Taehyung mengikuti langkah Rosé malas-malasan, Rosé terlalu bersemangat, ia nyaris jadi malas berjalan kesana kemari. Sampai akhirnya Rosé berhenti.
"Tae, gua mau ngomong sama lu."
Barulah Taehyung berhenti dan menoleh padanya. "Apa?"
"Tentang Jisoo." kata Rosé lagi.
Tanpa sadar tangan Taehyung mengepal di dalam saku celananya. "Apa?"
Rosé melipat tangan di depan dadanya. Mumpung sedang berdua dengan Taehyung, ia harus memanfaatkan waktu ini.
"Jawab, hubungan lu sama Jisoo tuh udah berakhir?"
Ditanya begitu, Taehyung menunduk. Ia sendiri tak tau jawabannya. "Pass."
Rosé kesal sih Taehyung menjawab seperti itu. Tapi itu artinya Taehyung akan menjawab pertanyaan lain darinya.
"Oke, pass. Lalu kalo lu sendiri gak tau status hubungan kalian begini terus lu mau biarin aja? Sampai Jisoo beralih dan gak kuat menunggu lu lagi?"
Taehyung menatap tajam pada Rosé, tapi Rosé tak kewalahan. Ini ia lakukan karena sudah tak tahan melihat Jisoo yang sudah seperti orang bodoh saja, diam menunggu keajaiban datang. Jadi Rosé putuskan, ia akan menjadi keajaiban yang ditunggu Jisoo.
"Rosé lu tau apa?" tanya Taehyung benar-benar memakai suara dalamnya.
Rosé mengangkat bahu acuh. "Gua sih gak bakal ngomong apapun soal Jisoo, karena gua sebagai sahabatnya sendiri gak tau apa-apa. Gua cuman mau nanya lu sepeka apa sama lingkungan sekolah akhir-akhir ini?"
Taehyung terhenyak. Jelas ia sangat peka sejak adanya rumor ia dan Jisoo dikabarkan putus. Tentu saja Taehyung tau apa yang dimaksud oleh Rosé, pasti mengenai hal Yoongi pacaran dengan Jisoo bukan?
Hah! Mereka memang tidak pacaran, orang-orang yang menyebarkan rumor tak tau apa-apa. Tapi rumor itu akan jadi kenyataan jika Taehyung tak berusaha mencegah Yoongi. Saat ini Jisoo hanya berdua saja dengan Yoongi.
"Gua gak sepeka yang lu fikir." jawab Taehyung asal.
Rosé mengedikkan bahunya. "Gua coba bantu lu sama Jisoo buat balikkan, tapi karena lu kayak gini gimana mau lancar?"
.
.
.
.
.
Sementara itu, Jisoo berusaha menyusun kata agar pantas dikatakan sebagai laporan. Kebanyakan yang ia tulis adalah nama-nama, baik itu benda, tempa ataupun orang."Soo, gua mau ngomong sama lu." kata Yoongi yang sejak tadi diam saja.
"Apa? Bilang saja." jawab Jisoo tanpa mengalihkan pandangan dari laporannya.
"Gua suka sama lu."
Jisoo menoleh cepat saat mendengarnya. "Hah?"
"Ck. Gua bilang, gua suka sama lu." kata Yoongi mengulang.
"EEEHHH.....!?" Jisoo mematung di tempat.
"Yoongi-ya, apa kau demam?" tanya Jisoo.
"Gua serius kali, Soo. Apa jawaban lu?"
Jisoo tertegun. Jujur, ia tak tau harus menjawab apa. Haruskah ia menolaknya karena masih mau lanjut menunggu kejelasan hubungannya dengan Taehyung? Atau menerimanya, melupakan Taehyung dan bahagia dengan Yoongi?
***
"Apa laporannya selesai?" tanya Rosé pada Jisoo saat mereka berempat sudah berkumpul lagi.
Jisoo memamerkan kertas laporannya. "Done!" serunya riang.
"Bagus, kita lanjut ke Yeomiji Botanical Garden!!" seru Rosé benar-benar sumringah.
"Tunggu! Foto bersama di sini belum." celetuk Taehyung mengingatkan. Jadilah mereka berempat berfoto di depan salahsatu toko.
Dari Jeju Folk Village itu untuk ke Yeomiji Botanical Garden hanya memakan waktu selama 15 menit. Sampai disana, di depan gerbang keempatnya berfoto bersama.
"Waaah...." takjub Rosé dan Jisoo bersamaan. "Sudah ku putuskan, aku akan menulis laporan bersama Jisoo, kalian berdua, kembali mengambil foto. Bye!"
Jisoo menikmati menemani Rosé menulis laporan. Ia terus mmebawanya ke tempat bunga-bunga yang namanya kebanyakan tak Jisoo ketahui.
"Ah, aku ingin menikah disini nanti." gumam Rosé saat mereka berjalan santai, laporannya sudah selesai.
Jisoo tertawa mendengar khayalan Rosé. "Kau yakin akan boleh?" tanya Jisoo.
"Hm, kenapa tidak? Aku tinggal merayu calon suami ku saja,,hehe."
"Kalau calon suami mu seperti Yoongi, memangnya dia akan mau?" gurau Jisoo.
"Yaa, aku kan tidak pernah bilang kalau calon suamiku adalah Yoongi." rajuk Rosé tak terima.
"Hehe... Ya sudah ku doakan semoga kau bisa menikah disini, dengan Yoongi.."
"Yaa, Kim Jisoo!" teriak Rosé. Mereka kemudian berlarian disana tak peduli dengan beberapa mata yang menonton kelakuan bocah mereka.
Dari jauh ada dua pasang mata yang menonton mereka. Mereka adalah Taehyung dan Yoongi. Tapi Taehyung lebih fokus menjalankan tugas, memotret banyak hal termasuk saat Jisoo dan Rosé tertawa.
"Yoongi-ya, dengarkan. Gua gak mau karena sekarang kita menyukai satu yeoja yang sama, lu jadi ngejauh dari gua. Apapun hasilnya, siapapun yang akan dipilih oleh Jisoo nantinya, jangan ada yang menyimpan dendam."
Yoongi tertawa geli. "Kalem Tae, gua gentle. Gua udah tau siapa yang bakal di pilih sama Jisoo, meski mungkin akan berubah. Tapi gua juga gak mau lah persahabatan kolot kita berakhir hanya karena gua gak gentle."
Taehyung ikut tersenyum. Inilah kenapa mereka awet berteman sejak kecil dengan namja diam seperti Yoongi. Yoongi memang tak banyak tingkah, tapi dia selalu begitu, Taehyung sendiri susah menggambarkan maksudnya. Tapi Yoongi itu orang yang gentle gak akan mundur dari apa yang terlanjur ia lakukan.
Kembali ke Jisoo dan Rosé.
"Soo, mau milih yang mana? Kanan atau kiri?" tanya Rosé sambil menunjuk Taehyung dan Yoongi.
Jisoo ikut melihat ke arah dua namja itu. Kanan adalah Yoongi dan kiri adalah Taehyung. Jelas saja hatinya masih memilih Taehyung, tapi...ungkapan Yoongi sangat membuatnya risau. Bagaimana bisa Yoongi jadi menyukainya?
Jisoo membelakangi arah dua namja itu. "Aku milih Rosé saja. Karena dia tak akan pernah mengkhianatiku."
"Aa~, aku terharu." Rosé memeluk Jisoo.
"Yah, tapi lihat saja. Kau harus memilih diantara mereka pada akhirnya." bisik Rosé.
"Aniya. Aku akan memilih Jimin BTS kalau itu mungkin, hehe..." kilah Jisoo.
"Yaa! Kau fikir hanya kau saja yang mau dengannya?" seru Rosé langsung merangkul leher Jisoo, mereka tertawa berdua.
***
Hiks, bentar lagi Re-Love bakal selesai, habisnya jari author gak mau berhenti ngetik :')
Mungkin tinggal beberapachapter lagi baru deh, Re-Love nya selesai^^
Kali ini jangan lupa buat nge vote oke?? Commentnya juga ditunggu, yang pentingg tinggalkan jejak nak
Annyeong^^
Cr. Ash