Spesial Extra Part 3 - End -

23.7K 1.2K 58
                                    

Ali menggosok tengguknya, ia sedikit kelelahan dengan deadline yang cukup padat dari perusahan, untungnya itu berhasil ia selesaikan lebih cepat dari perkiraan. Sekarang ia harus pulang segera bertemu istrinya. Ia benar-benar tak paham dengan Prilly yang akhir akhir ini suka sekali badmood, kemarin saja ia dipaksa pulang. Bagaimana ia bisa pulang, ia saja tak punya doraemon yang bisa memberikan pintu ajaib. Secepat kilat tadi malam ia memesan keberangkatan pagi karena Tania mengabarkan bahwa Prilly tak mau keluar kamar.

"Li, lo benar mau pulang subuh gini?"

"Iya, ga tau tiba-tiba rewel banget istri gue, ga biasanya gitu," Ali membereskan bajunya dan segera keluar saat suara klakson mobil berbunyi.

"Gue udah dijemput, sorry ya gue tinggal," ucap Ali cepat berjalan keluar.

"Kayaknya istri lo hamil deh, makanya dia rewel gitu," tawa temannya membuat Ali tersenyum. Semoga saja itu benar. Bahwa istrinya hamil. Ia sudah pernah sekali membuat istrinya kecewa karena mengiranya hamil, maka ia tak pernah membahas kehamilan lagi.

Ali memainkan handphone nya didalam mobil, ia tersenyum melihat wajah Prilly terpampang jelas di handphone nya. Prilly sendiri yang menggantinya yang membuat Ali tertawa jika mengingatnya.

Biar kamu ga lupa sama aku..

Handphone Ali berdering membuat ia terkejut melihat nama Tania di sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Handphone Ali berdering membuat ia terkejut melihat nama Tania di sana.  Mengapa Tania menghubunginya sepagi ini.

"Li kapan sampe, Prilly parah nih, dia kayaknya salah minum obat, gue disuruh maksa lo pulang, kerjaan dia nangis mulu, katanya lo ga sampe sampe!" seru Tania membuat Ali panik.

"Jagaian dia sebentar lagi, bentar lagi berangkat, tolong lo jagain dia ya, lo sih pake acara godain dia terus," sengit Ali kesal.

"Mana gue tahu, ini yakin belum bunting Li, kalau bunting kayaknya lo harus bakoh banget hadepin Prilly," ucap Tania membuat Ali tertawa. Ia harus segera pulang.

****

"Kamu yakin ga mau ke rumah sakit, kamu muntah muntah terus," tanya Ali panik.

"Nggak apa-apa mungkin hanya kebanyakan makan Li," ucap Prilly santai.

"Apa kamu ga hamil?" tanya Ali bingung melihat Prilly selalu muntah  akhir-akhir ini.

"Hamil?" mata Prilly berbinar mendengarnya.

Keduanya sepakat untuk ke rumah sakit. Tapi tidak sesuai harapan, Prilly sama sekali tidak hamil, hanya asam lambung nya yang tinggi membuat ia sering mual dipagi hari. Setelah itu Prilly sering tak nafsu makan dan tidak enerjik seperti biasa.

"Prillyana," Ali akhirnya memberanikan diri berbicara pada Prilly, ia merasa kehilangan Prilly yang selama ini ia sayang.

Prilly menatap Ali ia memasang senyum muramnya membuat Ali tak suka. Ali menggenggam tangannya.

My Lovely Boy (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang