Wrong Words

128 2 0
                                    

"Man, lo kemarin dengar pembicaraan gue sama Nicky?" tanya Andra. Sekarang mereka bedua sedang berada di mall tempat biasa mereka hangout bareng. Sedang menikmati makan malam mereka. Bahasa kerennya mereka lagi dinner.

"Pembicaraan yang mana? Emang kalian ngomongin apaan?" tanya Amanda sambil menikmati makanannya.

"Nggak ngomongin apa-apa kok." jawab Andra.

"Boong ya? Terus tadi kenapa lo nanya begitu sama gue? Atau jangan-jangan kalian ngomongin gue ya?" tanya Amanda yang mulai penasaran.

Andra mengibaskan tangannya sambil tertawa kecil. "Geer banget sih lo. Bukan kok. Ini obrolan cowok. Cewek nggak boleh tau."

Amanda memasang tampang cemberutnya,makin penasaran lah. "Kalian ngomongin apa? Oh, jadi lo mulai rahasia-rahasian sama gue ya. Oke."

Andra mencubit pipi Amanda. "Tau nggak? Kalo lagi cemberut pipi lo makin gendut tuh. Udah lah, abisin makanannya. Habis itu kita karoke."

Amanda tersenyum. "Hehe. Lo tau aja kalau gue mau karoke. Ohya, lo yang bayar ya."

"Iya, gue yang bayar."

Di tempat karoke....

Amanda sedang menyanyikan The Way I Loved You-nya Selena Gomez. Iya, lagu yang nggak boleh dilewatkan kalau Amanda sedang berkaroke.

Di tengah Amanda yang sedang bernyanyi, Andra membuka mulutnya. "Man?"

Amanda nggak menjawab. Mungkin karena saking asiknya berkaroke.

Andra terus memandangi wajah Amanda yang sedang bernyanyi. Rasanya kayak ada yang janggal. Jantung Andra berdegup kencang. Amanda terlihat begitu cantik. Tiba-tiba Andra teringat sesuatu tentang pembicaraannya kemarin dengan Nicky. Andra baru ingat kalau sekarang ia sedang berada dalam sebuah pertempuran untuk mendapatkan Amanda. Bukan pertempuran yang bagaimana, tapi pertempuran yang sehat dan gantle.

Andra terus berpikir bagaimana caranya supaya ia dapat merebut hati Amanda. Karena dia yakin kalau Amanda akan menjadi miliknya, bukan milik Nicky. Tapi...ah! Nggak ada tapi-tapian. Pokoknya Andra yakin seribu persen kalau Amanda akan memilihnya.

Lagu yang Amanda nyanyikan pun selesai. Ini saatnya Andra berbicara dengan Amanda. "Man?"

Amanda menoleh. "Huuu. Kenapa? Suara gue tadi jelek banget ya? Ya, maklumkan aja, Ndra. Gue kan nggak ada bakat nyanyi, tapi hobi gue nyanyi."

Andra menggelengkan kepalanya. "Haha. Emang sih suara lo jelek. Tapi yang mau gue omongin bukan itu."

"Terus lo mau ngomong apaan?"

Andra mengeluarkan suaranya perlahan. "Gue..."

Lama Andra terdiam. Andra mulai terpikirkan kembali. Ia takut ini begitu cepat. Tapi kalau ia tidak cepat-cepat, dia takut didahului Nicky yang menurutnya lebih gantle dibandingkan dengannya.

"Gue apaan, Ndra?" tanya Amanda.

"Gue....mau tanya sama lo masalah....hmmm...menurut lo gue kapan harus nembak Selena?"

Aduh!! Kenapa jadi itu yang keluar dari mulut Andra. Abisnya Andra udah kehabisan pikiran. Ia takut.

"Hah? Jadi lo udah punya rencana nih buat nembak Selena? Akhirnyaaa!! Kalo bisa ya secepatnya, Ndra. Pakai cara yang nggak biasa ya. Gue ga sabar liat lo pacaran sama Selena. Akhirnya cita-cita gue tercapai." ucap Amanda heboh.

"Duh? Lo bego banget sih, Ndra! Kenapa lo malah bilang itu ke Amanda. Bego bego bego!! Gue emang bego." batin Andra.

Mulai detik itu Andra yakin kalau dirinya memang nggak akan berhasil mendapatkan Amanda. Lihat aja, waktu Andra ngomong kalau dia akan nembak Selena, Amanda langsung semangat dan heboh begitu. Itu artinya...

****

Heiiii! Sorry ya kalau update nya lama dan selakinya update pendek banget. Lagi kehabisan akal nih.

Dan rencananya sih gue mau bikin cerita baru yang lebih mateng dari ini. doain aja ya semoga kesampean.

eh tapi ngomong-ngomong makasih buat 400 viewer nya. ya walau nggak sebanyak viewer cerita lain. cerita gue emang sedikit banget dibaca kalo dibandingkan sama cerita yang lain. tapi gapapa, setidaknya masih ada beberapa orang yang mau meluangkan waktunya untuk baca cerita gue ini. lav youu!! see u in the next part. vommet kalau bisa hehe:)

You're My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang