MLB (3)

15.2K 1.2K 1
                                    

Apa kabar? Maaf sekali baru dilanjut lagi ga sempat banget buat nulis. hehehe
Jadi semoga bisa menikmati episode khayalan gaje kali ini hahaha

~~^~^^~~~~~~~^^
Prilly memanyunkan bibirnya sambil sesekali menghela nafas kesal. Kenapa Ali bisa menghilang bak setan, tak tau ia ada di mana. Prilly melewati kerumunan orang tanpa melihat, ia hanya menunduk, sesekali menggerutu kesal dan tanpa sengaja seseorang menabraknya.

Prilly tidak melihat siapa yang menabraknya tapi penampilan urakkan membuat ia tak berpikir untuk melihat wajahnya, ia mau langsung pergi dari sana.

"Maaf Prillyana."

Prilly terdiam mendengar ucapan tersebut. "Alien?"

Lelaki tersebut langsung berlari dan dengan cepat Prilly berlari menyusulnya. Dan sialnya Prilly tersandung dan terjatuh. Ia meringgis memegang kakinya.

"Sakit!" Prilly melihat lututnya berdarah.

Seseorang menghampirinya kembali. "Nggak apa-apa?" Prilly menengadah memastikan siapa yang menyapanya.

"Alien!" pekik Prilly senang.

"Bukan!"

"Iya, walau kamu berubah tapi suara kamu ga bisa bohong, satu lagi hanya kamu yang suka manggil Prillyana," cengir Prilly semangat.

Lelaki dihadapannya menyesali perbuatannya menabrak dan tak sengaja menyebut nama gadis dihadapannya tadi.

"Ikut aku sekarang!"

Prilly segera bangun dan mengikuti Ali. Denyut luka dikakinya tak terlalu dipedulikannya. Prilly mensejajarkan langkahnya cepat bersama Ali.

~

"Jangan sampai menyebar diluar kalau aku berpenampilan seperti ini, mengerti?"

Prilly mengangguk antusias. "Kamu kayak gini ganteng beut, Alien!"

Ali menghela nafas frustasi sepertinya omongan sebelumnya tak masuk ke dalam telinganya.

"Prilly, kamu dengar, aku bilang apa?"
"Ehm, jangan sampe orang tau!"

"Tapi, kamu harus kabulin satu permintaan aku!" seru Prilly senang.

"Apa!"

"Jadi pacarku!"

"No!" seru Ali cepat dan tegas.

"Eh, harus mau!" seru Prilly lagi.

"No.."

"Ayolah, sebulan saja!"

"Sekali gak tetap gak," balas Ali tajam.

"3 minggu!"

"No.."

"Aku bocorin ya!"

Ali menatap Prilly kesal. "Jangan mengancam!"

"Aku ga ancem, 2 minggu deh, please, pacaran susah banget!"

Ali menghela nafas frustasi dengan terpaksa ia mengiyakan kemauan Prilly yang daritadi membujuknya terus menerus. Hampir selama 1 jam perdebatan mereka terjadi di dalam cafe.

"Oke,kamu mau melakukan apa aja?"

Prilly mengangguk cepat. "Apa aja!"

"Apa aja, apapun itu?" tanya Ali sambil mendekati wajahnya pada wajah Prilly.

Prilly mulai berdegup kencang melihat wajah Ali terus mendekat padanya.

Prilly menutup kedua matanya sambil mencoba menahan badan Ali yang terlalu dekat. "Stop stop aku, aku belum siap Alien, kamu jangan buru buru," ucap Prilly tegang sedang Ali menahan tawanya yang hampir meledak.

My Lovely Boy (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang