PART 4

203 3 0
                                    

"So..gimana kabar kamu, Amanda?"

"Baik...."

Haaa! Sampai sekarang Amanda sama sekali nggak bisa menahan senyumnya.

Sampai sekarang Amanda masih tidak menyangka kalau Nicky, gebetannya dulu menghampirinya. Rasanya campur aduk.

"Dan? Cowok di sebelah kamu?" tanya Nicky sambil melihat Andra.

Amanda menoleh kepada Andra lalu dalam sekejap langsung kembali melihat Nicky. "Oh. Kenalkan nih, Kak. Ini Andra."

Nicky tersenyum sambil mengulurkan tangannya untuk berkenalan. "Gue Nicky."

Dengan muka ogah-ogahan, Andra menjabat tangannya dengan tangan Nicky. "Andra."

Selanjutnya, selama hampir satu setengah jam Amanda terus berbincang dengan Nicky dengan serunya.

Sementara Andra hanya bisa diam sambil memasang mukanya yang jelek abis. Muka cemberutnya ketika bosan.

"Man, pulang yuk. Udah malam." ajak Andra kepada Amanda. Andra sudah bosan berlama-lama disini.

Amanda yang masih seru berbincang, tidak menjawab ajakan Andra.

"Man, pulang yuk." ajak Andra lagi.

Ternyata karena terlalu asyiknya berbincang, Amanda sampai tidak mendengar ajakan Andra.

Dengan suara keras, Andra mengulangi ajakannya lagi. "Man, ayo kita pulang!"

Amanda menoleh, "Lo duluan aja, Ndra." dan dalam sekejap Amanda langsung melanjutkan perbincangannya dengan Nicky.

"Terus nanti lo pulang sama siapa?" tanya Andra.

"Nanti aja dipikirinnya." lagi-lagi dalam sekejap Amanda langsung berbincang kembali.

Dengan muka bete-nya, Andra berdiri dari bangkunya. "Bener ya gue pulang duluan? Ok, bye."

Amanda nggak menjawab.

Masih dengan muka bete-nya, Andra berjalan keluar dari dalam restaurant tersebut.

Sebenarnya Andra nggak berniat pulang karena dia memikirkan sahabatnya itu. Kalau dia pulang sekarang, bagaimana Amanda pulang?

Tapi setelah mengingat-ingat. "Oh iya, kan ada Nicky Nicky itu. Pasti Amanda pulang sama si Nicky itu." batin Andra.

Buzzzz...suara mesin mobil Andra yang langsung tancap gas.

Sementara itu, di Restaurant...

"Ngomong-ngomong, cowok yang tadi pacar kamu?" tanya Nicky dengan nada bicaranya yang selalu berkesan cool.

"Siapa? Andra? Huuu. Bukan lah. Aku sama dia udah sahabatan dari awal SMA." jawab Amanda cepat.

"Oh, aku kira. Oh iya, jadi selama aku udah lulus kamu belum punya pacar?"

"Belum. Pacaran nanti dulu deh, belajar dulu." jawab Amanda senyum-senyum.

"Bener sih. Pelajaran yang utama." ucap Nicky tersenyum.

"Terus kalo kakak gimana?" tanya Amanda balik.

Nicky pura-pura berpikir. "Hmm. Pacar sih belum ada, tapi kalau fans aku banyak." ucapnya tertawa kecil.

Amanda ikut tertawa. "Bisa aja. Ohya, band kakak tadi bagus loh."

"Ohya? Makasih. Ngomong-ngomong gak usah panggil kakak. Kurang pas didengar. Anggap aja kita seumuran."

Amanda mengangguk. "Oke. Kamu ambil jurusan apa sekarang?" ucapnya dengan canggung.

"Aku sih ambil jurusan musik. Makanya sekarang aku udah punya band." jawabnya sambil menunjuk tiga teman bandnya yang duduk di kursi lain.

"Wow, keren. Ohya, nama bandnya apa?"

Nicky menjawab, "Confident."

"Confident? Kok bisa namanya Confident?"

Nicky geleng kepala, "Nggak tau. Saat kami semua ingin buat nama, nggak tau kenapa nama itu langsung muncul dipikiran kami."

Selanjutnya mereka berdua terus berbincang seru, sampai waktu menunjukan pukul 11 p.m.

"Kamu nggak pulang, Man? Sudah malam." tanya Nicky sambil melihat jam tangannya.

Amanda juga melihat jam tangannya. "Oh iya, udah jam 11 ya. Yaudah, kalau gitu aku pulang dulu, ya."

"Tunggu. Kamu pulang sama siapa?" tanya Nicky.

Amanda menoleh ke kursi sebelahnya, "Sama An..."

Tapi saat Amanda menoleh, Andra tidak ada.

"Andra? Dia udah pulang. Kamu nggak sadar ya kalau tadi dia udah ngajak kamu pulang?" ucap Nicky tertawa melihat tingkah laku Amanda.

"Hah? Dia ngajak aku pulang? Aku nggak denger, tuh." jawab Amanda tertawa juga.

"Yasudah, kalau gitu kamu pulang sama aku aja." ajak Nicky.

"Nggak usah." tolak Amanda.

"Udah, ayo."

[TO BE CONTINUED]

You're My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang