Spy?

984 29 0
                                    

Haiii!!! aku kembali!!! yang suka ceritaku vommet sebanyak2nya dong. Jangan jadi silent readers, kawan. Dan menurut kalian, aku harus ngelanjutin YMS gak? ohiya, aku opencover nih. kalo kalian mau ngedit cover crita ini. tapi dapet ucapan terimakasih......hehehe.

OKAY, SELAMAT MEMBACA!!! dan gue mau bilang kalo part ini gaje banget....

------------------------------------------------------------------------------------------------------

18.30 Cafetaria

"Sori, aku telat. Macet banget jalannya" ucap seorang cowo seraya duduk berhadapan dengan cewek itu.

"Gak papa. Aku baru aja nyampe kok. Kira-kira sejam yang lalu" jawab cewek itu dengan menekan kata 'sejam yang lalu'

"Hey, marah ya? Sori, janji deh lain kali aku gak telat lagi" bujuk cowok itu sambil mengelus pipi cewek itu namun ditepis olehnya.

"Dari dulu kamu gitu mulu. Telat mulu telat mulu. Ujung-ujungnya bilang kalo janji gak bakal telat. Mana janjinya? Mana? Capek aku sama kamu. Mulai skarang kita putus aja." kata cewek itu sambil pergi meninggalkan cowok itu. 

"Dasar cewek" gumamnya seraya memukul meja dan pergi juga meninggalkan tempat itu.

------------------------------------------------------------------------------------

Floren POV

"Apa? Ke Bali? Sama James?" tanya gue kaget setelah mendengar ucapan nyokap.

"Iya, nak. Kan lumayan kamu liburan. Skalian pendekatan sama dia" jawab nyokap.

"Tapi kuliah aku gimana, ma?"

"Udah tenang aja. Kamu kan cuti sebulan ini" kata nyokap yang bikin gue shock.

Sejak kapan gue cuti? Perasaan gue belom minta ijin deh.

"Kata siapa?" tanya gue.

"James yang bilang ke mama" kata nyokap.

Makin ngeselin aja ini orang. Ish.

"Yauda deh, ma. Aku masuk kamar dulu" kata gue seraya berjalan kearah kamar.

Bisa-bisanya kan dia ngatur hidup gue. Emang dia siapa sih? Kenal aja baru di rumah sakit kemaren. Dasar cowo sarap. Mana nyokap setuju-setuju aja sama dia. Ini bukan jaman Siti Nurbaya yakan? Gak jaman di jodoh-jodohin.

Ehtapi tunggu......

Kalo gue ke Bali, gue pasti bisa lupain si Kevin dan cuci mata disana. Bule-bulenya banyak yekan. Mana dibayarin pula. Sejujurnya, feeling gue sama dia makin gak ada. Apalagi semenjak kejadian tadi, gue ngerasa biasa aja pas mutusin dia. Gak nyesel sama sekali. Aneh banget. Atau emang, Kevin bukan jodoh gue?

Masa bodoh deh. Gue harus ngurusin hal yang penting yaitu nyiapin barang apa aja yang perlu gue bawa. Oke Floren, lets work!

------------------------------------------------------------------------------------------------------

James POV

Gue udah ngurus segala keperluan gue dan Floren dan gue berharap disana gak bakal ada apa-apa.

Gue memasuki ruang kerja gue dan melihat sebuah foto. Foto candid yang ada muka gue dan dia pas kita makan di kantin kampus. Pas hari dimana gue ngehukum dia jadi asisten gue. Sejujurnya, gue iseng aja ngomong gitu. Ya itung-itung ngasi pelajaranlah buat anak itu. Tapi ternyata gue jadi suka sama dia. Emang bener kata orang, cinta gak bisa ditebak kapan dan dimana ia akan berlabuh. Gue bakat penulis kali ya, puitis gini.

Gue ngajak dia ke Bali supaya siapa tau, dia bisa inget gue atau gak inget kenangan kita. Ya, semoga aja Tuhan berbaik hati dan dia dipulihkan ingatannya.

Dan tiba-tiba, hape gue berbunyi.

"Halo" ujar gue.

"........"

"Hah? ngikutin? siapa orangnya?"

"......"

"Saya gak mau tau. Kamu harus cari tau siapa yang brani-brani ngikutin"

"....."

"Ya"

Lalu sambungan terputus.

Gila, siapa sih yang brani-brani mata-matain gue sama Floren di Bali? Untung gue tau sekarang, coba nanti pasti kan lebih bahaya. Perusak kesenangan aja.

By the way, mungkin gue tau siapa dia...

--------------------------------------------------------------------------------------------------------

How? Ada yang tau gak siapa itu..... Tebak ya hohoho. Dan maaf banget kalo part ini pendek. part selanjutnya pasti lebih panjang dan bagus. ini buat pemanasan aja karena gue udah lama gak ngelanjutin hehe.

You're My SaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang