Part 13

93 1 0
                                    

"Jadi kapan nih lo mau nembak Selena?" tanya Amanda penuh antusias.

Andra terdiam, "Asal lo tau. Gue sebenernya mau nembak lo, Man. Cuma gue tau kalo ini bakalan sia-sia aja. Gue tau lo lebih suka Nicky."

Melihat Andra yang diam dan tidak menjawab, Amanda mengibaskan tangannya di depan wajah Andra. "Woy! Ndra, diem aja sih."

Awalnya Andra belum sadar tapi lama kelamaan dia pun sadar juga. "Eh iya, Man. Sorry. Gue ga tau nih kapan. Cuma doain aja biar semuanya lancar."

Tuh kan! Ngapain coba Andra ngomong kayak gitu? Andra emang aneh.

"Oke. Gue akan selalu dukung lo kok, Ndra. Semoga berhasil ya dapetin Selena. Haha." jawab Amanda.

****

Keesokan harinya..

Di sekolah..

"Sel, gue boleh ngomong sebentar sama lo? Tapi jangan di sini." tanya Andra pada Selena yang berada di kelas. Lagi-lagi semua mata di kelas itu memandang takjub Andra.

Selena menjawab, "Oke, Kak. Tapi tunggu sebentar ya. Aku mau bersihin ini dulu." Selena menunjuk ke tumpukan koran bekas yang habis dipakai untuk praktek kelas seninya.

"Oke. Gue tunggu di bawah pohon." Andra berjalan santai keluar kelas diikuti tatapan mata sekelas.

"Sel, lo ada apa sih sama Kak Andra. Lo udah jadian ya? Kok ga bilang ke kita sih?" samar-samar terdengar ucapan yang diikuti dengan suara gaduh yang terdengar oleh Andra yang baru aja keluar dari kelas.

****

Di bawah pohon...

"Sorry, Kak. Sampah korannya banyak." Selena datang menghampiri Andra yang sedang memainkan gitarnya.

Andra yang tadinya asik bermain gitar langsung menoleh ke arah Selena setelah ia sadar Selena datang.

"Gapapa. Selow aja. Oh ya, udah gue bilang ga usah panggil gue kak. panggil aja Andra." ucap Andra.

Selena tersenyum kecil. "Hehe. Sorry, Ndra."

"Nah, gitu dong. Oh ya, apa respon lo pas temen lo nanya tentang lo dan gue?" tanya Andra iseng.

"Maksudnya?" tanya Selena bingung.

"Itu loh tadi, pas gue keluar dari kelas lo, ada temen lo yang nanya tentang gue sama lo. Dia nanya apa kita udah jadian atau belum."

Pipi Selena memerah. "Oh itu. Aku nggak jawab kok."

Andra tersenyum melihat pipi Selena yang tiba-tiba blusing gitu. "Kok ga dijawab? Kenapa? Emang ga seneng kalo lo jadian sama gue? Gue kan ganteng dan populer."

Pipi Selena makin merah mendengar ucapan Andra.

"Kok diem aja sih?" tanya Andra yang melihat Selena diem aja.

Selena masih diam aja tuh. Nggak mengeluarkan sepatah kata pun.

Tiba-tiba terdengar suara gitar mengalun merdu diikuti suara nyanyian.

"Merah pipi ini saat ku tatap wajahnya.

Mungkin kah ini yang dinamakan cinta.

Malu hatiku ini saat ku lihat dirinya.

Mungkinkah ini yang dinamakan cinta.

Tapi ku malu tuk mengatakan pada dirinya.

Oh tuhan, tolong aku sampaikan pesan ini padanya, agar dia tau bahwa kini aku jatuh cinta.

Oh tuhan bantu aku temukan cara tuk mendapatkan dia."

Nyanyian pun terhenti.

Selena menoleh ke arah Andra. Andra pun tersenyum. "Lo tau maksud dari lagu itu?"

Selena menggelengkan kepala.

"Aduhh, lo ini polos banget ya. Gitu aja ga tau. Maksudnya tuh ada cowo yang naksir sama cewek tapi dia nggak punya keberanian buat nyataiin perasaannya." jawab Andra.

"Haha. Bercanda kok. Aku ga sepolos itu. Iya, aku ngerti maksudnya. Lagu itu mah cocok dinyanyiin sama cowok cupu." ucap Selena.

"Loh? Kok cupu?" tanya Andra.

Selena mengangguk lalu menjawab, "Iya, kan lagunya tentang cowok yang naksir cewek tapi nggak punya keberanian buat nyatain perasaannya. Nah itu artinya tuh cowo cupu, zaman sekarang modal utama cowok cuma satu kok, GANTLE."

Andra terdiam sebentar. Lalu menjawab, "Jangan menghina gitu dong."

"Loh kok menghina? Aku bukan menghina kamu. Aku menghina cowok yang ada dalam lirik lagu itu." jawab Selena.

"Tapi gue nyanyiin itu justru sesuai sama isi hati gue." jawab Andra.

"Oh, sorry. Aku nggak bermaksud menghina." ucap Selena.

"It's okay. Cuma lo mau bantu gue kan? Buat dapetin cara buat gue dapetin seorang cewek?" tanya Andra mupeng.

Selena menjawab dengan hati-hati, "Mendapatkan cara untuk mendapatkan Kak Amanda?"

"Sekarang nggak penting siapa ceweknya, yang penting sekarang lo harus bantuin gue. Okay?" Andra tambah mupeng.

Selena terdiam sebentar. "Ah, kalo begitu kamu cupu dong. Haha." Di balik tawanya itu, sebenarnya Selena sedang memendam kecemburuannya. Dia sudah tau pasti wanita yang ia maksud adalah Amanda.

"Iya gue ngaku gue cupu, cuma gue minta tolong sama lo. Please." Andra memderita ke-mupeng-an stadium akhir.

Selena berdiri. "Sorry, Ndra. Aku mau ke kantin dulu ya. Laper. Kapan-kapan aku akan jawab permintaan kamu. Bye." Selena langsung pergi meninggalkan Andra dengan gitarnya.

Andra membiarkan Selena pergi. Dan kembali memainkan gitarnya.

*****

Selena pov

Selena merebahkan tubuhnya di kasur. Sudah tengah malam, tapi ia sama sekali tidak bisa tidur.

Selena masih kepikiran percakapannya siang tadi dengan Andra. Selena tau benar, pasti wanita yang dimaksudnya adalah Amanda.

Kalian tau? Selena udah lama naksir sama Andra. Udah lama mengangumi ketampanan Andra sejak lama. Sejak lama ia selalu mengharapkan cintanya terbalas oleh Andra. Selena pernah meyakinkan dirinya bahwa ia akan mendapatkan kesempatan itu.

Tapi sekarang saat kesempatan itu datang, Andra malah meminta tolong padanya untuk hal yang jelas-jelas menghancurkan hati Selena.

Bagaimana tidak? Bayangkan saja jika seseorang wanita yang sudah lama menyukai seorang pria dan pada kenyataannya ia harus merelakan pria itu jatuh cinta dan mendapatkan wanita lain? Sakit hatikah? Pasti. Relakah? Tentu tidak.

Air mata keluar dari matanya. Selena tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika ia harus merelakan Andra untuk wanita lain.

Untuk pertama kalinya Selena mengularkan air mata hanya karena seseorang pria.

*****

Hei! Sorry ya buat keterlambatan updatenya!

btw, thanks buat 600 viewernyaa. aaaa. love youu:***

peaceout(v)

You're My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang