pt. 4

2.2K 318 2
                                    

Mian....author semalam ketiduran... Jadi bakal up dua kali sekarang 😅😴

Jisoo berdiri di depan cermin. Hari ini di sekolah ada pelajaran olahraga. Biasanya Jisoo akan menguncir rambutnya dan biasanya Taehyung akan memujinya di sekolah.

Keinginan Jisoo untuk menguncir masih besar, tapi ia berusaha untuk tidak menyentuh ikat rambut.

Jisoo tersenyum pada pantulan dirinya di cermin. "Hei, kita tidak benar-benar putus bukan?" tanyanya.

Jisoo menempelkan wajahnya ke cermin sehingga ia dan pantulannya seakan bertemu. Taehyung, namja pertama yang menjadi pacarnya. Begitu banyak kenangan manis dengan Taehyung, bahkan Jisoo merasa senang karena Taehyung sering meninggalkan fansnya hanya untuk bersamanya saja.

"Tapi kenapa sekarang jadi begini?" tanya Jisoo entah pada siapa.

Rasanya Jisoo tak bisa memaafkan dirinya yang sudah menyalahkan Taehyung karena lupa. Tapi Jisoo butuh seseorang untuk ia salahkan, karena jika ia menyalahkan dirinya sendiri, ketakutannya akan muncul. Ketakutan, perasaannya akan luntur pada Taehyung.

Saat di sekolah Jisoo bisa mengalihkan fikirannya tapi ketika di rumah, contohnya semalam saja. Fikirannya terus berputar pada Taehyung. Aku tak tau kalau cinta bisa begini jadinya.

Jisoo akhirnya berangkat ke sekolah dengan rambut yang digerai seperti biasa dan di dalam saku roknya, ia memasukkan ikat rambut. Tetap saja ia tak bisa lepas.

Jam olahraga datang, semua siswi di kelas 2-3 pergi ke ruangan tempat ganti baju sementara siswa nya mengganti baju di dalam kelas.

"Jisoo-ah, kau tidak mengikat rambutmu seperti biasa?" tanya salahseorang teman kelasnya.

Jisoo menebar senyum. "Anniyeo. Hari ini aku tak ada keinginan untuk mengikatnya." jawab Jisoo, tidak menyebutkan alasannya.

"Ah, tapi kau tau? Rambutmu bagus kalau terkena keringat, bisa-bisa ikut bau." celetuk temannya yang lain. Jisoo hanya tertawa menanggapinya.

Murid kelas 2-3 berjalan ke lapangan bersama-sama. Beberapa orang menatap pada Jisoo dan Yoongi yang berjalan bersisian. Banyak yang mulai memperhatikan mereka lalu berbisik-bisik.

Sekilas Jisoo bisa mendengarnya, ada yang berkata begini, 'apa? Jadi setelah putus dengan Taehyung, Jisoo jadian dengan Yoongi yang teman Taehyung sendiri?'. Jisoo hanya bisa menunduk, rasanya sakit sekali mendengar gosip seperti itu.

"Kalau tak suka, kenapa gak bilang langsung saja?" ujar Yoongi tiba-tiba.

Jisoo terkejut. Ternyata Yoongi bisa juga bicara. Tapi, Jisoo hanya diam tak menyahuti perkataan Yoongi tadi.

"Kalau kau hanya diam seperti itu, akan semakin banyak orang yang salah paham." ujar Yoongi lagi.

Jisoo tertawa miris. "Biar sajalah mereka mau bicara apa. Toh mereka tidak tau kebenarannya seperti apa." jawab Jisoo pelan.

"Lalu apa kebenarannya?" tanya Yoongi kena langsung ke hati Jisoo.

Rasanya seperti di pukul dan menyadarkan kita pada kenyataan. Begitulah, kata-kata Yoongi sanggup membuat Jisoo membeku. Lalu apa kebenarannya? Hah, aku sendiri tak tau, bagaimana aku harus menjawabnya.

Memasuki lapangan, Jisoo berpisah dengan Yoongi. Ia mencari Rosé dan langsung menemukannya begitu Rosé melambaikan tangan.

"Kau kemana saja dulu tadi?" tanya Rosé.

Jisoo terkekeh. "Sepatu..." jawabnya sambil memainkan kaki. Rosé menggeleng-geleng, sejak kapan Jisoo jadi teledor seperti itu?

"Kenapa bisa bersama Yoongi?" tanya Rosé lebih penasaran lagi. Jisoo menceritakannya sambil mereka menunggu Oh-ssaem, guru olahraga yang belum juga terlihat.

Jadi, saat sudah selesai mengganti baju, Jisoo memang menyuruh Rosé untuk duluan karena ia masih bimbang tentang rambutnya. Lalu Jisoo sadar bahwa ia meninggalkan sepatu olahraganya di kelas, jadi Jisoo segera pergi ke kelas setelah menyadarinya.

Saat membuka pintu, ia melihat Yoongi yang sedang memakai jaket olahraga. Mereka berdua sama-sama terdiam.

"Gu..gua...cuman pengen ngambil sepatu." kata Jisoo berbicara.

Ia melangkah masuk dan langsung pergi ke arah mejanya, Yoongi hanya diam berdiri saja. Tapi begitu Jisoo sudah meraih sepatunya dan bergegas untuk pergi...

"Pakai saja disini, kalau harus ke ruang ganti lu cuman bakalan terlambat pergi ke lapangan." kata Yoongi.

Jisoo terdiam. Berfikir ada benarnya juga kata Yoongi. Jadi Jisoo memakai sepatunya dikelas. Yang membuatnya heran kenapa Yoongi tidak pergi juga dari kelas? Padahal ia sudah terlihat siap.

Begitu Jisoo sudah selesai memakai sepatunya, Yoongi berdiri dari yabg sebelumnya duduk diatas meja. "Kajja. Kalau telat lebih baik berdua bukan?"

Jadi begitulah ceritanya bagaimana Jisoo bisa berjalan dengan Yoongi. Tapi mereka berpisah begitu memasuki lapangan untuk masuk barisan masing-masing.

"Ah begitu, seenggaknya lu jalan sama Yoongi bukannya dengan namja lain." ujar Rosé tak dimengerti oleh nalar Jisoo.

"Maksudku, kalau namja lain, lu bisa dikabarkan benar-benar putus dengan Taehyung dan lu berpacaran dengan namja itu." jelas Rosé mendapati Jisoo yang tak mengerti.

"Loh memangnya Yoongi bukan namja?" tanya Jisoo.

Rosé menghela nafas berat. "Setidaknya, orang lain hanya berfikir, ah, Yoongi teman Taehyung tak mungkin menyalip teman sendiri. Begitu."

Jisoo tertawa. Ia rasa pemikiran Rosé terlalu sempit. Lagipula sudah ada yang berfikir seperti itu kok dan Jisoo pribadi tidak terlalu peduli soal itu. Toh ia dan Yoongi hanya sekadar teman sekelas saja.

***

Rasanya baru kemarin deh author bikin naskah mentah, tapi sekarang udah di up sampe chapter 4 lagi aja...

Terkadang rasa bosan suka menghampiri. Rasa capek dan pegal ngetik, haahhhhh semua hambatan itu, pergilah! Hush!

Tapi semuanya hilang begitu di publish. Hoho...😎 Kan jadi semangat ngetiknya biar para readers disini gak terlalu waiting

Karena waiting itu capek 😂 eakk. Ada apa dengan author hari ini?? Sok galau, aih

Yah segini deh previewnya yak! Jangann lupa vote and comment for this Re-Love

Mmuaachh! Gomawo^^

Cr. Ash

Re-Love [VSoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang