Sanpai sekarang Amanda masih saja berbincang bersama Nicky. Sampai-sampai dia lupa sama Andra.
Bel selesai istirahat pun berbunyi...
"Kak, udah bel. Aku masuk kelas dulu ya." ucap Amanda kepada Nicky.
Nicky mengangguk. "Oke. Pulang aku antar, ya?"
"Nggak usah, Kak. Aku pulang bareng Andra." tolak Amanda tersenyum.
"Ajak Andra. Gimana?" tanya Nicky.
"Hmm. Aku tanya Andra dulu ya."
"Aku tunggu di gerbang sekolah ya."
"Oke. Bye, Kak." ucap Amanda seraya bangkit dan segera balik ke kelas.
Di kelas....
Amanda langsung mencari Andra.
"Ndra!! Kak Nicky ngajakin gue pulang bareng." ucap Amanda setelah menghampiri Andra yang sedang duduk di kursinya.
Ah. Andra tambah bete. Tadi Amanda malah ngobrol sama Nicky, bukannya nyamperin Andra. Sekarang saat Amanda menghampirinya, dia malah lagi-lagi menyebut nama NICKY!
Dengan muka bete Andra menjawab, "Ga ada, lo pulang sama gue."
"Ih, ga enak tau nolak tumpangan orang. Eh, tapi lo juga diajak tuh."
"Ogah. Males." jawab Andra ketus, judes.
Amanda mencubit lengan Andra. "Ih! Kok gitu sih? Kan udah ditawarin. Ikut aja, Ndra."
Andra menghempaskan lengannya yang habis di cubit. "Gak mau. Lo aja sana."
Amanda cemberut. "Gak asik. Yaudahlah kalau gak mau. Terserah. Terus lo pulang sama siapa? Mobil lo bukannya lagi di bengkel."
Tiba-tiba Andra berpikir. "Oh iya, gimana gue pulang ya?" batin Andra.
Amanda tersenyum genit, "Udahlah ikut aja sama gue. Sama Kak Nicky."
"Terpaksa." jawab Andra singkat.
Pulang sekolah....
"Amanda!" panggil Nicky yang menunggu di depan gerbang sekolah.
"Nah, itu dia. Ayo, Ndra." seru Amanda menarik tangan Andra.
Degan ogah-ogahan, Andra mengikuti Amanda.
"Udah lama ya, Kak?" tanya Amanda ke Nicky.
Nicky geleng kepala sambil tersenyum. "Nggak kok. Ayo."
Amanda dan Andra mengikuti Nicky menuju mobilnya.
Sampai di mobil, semuanya tidak ada yang mengeluarkan sepatah kata pun. Hening......
Sampai akhirnya...
"Gimana kalau kita beli es krim dulu?" tawar Nicky.
Amanda mengangguk semangat. "Boleh tuh.."
"Gue mau langsung pulang." Andra yang duduk di bangku belakang pun berbicara.
Amanda menoleh ke Andra yang ada di belakang. "Kok gitu sih, Ndra? Gak bagus nolak tawaran orang."
Andra menjawab, "Gue turun disini aja."
"Yaudah. Aku langsung antar kamu pulang ya, Man." ucap Nicky.
"Maaf ya, Kak." jawab Amanda dengan muka menyesal.
Nicky tersenyum, "It's okay."
Sampai di rumah Amanda.....
"Makasih tumpangannya ya, Kak. See you." ucap Amanda tersenyum.
"Sama-sama, Man." jawab Nicky.
Amanda menoleh ke Andra yang langsung keluar dari mobil. Lalu kembali menoleh ke Nicky. "Yaudah. Aku duluan, ya."
Amanda keluar dari dalam mobil dan langsung menghampiri Andra yang hendak memasuki rumahnya yang bersebelahan dengan Amanda.
"Ndra, tunggu. Gue mau ngomong." teriak Amanda menghampiri Andra.
Andra berbalik badan. "Apa sih, Man? Gue capek."
"Lo kok tadi main kabur aja, sih. Lo gak terimakasih sama Kak Nicky. Kesannya lo gak sopan sama dia." ucap Amanda.
Andra menarik nafas dan menghembuskannya. "Udahlah, Man. Gue capek. Gue gak mau ribut." jawab Andra yang langsung berbalik badan dan masuk ke rumah.
Saat Andra ingin membuka gerbang rumahnya. "Tapi tindakan lo tadi ga sopan banget. Lo gak tau apa? Kak Nicky udah baik banget mau anter kita pulang, tapi lo malah kayak gitu. Dia itu baik gak kayak lo, judes"
Andra membalikan badannya lagi. "Oke, Man. Belain aja terus Nicky lo itu. Terus aja lo baik-baikin Nicky di depan gue. Terus aja lo jelek-jelekin gue. Terus aja lo bandingin gue sama dia. Sekarang lo senang-senang sana sama Nicky lo itu. Lo udah ga peduli lagi sama gue."
Andra langsung masuk ke dalam rumahnya dan membanting pintu rumahnya.
Amanda lama terdiam. Ia berusaha mencerna kalimat yang baru saja diucapkan Andra kepadanya. Maksud Andra apa ya?
"Duh. Gue salah ngomong ya? Ah, bego banget sih gue. Andra jadi marah kan."
Amanda terus mencerna.....
Sampai akhirnya, Mama-nya memanggilnya untuk masuk ke dalam rumah.
[TO BE CONTINUED]