Chapter 10: Come Back

849 83 14
                                    

"Bagaimana ini, apa kau punya rencana? Atau kau ingin membiarkannya begitu saja?" tanya Raphael memecah keheningan yang daritadi menguasai.

"Aku gak mungkin membiarkannya, kalau Rika sampai tau, dimana aku akan menaruh muka?"

"Well, itu salahmu karena gak bawa dia,"

"Salahku? Kau bilang itu salahku? Kau lihat kan tadi mereka menyerang membabi buta," ujarku ketus. "Kalau aku membawanya, aku sama saja membawa makanan lezat ke dalam kandang harimau,"

"Haaa~" Raphael menghela napas. "Kalau kau begitu cemas, kenapa dia gak ikut dengan Rika?"

"Dia... yang gak mau," Aku merenung menyadari kalau Helena seperti menjaga jarak dengan kami. Ditanya kenapa pun ia tak mau menjawab.

"Pokoknya, besok kita harus bisa menjelaskan alasan kenapa Helena tidak ada di rumah,"

"Em, Uriel, menurutku besok yang kau maksud itu hari ini,"

"Hah?"

Ting tong... Suara bel langsung terdengar mengangetkanku. Raphael pun berdiri dari tempat duduk dan pergi ke depan untuk membukakan pintu.

"Hello Rika," ujar Raphael gugup.

"Ah, halo Raphael, lama tak jumpa, tumben sekali kau datang ke rumahku, ada apa?"

"Yah, hanya sekedar membahas sesuatu dengan Uriel,"

"Oh begitu," Sampai sekarang masih belum ada tanda-tanda curiga dari Rika.

"Yo!" ujarku.

"Yo! Mana Helena? Aku bawakan oleh-oleh untuknya," balas Rika.

Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu untuk menjelaskan semuanya pun tiba.

"Um, Rika, sebenarnya..."

"Kenapa?"

"Ternyata benar, apa mereka datang?"

"Eh?"

Seseorang tiba-tiba memotong pembicaraanku. Seorang lelaki tiba-tiba duduk di samping Raphael. Padahal tadi tidak ada siapa-siapa. Dia datang darimana?

"S-siapa kau?" tanya Raphael yang tadi meloncat kaget.

"Hah?! Kau tak tau siapa aku?"

"Hey! Ada apa dengan penampilan itu, dasar gak sopan!" geram Rika memarahi orang tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hey! Ada apa dengan penampilan itu, dasar gak sopan!" geram Rika memarahi orang tersebut.

"Habis celanaku agak ketat jadi yah, kulepas aja, tapi bukan berarti aku melepas semuanya,"

"Rika, kau tau siapa dia?" tanyaku.

"Tau, dia kan Zehel,"

"Hahhhhhh?????" aku dan Raphael kaget. Penampilan itu, wujud manusianya Zehel. Aku sampai lupa. Soalnya sudah beratus-ratus tahun semenjak aku melihat wujud itu. Akhir-akhir ini aku hanya melihat ia bicara memakai tubuh Rika.

Heavenly RingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang