"Laporan kalian mana? Kumpulin sekarang saja, tinggal laporan Taehyung doang nanti." pinta Jisoo pada Rosé dan Yoongi.
Mereka berdua memberikannya. Lalu keduanya langsung terlelap kembali, Jisoo hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Heran, kalau Yoongi, Jisoo sudah maklum dia selalu tidur. Tapi Rosé? Sejak kapan ia jadi suka tidur begini?
Jisoo melirik Taehyung yang duduk di sisi ujung kursi. Mereka berjarak karena Rosé dan Yoongi tidur diantara mereka. Namja itu diam berpangku tangan menatap keluar jendela.
Jisoo menghela nafas panjang dalam hati. Aku masih memilih Taehyung, tapi kalau dia seperti itu bagaimana aku bisa memilihnya?? Kata Jisoo dalam hati.
Hpnya tiba-tiba bergetar. Jisoo langsung menyalakannya. Taehyung? Jisoo menoleh pada Taehyung, tapi namja itu tampak acuh saja.
Tae
Kau tidak tidur?Chichoo
Tidak, kau sendiriTae
Tidak, aku ingin melihatmuChichoo
Haha, sejak tadi kau hanya melihat keluar jendelaTae
Kan aku melihatmu disana
Pantulanmu di kaca
Kalau melihatmu langsung, apa kabar jantungku?Jisoo tertawa membaca pesan terakhir itu. Apa kabar jantungnya? Kira-kira sudah berapa lama mereka tidak chattingan seperti ini? Jisoo benar-benar kangen.
Tae
Rasanya aku mau membawamu kabur dari kelompok iniChichoo
Kenapa?Tae
Tak tahan rasanya saat tadi kau berdua saja dengan YoongiMendadak Jisoo tertegun. Apa Yoongi bilang pada Taehyung kalau ia sudah mengungkapkan perasaannya pada Jisoo? Tanpa sadar Jisoo menelan sallivanya.
Chichoo
Dia membantu banyak, aku tak tau kalau sekelompok denganmu akan bagaimanaTae
Huh, akan ku buktikan lihat saja nantiTak lama mereka sampai di Museum Teddy Bear. Rosé menggeliat dengan puas.
"Ah, leherku..." keluhnya.
Jisoo tertawa. "Kau tidurnya terlalu pulas. Yoongi saja sudah bangun sebelummu."
"Sepertinya aku terkena serbuk bunga tidur, hehe..."
"Mana ada bunga seperti itu." celetuk Yoongi.
"Hey, ada kali ya. Kau sendiri jadi mudah bangun, kena serbu bunga sesuatu kali." balas Rosé.
Yoongi hanya memutar bola matanya malas. Rosé meledeknya lagi. Jisoo hanya menertawai sikap mereka berdua.
"Nih, tiketnya. Aku dan Jisoo akan menulis laporan, sementara kalian mengambil foto." kata Taehyung setelah dari loket karcis.
Dengan cepat setelah keempatnya memakai gelang tanda masuk, Taehyung langsung menarik tangan Jisoo seperti anak kecil yang tak sabar.
***
Rosé harusnya mengambil foto bersama Yoongi tapi saat memasuki rumah yang penuh dengan boneka beruang terlucu seKorea, mana bisa ia tetap fokus pada tugas.
"Oy profesional dong." tegur Yoongi yang sejak tadi hanya membawa-bawa kamera tanpa menjepretnya sekalipun.
"Aku nyaris bosan tau gak jadi kameramen. Mengalah dong, kau kan namja." Rosé menyukut dada Yoongi.
Yoongi diam. Tapi akhirnya ia membiarkan Rosé berlari kesana sini mengagumi apapun yang menarik di matanya. Sampai akhirnya Yoongi rasa fotonya sudah cukup, ia baru berjalan-jalan santai.
Matanya tak lepas memperhatikan Rosé. Habis Rosé itu jauh lebih kekanakan dari pada Jisoo, ia takut tiba-tiba Rosé jatuh atau menabrak. Seperti anak kecil! Eh, kok jadi kayak ia mengkhawatirkannya ya?
Apa yeoja memang suka dengan boneka seperti ini? Tanya hati Yoongi.
"Yoon!" panggil Rosé saat Yoongi menoleh Rosé melambai agar Yoongi menghampirinya.
"Lihat." tunjuk Rosé.
Empat boneka beruang dengan pakaian yang terlihat kekecilan berbeda model dan motif. "Apaan sih, cuman beginian doang?"
"Ck. Lihat, mereka aja bahagia, masa kamu nggak? Huu..." Rosé meninggalkan Yoongi disana.
Yoongi menatap empat boneka teddy bear itu. Jisoo, Rosé, Taehyung dan dirinya. Kalau difikir lagi kenapa Yoongi jadi suka dengan Jisoo ya? Ah, karena senyumnya. Dan alasan Taehyung menyukai Jisoo apa?
Saat mengutarakan perasaannya tadi, sebenarnya Yoongi sudah tau jawaban Jisoo. Tapi ia rasa akan lebih baik mengatakannya, daripada ia hanya terus diam menatap dan nantinya menyesal sebelum bertindak.
"Eh, Yoon." kejut Rosé yang langsung mendapat tatapan sinis Yoongi. "Lu udah nembak si Jisoo ya?"
Exactly! "Sok tau lu!" sanggah Yoongi langsung.
"Yeh, serius kali." Rosé menghampiri Yoongi. "Terus Jisoo jawab apa?" tanyanya.
Yoongi ditatap Rosé langsung dimata, jadi ia tak bisa mengalihkan matanya. "Kau tak perlu tau."
"Ah, jadi benar, sudah toh." simpul Rosé.
Yoongi berjalan meninggalkan Rosé. Tapi baru dua langkah Yoongi pergi Rosé menarik tangan Yoongi sehingga ia tertarik ke belakang.
"Apaan sih?" Yoongi menghempaskan tangan Rosé yang menahannya.
Rosé hanya tersenyum lebar. "Eh, sebelah sana belum di foto kan. Mending ke sana aja." ajak Rosé langsung menarik tangan Yoongi.
Yoongi menahan tangannya, membuat Rosé berhenti melangkah terburu. Rosé menoleh, tapi mata Yoongi menatapnya tajam.
"Kenapa sih lu? Gua mau dokumentasiin yang sebelah sana, kan belum."
"Tapi yang disini juga belum."
Yoongi tak mendengarkan alasan Rosé dan kembali ke jalan sebelumnya, Rosé dengan berat mengikuti langkah Yoongi. Tepat saat berbelok, Yoongi membeku, ia mengurungkan langkahnya.
Tertegun. Sebelum yang dilihatnya sadar, Yoongi berputar balik ke arah Rosé sebelumnya menariknya. Ia bahkan sempat menubruk bahu Rosé sesaat.
Rosé menghela nafas. "Udah di bilang gak mau denger sih." gumamnya.
Rosé menatap Yoongi yang sudah hilang entah kemana lagi. Haruskah ia mengejar Yoongi dan menghiburnya? Atau menunggu Jisoo dan Taehyung selesai? Jelas saja Rosé memilih mengikuti Yoongi, ia juga tak ingin jadi nyamuk.
***
Hai readers...
Apa kabar nya? Hehe...ini kayaknya chapter ketiga terakhir sebelum benar benar selesai^^
Aku gak akan preview lama-lama dah, soalnya mau lanjut next chapter dulu
Jangan lupa untuk meninggalkan jejak guys, butuh vote☆ kalian loh...Xie xie
Cr. Ash