WITD - 13

340 51 3
                                    

Semburat oranye terlihat lebih jelas ketika suasana sore muncul lebih pekat. Sinar matahari yang hampir menenggelamkan diri masih terasa hangatnya. Angin sepoi-sepoi juga turut serta menemani gadis itu. Ya, gadis itu. Kim yoo jung.

Dia sedang berada di tepian kolam sambil menenggelamkan kakinya. Sepasang earphone senantiasa menyumpal kedua telinga gadis itu sedangkan mata gadis itu tengah memandang kosong ke depan, terlihat berpikir.

Apa yang dia lakukan dengan mengatakan kebenarannya?
Mengapa mulut sialannya mengucapkan kalimat itu? Sialan sekali jika lelaki itu sampai mengasihaninya.

Setelah yoojung sudah memastikan junhoe kembali tidur pagi tadi, ia merasa salah akan ucapannya. Hey, kenapa dia merasa ucapannya seakan mengharapkan lelaki itu?

"Kudengar terlalu sering melamun bisa menyebabkan Maladaptive Daydreaming. Kau pasti tau lebih dari aku tentang itu."ucapan dari seseorang membuat yoojung mendongak ke belakang.

Sesosok lelaki menjulang tinggi tengah melipat tangannya ke dada sambil memandang yoojung dengan ekspresi datar. Yoojung mengahlikan pandangannya ke depan secepat mungkin.

"Aku tidak melamun."elaknya sambil menunduk melihat kedua kakinya yang sedang ia gerakan di dalam air.

"Oh, berarti aku yang salah mengira. Maafkan aku ya."balas junhoe yang sudah mengambil tempat duduk di samping yoojung dengan menyisakan jarak.

Yoojung menoleh sekilas ke arah junhoe dengan mengangguk lalu ia melihat ke arah lain.

Suasana menjadi sangat canggung ketika percakapan mereka berhenti, tidak tau harus mengucapkan apa.

Dia tidak mungkin langsung pergi begitu saja ketika dia sudah memakai baju renang dibalik jubah mandinya tetapi jika dia berenang akan lebih canggung karena dia menjadi tontonan dari lelaki itu. Oh, please dia sudah memakai baju renang.

Sial nya dia memakai swimsuit speedo yang dia temukan di antara beberapa pakaiannya di koper. Yoojung kembali berpikir untuk jadi berenang atau tidak.

"Kau tidak jadi berenang?"tanya junhoe dengan mendongak ketika yoojung beranjak dari duduknya. Yoojung berhenti bergerak lalu menoleh ke arah junhoe dengan kikuk.

"Ng...itu...aku...jubah, maksudku aku ingin meletakkan jubah mandi ini di sana."ucap yoojung dengan terbata-bata sambil menunjuk kursi santai yang tersedia tidak jauh dari sana.

"Aahh..."Junhoe bergumam mengerti sambil mengangguk lalu ia kembali memandang ke depan.

Yoojung berjalan menuju kursi santai lalu duduk disana sejenak untuk menetralkan kepanikannya. Entah kenapa dia sedikit canggung untuk membuka jubah mandinya.

"Aahh, jadi tidak ya?"hembusan napas kesal karena frustasinya membuat junhoe menoleh dan langsung bersitatap dengan yoojung.

"Ada apa?"

Yoojung menggeleng cepat saat junhoe memandangnya penasaran. Ia langsung melepaskan jubah mandinya lalu berjalan cepat menyebur kolam renang tapi di tengah-tengah ia berjalan-hampir berlari, ia mendengar.

"Jangan berenang di area sana, suhu airnya berbeda kau akan mengalami kram-"

BYURRR

Dan benar. Kaki yoojung mengalami kram. Suhu airnya sangat dingin daripada di area yang sudah yoojung coba tadi. Kakinya tidak bisa digerakan sama sekali. Tangannya berusaha menggapai-gapai pinggiran kolam tetapi tidak ada yang bisa ia gapai. Selain suhu yang berbeda, kedalaman areanya juga. Kakinya bahkan belum menggapai lantai.

Oh, tuhan. Ampuni segala dosa-dosaku, semoga semua orang hidup berbahagia. Jika aku tidak selamat, semoga-

Sebuah tangan melingkar erat di pinggang yoojung lalu menarik tubuh mungil yoojung.

Walking in the dark✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang