Damn

1.4K 41 0
                                    

Heyhooooo!

Thanks buat 50 votesnyaa. Terus vote+komenn yaaa. Gue mau kasi tunjuk muka Floren, tapi tunggu pas gue uda on lappy oke. Dan btw, gue gak ngerti mau ngasi judul part ini apa, jadi gue ngasi seperti yang tertera disana(?)

----------------------------------------------------------

Floren POV

Okay. Gue cukup muak dengan coklat dan barang-barang gajelas itu. Masa tiap kali gue dapet coklat, bunga, surat sama foto gue sama Kevin. Itu pasti dari Kevin. Kok dia gak jera sih ngegangguin gue?

Akhirnya gue pun memutuskan buat telfon Tya, udah lama gak ketemu dia lagi semenjak pesta kapan hari. Gue sama dia beda kampus dan jurusan.

"Tya Aresta KW. Long time no calling." ujar gue saat memulai pembicaraan

"Eh elo. Pas banget nih gue lagi nganggur, mau aja nelfon lo. Apakabar, lo? Gimana sama si asdos?" balas dia

"Ikatan batin kita kuat brarti. Gara-gara lo sering makan sih, hahaha. Asdos? Biasa aja. Dosen aslinya uda masuk kok."

"Terus? Lo telfon gue pasti ada sesuatu. Tell me sini." kata si Tya pede. Emang iya sih.

"Tau aja, hehehe. Lo harus tau kalo gue sekarang jadi pacar boongan asdos itu. Gila, keren kan" jawab gue  dengan cengiran

"Wow. Emejing. Kok bisa?" ujar Tya keheranan

Akhirnya terjadilah obrolan yang panjang antara gue sama Tya. Gue pun menceritakan semua kejadian yang gue alami mulai dari disuru jadi pacar boongan sampe dikasi coklat dan lain-lain. Dan tanggapan Tya adalah "Gue kok ngefeeling si Kevin ada sesuatu gitu makanya sampe segitunya. Lo harus hati-hati aja sama si Kevin dan Sarah."

Okay, captain. Gue nurutin omongan lo.

Gue pun memutuskan buat nelfon si Kevin. Mau gak mau. Ini demi ketenangan gue juga. Jadi gue juga harus siap.

"Kevin? Lo ngasi gue coklat, bunga, surat dan foto pas kita masi jadian?" ujar gue to the point

"Hah? Coklat apaan?" tanya dia heran

"Udah gausa munafik. Ngapain lo ngasi gituan? Mending lo simpen aja. Kasi ke pacar lo sekarang. Gue gak butuh gituan. Bye." jawab gue sambil menutup telepon. 

Selesai. Semoga dia tau diri dan gak ganggu gue lagi.

Beep!!! Beep!!! Beep!!!

Dan tiba-tiba gue ngedenger hape gue bergetar. Oke, siapa lagi sekarang?

James ternyata.

J: Kebo

F: Aya naon?

J: Sok-sok sunda lu

F: Ada perlu apasih?

J: Lo nganggur gak? Temenin gue  telfonan yuk

F: Jones sih lu. Gada yang mau nelfonin  wakakak

J: Kebo brisik. Yauda deh gue telfon  sekarang. Jangan tidur lo!!!!!!

Dan gak lama kemudian, hape gue berbunyi. "Ini orang kalo ada maunya cepet ya" batin gue

"Halo?" ujar gue dengan nada naik(?)

"Kebo" balas dia datar

"Brisik lu" kataku jengkel

"Jutek amat. Pms?" jawab dia

"Jomblo diem deh" dengusku

Oke, dia ketawa kecil. Emang ada yang salah sama omongan gue? Jangan-jangan........dia aneh lagi.

"Jangan mikirin gue gitu, kebo" ujarnya lagi

"Siapa juga mikirin lo. Pede banget" jawab gue bohong. Iyalah bohong.

"Whateverlah. Gak tidur lu?" tanya dia

"Kan lo telepon, mana bisa gue tidur" jawab gue jujur.

Emang bener kan?

"Terserah" balas dia setelah mendengar ucapan gue barusan.

Emang ada yang salah?

Kok gue jadi keinget tentang barang-barang itu ya. Apa gue cerita aja ya tentang coklat, bunga, surat dan foto itu? Tapi kalo gue crita, gue bakal ngebuka kisah lama dong. Gue bingung.

"Floren" ujar James

Bilang gak ya. Aduh bingung. Tapi kalo gak bilang, gaenak. Kalo bilang, males dikepoin. Kok ribet banget sih.

"Um, James?" kata gue ragu

"Ya?" jawab dia yang gue tau pasti heran

"Apa-"

TUT TUT TUT TUT 

Lah? Kok mati? 

"Ah udahlah, tidur saja. Goodnight world. Semoga besok gak hal-hal aneh." batinku

Normal POV

"Selamat pagi, Pak James" sapa Floren dengan riang

Seperti biasa, James menjemput Floren. Tetapi kali ini berbeda, kenapa? Karena James membawa motor ninja. Ninja oke bukan Tinja. 

"Ayo buruan naik" ujar James

Dan Floren pun menurutinya. "Pake nih helm. Dan kalo lo gamau jatuh, peluk gue" lanjutnya seraya memberikan helm kepada Floren. Dan Floren pun naik keatas motor ninjanya.

"Bener gamau peluk? Yauda. Keslamatan lo, gue gak nanggung" kata James seraya menggas motornya yang membuat mau ga mau, Floren harus menurutinya.

"Peluk yang kenceng" ujar James lagi

"Eh bawel lo. Cepet jalan" balas Floren

"Okay" kata James seraya menggas motornya yang membuat Floren hampir terjungkal.

Sesampainya di kampus, Floren buru-buru ke ruang dosen untuk memberikan tugas makalah untuknya tetapi, saat Floren hendak memasuki ruangan tersebut, Floren melihat cowo yang sudah tak asing lagi baginya.

Ya, itu adalah Kevin. Cinta pertama Floren.

"Ngapain itu anak kesini ya?" gumam Floren. "Apa gue samperin aja? Tapi buat apa? Ohiya tentang barang gak penting itu. Tapi yaudahlah, gue juga mau lupain dia. Jadi itu gapenting banget." lanjutnya

Akhirnya Floren pun memutuskan untuk masuk ke ruangan dosen dan mengumpulkan tugasnya.

Dan ternyata, tanpa sepengetahuan Floren, Kevin sudah melihat Floren yang memasuki ruangan dosen dengan tersenyum penuh arti......

------------------------------------------------------------

Jengjengggg. Ada apa itu? wkwk coba tebak(?) Untuk kali ini, gada James POV gapapa kan ya. Okede~

You're My SaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang