"aku benci dia!" kata-kata itu tidak bisa kucerna. emily dan shane tidak ada yang mau menjelaskannya padaku. ada apa dengan mereka? bagaimana mereka bisa saling kenal? mengapa mereka tidak mau bilang padaku bahwa mereka sudah saling kenal?
begitu banyak pertanyaan terlintas diotakku. aku tidak bisa mengerti dengan apa yang terjadi. aku harus bertanya pada siapa? mbah google memang tau semuanya. tapi apa dia juga tau masalah antara shane dan emily? gak mungkin banget. ngelantur nih.
ku coba buka facebook, masuk ke profil shane dan melihat foto2nya. terus ku lihat sampai ku temukan foto shane berdua dengan seorang cewek berkacamata. cupu. culun. tapi cantik. dan wajahnya tidak begitu asing. sepertinya, aku kenal.
aku zoom foto itu. tapi malah pecah. kamera yang dipakai, pasti masih belum bagus. hasilnya gini deh, ga bisa di zoom :(
gue mengacuhkan soal foto shane dan cewek itu. guling-guling dikasur, berfikir apa yg harus gue lakukan sekarang.
"emily, maaf kalau tadi gue bikin lo marah. niat gue mau baikan sama lo. eh malah bikin lo makin marah. maaf banget, em.. gue udah anggep lo sahabat banget.gue sayang ama lo." 'sent'
"gue gak maarah ama lo. gue cuman kesel ama lo. kenapa lo harus pertemuin gue ama cowok sialann itu? gue masih sakit sama dia. gue benci dia. sampai kapanpun, gue gak akan pernah bisa maafin dia. terlalu sulit untuk dimaafin. dan kayaknya, lo juga bakal ngelakuin hal yang sama kalau lo ada di posisi gue." begitu balasan dari emily.
"lo ada masalah apa sama shane?"
sejam, dua jam, tiga jam, sampai pagi pun emily belum membalas pesanku. membuatku semakin penasaran. shane, emily, ada apa sih diantara kalian?
cowok itu mendekat. semakin mendekat. berjalan menghampiriku ditengah keramaian. entah aku dimana sekarang. tapi, yang ku tahu, aku pasti akan aman bila ada dia. cowok itu, membuatku terus tersenyum. tertawa karna ulahnya dan ceritanya yang konyol. hati ini nyaman bersamanya. tangannya menggenggam tanganku. keduanya. aku tak mengerti. aku bingung. dia mulai berlutut. melepaskan genggamannya dan mengambil sesuatu dari saku bajunya. sebuah kotak kecil. seperti kotak cincin atau kalung. dan benar!! sebuah cincin berdiri manis didalamnya.
dia mengambil cincin itu dan memasangnya dijari manis ku. semua mata, kini tertuju pada kami. banyak pasang mata yang menampakkan bahwa iri dengan apa yang terjadi pada ku. sungguh romantis..
"Amandaaaaaaa!!!!!!!!!!!!" suara seorang cewek memanggilku dengan sangat keras hingga memekakkan telinga. kak Nadine.
"mmmmmm??" jawabku sekenanya.
"hayo banguuunn... katanya mau lari pagi??" kak Nadine menggoyang-goyangkan tubuhku, membangunkanku.
"aku masih ngantuk, ka.." ku tarik selimut dan membalik badan, membelakangi kak Nadine.
"jadi engga mau bangun nih??" tanya kak Nadine.
"beneran nih? engga nyesel?" lanjut kak Nadine.
"mmmm, padahal pulang lari pagi mau mampir ke kafe hello kitty" ujar kak Nadine membuat mataku terbelalak.
"tunggu! 15menit aku kelar. kita berangkat."
"hahahaha.. mandaaa... mandaaa..."
