WITD - 32

263 37 5
                                    

"Ada apa dengan yoojung, hyung?"

"SURUH ORANG-ORANG KITA MENGECEK CCTV UNTUK MENELUSURI LOKASI YOOJUNG SAAT INI!"Teriakku. Aku bergegas keluar sambil menelusuri lokasi ponsel yoojung.

Aku bersumpah para keparat itu akan mati jika sampai yoojung terluka sedikitpun!

Aku melihat GPS ponsel yoojung mulai bergerak cepat. Aku bergegas menuju parkiran.

"SIAL! mereka melepas salah satu roda mobilku."aku melihat salah satu roda di bagian belakang tidak ada.

Aku langsung berlari keluar gedung untuk mencari tumpangan apapun yang bisa aku pakai untuk mengejar para keparat itu.

Aku melihat sebuah taksi melintas, aku pun menghentikan taksi itu. Kaca taksi itu pun turun hingga terlihat supir taksi.

"Excus me, sir. Can I—BUGH"sebuah hantaman dari belakang kepalaku membuat kepalaku terbentur pinggiran pintu taksi sehingga aku tak dapat mendengar kata-kata supir taksi itu karena yang terjadi selanjutnya pandanganku mulai buram. Aku merasakan sebuah cairan mulai mengalir menuruni dahiku begitu juga dengan hidungku yang terasa seperti patah. Aku merasa kepalaku berdenyut sampai aku tidak sadar apa yang terjadi saat ini. Ketika aku samar-samar merasa seseorang menarik sebelah tanganku, menyeretku ke dalam mobil taksi itu.

Aku sadar, taksi ini sebuah jebakan.

**

Kepalaku terasa berdenyut sakit, pangkal hidungku terasa perih. Badanku terasa memar dimana-mana. Napasku terasa begitu sesak. Aku tidak kuat hanya untuk membuka mata. Sudah berapa lama aku pingsan? Kenapa aku sudah tak mendengar suara kendaraan? Aku mendengar suara keramaian dan benda-benda terbentur atau mesin yang sedang menyala. Aku dimana?

Aku harus menyelamatkan yoojung! Aku harus bangun dan menyelamatkannya!!

Mataku perlahan dapat aku gerakan. Perlahan sebuah sinaran masuk melalui celah mataku yang perlahan terbuka hingga sebuah sosok yang aku yang aku cari berada di depanku. Dia tersenyum sangat manis.

"Selamat datang koo junhoe."ucapnya dengan suara yang sangat aku sukai. Aku tersenyum senang karena dia baik-baik saja lalu aku menyadari ada yang salah ketika melihat senyuman miringnya yang perlahan mulai kulihat jelas.

"Yoojung ah...."

Dia terkikik lalu bangkit dari berjongkoknya. Posisiku yang duduk terikat sekarang tak dapat menggerakan badanku sedikitpun karena badanku terasa benar-benar hancur terlebih..... hatiku...

"Hai, kau terkejut bukan?"tanyanya dengan tawanya lagi. Dia yang melakukan semua ini? Kenapa dia melakukannya?

"Kau... yeonjung?"tanyaku menebak. Apakah yeonjung belum benar-benar pergi dari tubuhnya?

"Ah! Kau mengenal yeonjung? Kau yang menyingkirkannya bukan? Buah memang tidak jauh jatuh dari pohonnya ya. Ayahmu membunuhku ayahku, menghancurkan hidup orang lain, dan suamiku pasti kau singkirkan juga kan?! Kau dan ayahmu merenggut kebahagiaan orang lain!! Apakah kau puas? Lalu kau berpura-pura tidak tau dan berada di sekitarku. Kau pasti menahan setengah mati untuk membunuhku juga kan?!"

Bukan yoojung, bukan begitu. Aku tidak pernah sedikitpun berniat menyakitimu.

"SEMUA INI ADALAH BOHONGAN!! Aku berpura-pura mendekatimu! Semua adalah rencana!"

Kau merencanakan semuanya. Apakah sebegitu sakit hatinya kau pada perbuatan ayahku? Aku mengerti seorang anak mana yang tidak sakit hati ketika ayahnya dihancurkan lalu dibunuh perlahan. Ayahku memang kejam. Aku yakin kau sangat membencinya, tetapi tolong jangan benci aku. Dia dan aku berbeda.

Walking in the dark✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang