Who Are You???

151 11 1
                                    

Tap. .  .

Tap. . .

Tap. . .

……

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Aline menaiki tangga menuju koridor Rumah sakit, dimana tubuhnya di rawat.

Hari ini dia sengaja tidak masuk ke tubuh mei karena Ia ingin mei tetap ada di rumah dan membiarkannya menikmati kenangan tentang jiu.

"Apa Mungkin malaikat jiu itu adiknya mei. Aah Aku rasa setelah dari sini, Aku harus segera menemui malaikat jiu." Gumam Aline sambil berjalan menuju kamar dimana Ia di rawat.

Kini ALINE sudah berada di depan pintu, Ia pun langsung masuk ke dalam Dengan menembus pintu yang ada di depannya.

Di dalam sudah ada William yang berdiri di samping ranjang dimana tubuh Aline sedang terbaring. William menatap tajam wajah perempuan yang Kini terbaring Dengan selang-selang infusnya.

Melihat keberadaan William, Aline pun sangat gembira. Ia ingin langsung memeluk sosok laki-laki itu. Tapi Ia ingat bahwa Ia tidak bisa melakukan itu, yang bisa Ia lakukan hanya bisa memandangnya.

"Kakak, Andai saja kau bisa mendengarku, maka akan Ku katakan bahwa Aku Kini ada di hadapanmu kak."

William tidak bisa mendengarkan ucapan yang keluar dari mulut Aline. Ia masih terpaku pada sosok perempuan yang ada di depan matanya Sekarang.

Ha Ha Ha Ha Ha. . .

Tiba-tiba William tertawa sendiri.

"Kakak, kenapa kau tertawa." Ucap Aline, namun William tidak mendengar ucapannya.

"Kau. . .

Kau. . . . ini

Memang pengganggu, seharusnya dari dulu Aku sudah melenyapkanmu Nona Aline."

Tangan William menyentuh wajah Aline yang terbaring dan tatapannya berubah menjadi tatapan penuh kebencian.

"Kakak, Apa yang kau katakan. Kenapa kau berbicara seperti itu kepadaku." Aline tidak menyangka kalau William akan mengatakan kalimat yang menyakitkan.

.
.
.

"Sekarang di sini hanya ada Aku dan kau. Ray tidak akan bisa menolongmu Sekarang. Selama ini kau sudah terlalu lama tertidur seperti mayat hidup. Tapi kau tenang saja Nona Aline, Aku akan membantumu untuk melepaskan penderitaanmu." Senyuman William terlihat misterius.

"Apa maksud dari perkataanmu kak. Kau, Apa yang akan kau lakukan Dengan tubuhku?". Aline mulai cemas.

.
.
.
.
Tangan William mulai meraih kantup oksigen yang terpasang di hidung Aline.

In My DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang