Chapter 11

806 21 2
                                    

"jemput lo."
mendengar jawabannya, aku bertanya.
"gue ingin lo nemenin gue hari ini" jawabnya.
"kenapa? dalam rangka apa?"
"hari ini ulang tahun gue. gue mau ditemenin sama lo."
"apa?"
sungguh aku terkejut. sangat terkejut. Shane dan Emily mempunyai tanggal lahir yang sama? dan bagaimana bisa aku tidak tau? ya, Shane tidak memperlihatkan tanggal lahirnya di facebook. Shane juga sepertinya tidak suka berpesta untuk merayakan hari ulang tahunnya. terlihat dari sikapnya yang dingin. tapi, aku suka itu.
apa coba yang kurang dari seorang shane? tampan, keren, sopan, friendly. uh bikin greget.
ups, kembali ke ulang tahun Shane dan Emily.
"kok bisa barengan sama ulang tahunnya emily? emily ulang tahunnya hari ini juga lho."
"oh ya?" terdengar terkejut tetapi mimiknya biasa saja. flat.
"iya. dan sore ini akan ada pesta kejutan untuk emily. Gue sudah mempostingnya di facebook, twitter, broadcast message. lo gak baca?" shane hanya menggeleng.
"gimana kalau ulang tahun lo dirayain bareng emily aja?"
"gila. ya engga mungkin lah, putri tidur.. emily gak akan suka. siapa gue siapa dia?"
"lo, gue, emily, kita semua kan teman. pasti seneng kalau tau ada yang hari lahirnya barengan. yayaya, mau ya?" bujukku.
"engga. gue gak mau. gue pulang aja deh." Shane bangun dari tempat duduknya."tunggu" aku menarik tangan kanan shane, menahannya pergi.
"gue gak mau lo sedih, kesel dan kecewa di hari lahir lo. nanti malem, selesai pesta emily, gimana kalau kita keluar? ngerayain ulang tahun lo." kataku sambil tersenyum pada shane dengan tatapan berbinar.
"yayayayaya" ucapku karena Shane tidak memebrikan jawaban.
"oke. diam berarti iya."
aku bangun dari sofa dan kembali ke kamar. "sampai ketemu nanti malam." kataku pada shane yang berjalan keluar dari rumah.

Rumah emily, sudah sangat ramai. Ada beberapa yang aku tidak kenal. Mungkin mereka teman SMPnya emily.
Tante Nda kini sudah berdiri didepan kue ulang tahun emily. Berarti, emily sudah dekat. Aku harus mengintruksikan ke semua temen-temen untuk tenang.
"teman-teman semua, diharapkan untuk tenang karena emily akan segera sampai. Terima kasih." kata ku dengan alat pengeras suara.
Ya, benar saja. Tidak sampai 5 menit, emily membuka pintu rumahnya. Dan terkejut melihat kami semua ada dirumahnya.
"happy birthday!!!" teriak kami kompak menyela ngangaan emily yg masih terkejut.
Emily perlahan berjalan menuju tempat bundanya berdiri. Ia memeluknya dan menciumnya.
"ini semua rencana bunda? Aaawww, makasih bun." ucap emily dengan setetes air mata berlinang. Haru.
"happy birthday to you. Happy birthday to you. Happy birthday happy birthday. Happy birthday to you."
Selesai kami menyanyikan lagu selamat ulang tahun untuk emily, emily memotong kue pertamanya dan memeberikannya ke tante nda. Potongan selanjutnya buat kak Dimas dan kak Lutfi.
Pesta berlangsung meriah. Yes! Kejutan sukses
"selamat ulang tahun ya sahabat gueeee" ucapku pada Emily. "ini kado buat lo. Spesial buat lo."
"tengkyuuu so much. Lo emang sahabat gue, man. Sorry, kemarin gue sempet bete sama lo."
"iya, gpp kok. Gue ngerti dan gue akan siap denger lo cerita ada apa dengan lo dan Shane."
"gue bakal cerita. Tapi gak sekarang. Dan gatau juga kapan. Gue sebenernya males ceritain karna gue gak mau inget masa lalu itu."

"hei!" sapa seorang cowok. Entah ke aku atau emily. Tapi, kami berdua menoleh.
"kevin?" aku gak nyangka ketemu kevin disini.
"hei.. Lo kaget ya pasti ada gue? Gue tuh temen smpnya emily." jelas Kevin seperti tau apa yang aku tanyakan dalam hati.

"kalian saling kenal?" tanya emily.
"iya. Dia tetangga gue, dan temen SD gue." jawabku.
"dunia sempit banget ya." ujar emily kemudian.
"hai emily!! Eh ada kevin juga" sapa seorang cewek bersama beberapa orang. Mungkin mereka teman SMPnya emily.
"gue kesana dulu ya." pamit emily.
"vin, gue mau nanya serius nih sama lo"
Aku menarik kevin pergi agak jauh dari emily yang mengobrol asyik dengan teman2nya.
"nanya apaan sih?"
"emily sama shane. Mereka kenapa?"
Kevin terlihat gugup. Sangat jelas terlihat ada yang disembunyikan.
"mereka ituuu... " kevin ragu bercerita.
"kalau gue cerita ini, jangan pernah lo bilang ke emily kalau lo tau dari gue." aku mengangguk.
"janji??"
"iya. Gue janji. Emang ada ap sih mereka?"

Cerita CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang