Everything Has Changed

1.2K 27 0
                                    

MAAFKAN DAKU LAMA NGEPOST:((((( DETIK2 MENJELANG UNAS INI....... MANA BESOK TRYOUT LAGI. OKECURCOL.  

OHYA ITU ADA FOTO SI FLOREN WKWK.

CEKCEKCEK

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Floren POV

Gue merasa berada disebuah tempat yang gelap. Tempat yang sama sekali gue gatau. Gaada penerangan sama sekali. Hampa banget.

Gue berjalan mondar mandir sambil berteriak apakah ada orang disini. Tetapi hasilnya nihil.

Gue pun memutuskan untuk berjalan. Berjalan lurus kedepan. Entah kenapa, hati gue mengatakan bahwa gue harus lurus.

Tiba-tiba gue mendengar suatu suara, "Waktumu belum saatnya Floren. Kembalilah"

Seketika gue mencari sumber suara itu, tetati hasilnya tetap nihil. Dan gue pun tetap mengikuti kata hati gue untuk berjalan terus kedepan.

Hingga gue melihat sebuah cahaya yang terang dan gue mantap untuk menuju kesana.

000

Gue menerjap beberapa kali. Melihat sekeliling gue.

Dimana gue? Kok gue gapernah liat tempat ini? Kenapa ada infus ditangan gue? Apa jangan-jangan gue dirumah sakit?

Dan gue pun mendengar derap langkah kaki.

"Hai Floren" ucap orang itu

Diasiapa? batinku.

"Um, lo siapa ya?" tanyaku heran

"Lo gatau gue?" tanya dia gak percaya

"Enggak. Lo siapa? Mana Kevin? Mana orangtua gue?"

Dan gue bisa melihat ekspresi nggak percaya keluar dari wajahnya. Dia ini sebenarnya siapa sih? Kok gue gak inget dia? Kenapa yang gue inget cuma Kevin, nyokap, bokap dan Tya?

"Mereka gak ada. Mungkin sebentar lagi mereka bakal dateng" jawab dia datar

Eh? Kok jadi jutek gitu? Emang gue salah ngomong? Gue kan emang gak kenal sama dia.

"Oke" tandasku sambil mencoba untuk duduk.

"Eh. Jangan banyak gerak. Lo belum sepenuhnya pulih"

Care juga. Bolehlah. Eh. Boleh apaan?

"Kita belom kenalan. Kenalin, gue Floren" ujae gue seraya mengulurkan tangan

"Gue James" jawabnya datar

Songong banget. Gue mencoba ramah sama orang baru padahal.

"Oke, James. Coba lo ceritain tentang lo" kataku

"Buat?"

"Biar gue kenal lo. Sambil nunggu nyokap, bokap sama Kevin" jawabku

"Gue asisten dosen Pak Andre" ucapnya seraya duduk di kursi sebelah ranjang gue

"Oh asisten dosen guru killer itu. Terus..... Kok lo bisa kenal sama gue?"

"Kita kan pernah ketemu di taman" ujarnya

Hah? Taman? Kapan coba. Kok gue lupa.

"Sori, gue lupa" jawabku pelan

"No prob. Mending lo skarang istirahat. Sambil nunggu mreka dateng" ucapnya seraya membuka hapenya.

Gue pun menuruti ucapannya.

James POV

Jadi ini maksud dokter, dia hilang ingatan separuh. Dan separuh ingatan yang hilang adalah tentang gue. Dia lupa sama gue. Dia malah mengingat cowok brengsek itu. Kenapa hidup gue ngenes banget.

Gue meninggalkan dia setelah dia udah tidur lagi. Ngapain gue berlama-lama disitu. Toh dia juga gak kenal sama gue. Tapi entahlah, gue gak rela kalo dia sama Kevin. Emang gada cowo yang lebih baik dari Kevin?

Ada. Itugue. Hati kecil gue berbicara gitu.

Oke gue mulai ngelantur. Gue harus ketemu Nico.

---

"Hey bro" ujar Nico seraya menepuk pundakku

"Najong amat muka lo ditekuk. Lo kenapa nyet?" tanya dia lagi

"Floren amnesia" jawab gue datar

"Floren? Siapa tuh? Gebetan baru?"

"Pacar boongan" kata gue pendek

"Widih. Kok bisa?"

"Gue juga gatau. Gue dapet informasi kalo dia kecelakaan. Dan sekarang dia amnesia. Dia amnesia separuh. Dan separuh yang hilang itu yang tentang gue. Ngeselin tauga nyet" jelas gue

"Mantep gitu. Yauda kali, kalo jodoh pasti gak kemana. Lo deketin lagi orangnya. Siapa tau dia bisa inget sama lo kan?"

"Tau deh. Bagi minum"

"Macem gak mampu aja lo. Nih" jawabnya seraya memberikan minum

"Thanks"

"Awas mabuk"

"Whatever"

Okay. Bikin dia inget gue lagi.

---------------------------------------------------------------

Sip. Ini paling gaje. Mohon maaf.

You're My SaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang