34. My Doctor

1.3K 46 0
                                    

Kuat itu bukan tentang seberapa lamanya kamu bisa memendam rasa patah hati kamu. Kuat itu adalah kondisi dimana hati dan fisik kamu sedang dalam keadaan yang begitu menyakitkan, namun kamu masih tetap menahan senyummu untuk tidak hilang.

....

Dony menatap satu-persatu temannya. Ada rasa berat untuk meninggalkan mereka. Bagaimana tidak. Ia harus rela tidak bertemu bertahun-tahun, padahal hampir setiap hari mereka bertemu.

Dony memeluk Najla.

"Dagang yang bener. Jangan lupa fokus ke kuliah bisnis lo. Biar jadi pengusaha sukses." Ucap Dony.

"Siap," ucap Najla kemudian tertawa. "Tenang disana, Don."

"Lo pikir gue mau mati?"

Kemudian, Dony memeluk Tegar.

"Lo adalah satu-satunya sahabat cowok yang paling baik lah. Meskipun otak lo itu rada gesrek, tapi solusi dan nasehat-nasehat lo itu, emang bermanfaat banget. Nggak nyesel lah, gue ketemu lo. Sukses sama kuliah lo. Semoga aja besok lo jadi pengacara yang sukses lah. Kalo bisa pengacara-pengacara yang masuk TV, yang ngurusin masalahnya artis-artis. Biar keliatan kalo lo itu kerja." Ucap Dony

"Yaelah. Awas aja kalo lo ntar kangen sama gue." Ledek Tegar.

"Najis lah. Maaf kalo gue suka sewot sama lo."

"Nggak papa lah. Yang penting sering ditraktir makan. Oiya. Disana, jangan sampe naksir sama bule ya, awas aja."

"Kenapa?"

"Ya maksudnya jangan lo doang. Tapi gue kenalin juga."

"Yaelah. Tenang aja. Selera gue selera lokal kok. Kalo lo mau ambil aja. Tapi kayaknya bulenya yang nggak mau sama lo."

Semuanya tertawa. Kemudian, Dony mendekati Sab.

"Lo adalah tujuan dari cita-cita gue, Sab. Di setiap waktu, gue akan selalu mengingat lo. Cepet sembuh ya. Nggak usah nangis-nangis. Karena yang ngasih tisu mau pergi." Ucap Dony.

Sab terkekeh.

"Beli juga bisa kali," ucap Sab.

"Kalo beli nggak bakal bisa ngehapus air mata lo. Kalo di kasih kan jadinya lo cepet berhenti nangis."

"Kok gitu?"

"Nggak enak kalo minta tisu lagi."

Plak!

Sab memukul bahu Dony. Kemudian Dony memeluk Sab.

"Sukses, Don. Kalo udah sukses, jangan sombong. Jangan lupa sama temen." Ucap Sab.

"Kalo sama lo mah nggak pernah lupa. Kepikiran mulu, malah." Ucap Dony kemudian memeluk Sab.

"Bacot." Ucap Tegar.

Dony melepas pelukannya.

"Paan sih lo,"

Aku Takut Dicintai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang