Amukan naga hitam

1.2K 72 8
                                    

Sebelum masuk ke dalam cerita,saya memberitahu kalau bagian ini ada unsur gore (sadis)nya,jadi,dimohon kebijaksaannya dalam membaca bagian cerita ini.(Tolong chuunibyou-nya jangan kambuh dan meniru adegan gore di bagian ini,ya !😁😁😁)

------------------------------------------------------

Heatrin membuka pintu rahasia di ruangan inti.Pintu itu terletak di ujung ruangan itu.Tersembunyi di balik lukisan besar.

"Nah,silahkan masuk !"

Lorong rahasia di balik ruangan itu cukup besar,tapi sepertinya orang dewasa harus membungkuk untuk bisa masuk kedalamnya.

"Lorong ini,yang terhubung langsung dengan ruang opera ?"

"Ya,bukan hanya ruang opera saja,tetapi semua ruangan penting di <Yggdrasil>,semuanya memiliki pintu rahasia yang terhubung dengan lorong ini"

"Ooh"

Mereka menemukan persimpangan di depan mereka.

"Ngg,kalau tidak salah,ke kiri"

"Oi oi,kau tidak terlalu hafal jalan ini ya ?"

"Yaah,aku sudah lama tidak masuk ke lorong ini,jadi agak kelupaan"

"Yasudah,terserah,tapi kalau tersesat,kau yang bertanggung jawab ya !"

"Eeh ?"

"Hei kalian,bisa agak serius tidak ?"

"Tuh,Clifford sampai marah,sebaiknya kau cepat,Heatrin !"

"Aku juga sedang cepat"

Heatrin memilih jalan ke kiri.Lorong itu terus lurus dan sangat panjang.

Sepuluh menit kemudian,mereka sampai di ujung lorong.Diatas lorong itu ada sebuah pintu kecil.

"Nah,kita sampai,diatas kita adalah tempat duduk lantai dua ruang opera"

"Bagus,sekarang berikan batu sihir kegelapan !"

"Baik !"

Heatrin memberikan satu batu sihir elemen kegelapan.Batu itu seukuran kelereng.

"Memangnya cukup dengan ukuran segitu ?"

"Batu sihir sekecil ini saja bisa membuat dua puluh orang menghilang,sekarang,semuanya,pegang tangan orang disamping kalian !"

Leo,Clifford,dan Heatrin berpegangan tangan.Saber menyentuh pundak Leo.

"Kau sendiri ?"

"Aku menyalurkan mana kegelapannya dari pundak Leo,nah,jika kalian saling berpegangan tangan,mana akan tersalurkan kepada orang yang tangannya kalian pegang !"

"Ooh"

"Tunggu,Saber,apa kau tahu cara menggunakan batu sihirnya ?"

"Ya,tentu saja !"

Saber menggenggam batu sihir itu.Ia kemudian menutup matanya.

"Akulah sang kegelapan,aku memerintahkanmu,sang penyelubung untuk menutupi cahaya"

Aura kegelapan muncul dari kepalan tangan Saber.Aura itu seperti tersalurkan kepada Leo dan yang lainnya.

"Invisible dark !!"

Aura hitam mengelilingi mereka seperti tornado.Setelah lenyap,tak terlihat apapun disana.

"Hei benar,kita tidak terlihat !"

"Iya,sihirmu berhasil,Saber !"

"Bukan saatnya untuk kagum,sekarang kita harus menyelamatkan sandera !"

Seven Dragoneer at Magic AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang