Aku mencintainya. Namun, aku takut dicintai. Bahagia sembari merasakan sakit.
....
Hari ini, Daffa minta ditemani Sab untuk membeli hadiah untuk Thalia, karena besok Thalia ulang tahun. Yap. THALIA. Kebayang rasanya jadi Sab, yang sebenernya suka ke Daffa, dan sekarang harus nemenin Daffa beli kado buat 'PACARNYA'.
Sebenarnya, Sab sempat menolak ajakan Daffa. Alasannya Sab malas keluar rumah. Tapi, Daffa mohon-mohon terus.
"Sebenernya, lo mau beli apa sih? Dari tadi kita udah muter-muter di mall ini. Capek tau!" Gerutu Sab.
"Ya cari yang anti mainstream lah. Biar Thalia terkesan."
Ck.
"Kalo mau yang anti mainstream, lo kasih aja pakaian dalem tuh. Kan jarang, ada pa-car yang ngasih begituan." Ucap Sab yang nggak mikir apa yang barusan dia omongin.
"Terlalu privasi banget. Bukannya terkesan, ntar malah tercengang." Ucap Daffa.
"Iya juga sih."
Daffa dan Sab kembali mencari-cari kado yang cocok untuk Thalia.
"Daff, gue capek. Gue duduk disini aja lah. Lo cari sendiri." Ucap Sab ber-alibi.
"Yah. Masa capek sih. Kalo kamu duduk disini, sama aja kayak aku nggak ngajak kamu. Apa perlu aku gendong kamu?"
Mata Sab membelalak.
"Nggak! Nggak usah!"
Akhirnya, mereka jalan lagi.
"Sab, sekarang kamu lagi suka sama siapa? Atau lagi deket sama siapa?"
"Ya sama lo lah!"
Duh! Keceplosan!
"Eh. Bukan... bukan. Maksudnya, sekarang kita kan lagi deketan. Gitu. Kalo perasaan suka mah, nggak ada. Gue lagi nggak suka ke siapa-siapa." Ucap Sab.
"Ooh."
Oh? Cuma oh?
"Sab, besok-besok temenin aku service kamera ya,"
"Banyak maunya ya, lo? Kenapa nggak sama pa-car lo itu?" Sab sengaja mengeja kata 'pacar'.
"Kalo pergi sama Thalia, rasanya nggak senyaman kalo pergi sama kamu. Thalia itu pacar, tapi rasanya, yang spesial itu kamu."
Pipi Sab sedikit memerah.
"Martabak spesial." Ucap Sab.
"Biasa aja, Sab. Lo udah tau kalo ini cuma bercanda, kok. Udah biasa." Batin Sab.
Setelah berjam-jam keliling mall, akhirnya Daffa dapet kado yang pas buat Thalia.
Karena bingung, Daffa beli satu set make up lengkap sama alat-alatnya, sekaligus kotaknya. Tau sendiri lah. Thalia kan model. So, semua itu pasti bermanfaat. Apa lagi, harganya. Pasti Thalia tau mana yang merk terkenal atau nggak. So, udah jelas kado kali ini, mahal.
"Gila. Daffa nggak main-main kalo ngeluarin duit. Baru pernah gue liat pacar yang segitu royalnya. Pacarnya aja dikasih barang semahal itu. Apalagi, ntar kalo ke istrinya? Minta apapun pasti dikasih." Batin Sab.
...
Hari ini, Sab benar-benar kaget.
"Sab, lo tau nggak? Daffa sama Thalia putus lagi." Ucap Tegar.
Mata Sab membelalak. Entah mengapa, rasanya Sab bahagia. Tapi itu kan nggak boleh. Karena sahabatnya baru aja putus. So, jangan bahagia di atas penderitaan orang, apalagi sahabat sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Takut Dicintai
Teen Fiction[Completed] ⚠Belum direvisi. Banyak typo bertebaran. Ketika suatu persahabatan harus diselingi cinta, tak ada yang dapat kau selamatkan. "Itu artinya gue bakal kehilangan lo. Gue tau konsekuensi pacaran yang bermula dari persahabatan. Kalo putus, it...