Sepanjang perjalanan pulang Taehyung berjalan dengan gontai ditemani. Ia terus menerus menendang kerikil yang ada di depannya, hal itu untuk melampiaskan kekesalan hatinya.
Saat di sekolah dan Rosé mengajaknya juga Yoongi untuk ikut pergi ke taman kota, hatinya terus menginginkan hal itu tapi melihat sikap Jisoo membuat Taehyung berkata yang sebaliknya. Tapi begitu ia dan Yoongi melangkah keluar dari area sekolah...
"Yoon, gua mau pergi dulu." kata Taehyung.
Yoongi hanya menatap Taehyung dalam diam. "Oh, mau gua temenin gak?" tanya Yoongi.
Taehyung menggeleng dan menampilkan senyumnya. Ia tau sepertinya Yoongi mengerti. "Gak usah deh. Lo hati-hati di jalan pulang ya!" seru Taehyung kemudian.
Tepat saat Taehyung berbalik dan sudah bersiap berlari, Yoongi memanggilnya. "Tae!" Jelas yang dipanggil menoleh. "Tadi Jisoo pergi ke perpustakaan dan kebetulan gua lagi jaga hari ini..."
Taehyung merubah posisinya, ia mendengarkan baik-baik. "..gua rasa bukan lu doang yang pusing. Saran gua sih, lu kasih penjelasan deh sama Jisoo." lanjut Yoongi.
Taehyung terdiam. Tapi kemudian ia tersenyum miris. "Yah, mungkin bakal gua coba. Lu lihat aja deh gimana. Bye!" Setelah itu Taehyung berlari.
Taehyung berlari pergi ke taman kota dan dengan mudahnya menemukan Jisoo dan Rosé yang masih di dekat penjual crepes. Ia sempat melihat Rosé menegur Jisoo lalu ia menarik Jisoo pergi dari sana. Langsung saja Taehyung mengejar mereka diam-diam.
Jisoo dan Rosé pergi ke pinggir sungai Han, awalnya Taehyung sudah berfikir yang aneh tapi ia positive thinking tidak mungkin mereka melakukan hal aneh disana. Dan justru kebalikan dari aneh, tiba-tiba saja Jisoo menangis. Itu cukup membuat Taehyung terkejut.
Ia kenal pribadi Jisoo. Dan Jisoo bukanlah tipe yeoja yang mudah mengeluarkan air matanya. Tapi kini Taehyung dihadapkan dengan Jisoo yang menangis karena dirinya.
Taehyung mendengar semua teriakan hati Jisoo dari balik sebuah pohon. Ada rasa sakit di dadanya ketika mendengar, seakan-akan ia telah menyakiti dirinya sendiri. Taehyung tak tau kalau Jisoo ternyata menghindarinya belakangan ini karena alasan itu.
Setelah Jisoo selesai berteriak itu dan Rosé menenangkannya, Taehyung lekas pergi dari sana. Dan sekarang ia berjalan gontai seakan semua energinya dikuras.
Jadi semuanya memang salahku? Jisoo menderita karena gua? Jisoo juga menangis karena gua? Ya lord, yang salah adalah diriku. Sementara selama ini gua berfikir Jisoo sengaja menghindar. Fikiran Taehyung berkecamuk.
Kenapa gua waktu itu lupa sama sekali dengan kencan? Shit! Bego lu Tae! Umpat hatinya pada dirinya sendiri. Sekarang, kalau minta maaf apa sudah terlambat? Apa kita masih bisa kembali seperti sebelumnya?
Taehyung teringat dengan bagaimana bisa ia yang katanya namja populer di sekolah berpacaran dengan yeoja yang tidak menonjol seperti Jisoo. Taehyung tersenyum mengingatnya.
.
.
.
.
Semua berawal di perpustakaan saat mereka masih kelas 1. Ia yang jarang ke sana tapi untuk menemani Yoongi, Taehyung datang juga. Saat itu Taehyung merasa bosan jadi ia berkeliling perpustakaan, karena pada dasarnya ia bukan tipe manusia yang bisa duduk diam berjam-jam.Lalu disinari dengan cahaya matahari, Taehyung melihat Jisoo sedang berusaha mengambil sebuah buku dari rak teratas. Awalnya ia tak ada niat untuk membantu toh itu hanya akan menyusahkannya. Tapi melihat Jisoo yang terus berusah tapi tetap gagal, Taehyung merasa penasaran juga, buku apa yang segitu diinginkannya?
Jadi Taehyung berjalan menghampiri Jisoo. Saat itu mereka sama sekali belum saling mengenal satu sama lain. Dan Taehyung langsung meraih buku yang sejak tadi diincar oleh Jisoo.
"Apa buku ini?" tanya Taehyung, ia langsung menatap pada mata Jisoo.
Jisoo tidak membalas tatapannya. Bukannya terpana dengan Taehyung ia justru terpana dengan buku yang diambilkan Taehyung. "Ah, iya. Terimakasih." ucapnya lalu mengambil alih buku itu.
Taehyung mencegahnya. Ia membaca judul buku itu, "Alasan Dari Cinta sama dengan Tidak Ada?" baca Taehyung.
"Ya. Aku sudah lama ingin membacanya, tapi karena terletak di rak teratas cukup sulit." ujar Jisoo. "Tapi terimakasih sekali kau sudah membantuku." lanjutnya.
Taehyung memberikan buku itu dan langsung diterima Jisoo. Saat Jisoo menariknya, Taehyung menahan, membuat Jisoo tertarik ke arahnya.
Sesaat Taehyung menatap lekat-lekat ke arah mata Jisoo. Ia mencoba apa Jisoo akan tertarik padanya, seperti yeoja lain?
Alhasil, bukan Jisoo yang berdebar melainkan Taehyung sendiri. Ia terpesona oleh kedua mata jernih milik Jisoo.
Apa ini? Yeoja ini sama sekali tidak terlihat tertarik padanya? Aku, yang seorang Kim Taehyung?
Jisoo mengerjapkan matanya dan mengembalikan posisi berdirinya semula. "Apa kau tak akan memberikannya padaku?" tanya Jisoo.
"Ah!" Taehyung tersadar. "Kalau tidak kenapa?" tanyanya.
"Hm...aku akan datang dan meminjamnya lainkali. Tapi bisa kau bilang pada penjaga perpus agar tidak menaruhnya di rak teratas lagi?"
Sejak itulah, Taehyung tertarik dengan Jisoo yang lebih tertarik dengan buku ketimbang dengan dirinya. Membutuhkan usaha yang cukup besar untuk menaklukan hati Jisoo. Tapi kini, ia justru menghancurkan semua usahanya.
"ARRGHH!!" teriak Taehyung kesal. Ia menendang angin. "Dasar kau bodoh!!" gumam Taehyung.
***
Wah, sejak kapan Taehyung jadi stalker begitu? Sejak hubungannya dan Jisoo merenggang...
Kadang aneh, kenapa aku yang bikin cerita aku juga yang baper sendiri??
Gimana? kalian enjoy baca ceritanya gak? Iya in ajalah...:v
Jangan lupa buat vote&comment ya gaiss, ditunggu <3
Cr. Ash