengan pandangan bingung dan kosong.

"Yoojung-ah..."panggil taehyung menyesal. Mata yoojung kembali memandang taehyung dengan pandangan terluka. Yoojung menghembuskan napas bersamaan dengan melangkah mundur secara perlahan. Mata yoojung sejenak tertutup lalu terbuka lagi memandang taehyung dengan pandangan berbeda.

Walking in the dark✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang