MLB - Bonus P.3 (END)

19K 1.1K 15
                                    

Prilly bersemangat di dalam mobil setelah ia melakukan pemaksaan pada adiknya Andre untuk mengantar ke rumah Ali.

"Ini sampai!" sengit Andre, ia kesal membangunkan dirinya sepagi ini untuk ke rumah pacar kesayangan kakaknya.

"Ikut gak?"

"Ogah, udah buruan turun, kesempatan mulu lo, pas orang rumah ga ada kelayapan terus!"

"Nggak, aku kan ke rumah ayang beb, ga jalan jalan," seru Prilly riang.

"Ngeles mulu lo kayak bajaj, udah sana turun," usir Andre mendorong Prilly keluar.

"Huh, aku sumpahin lo jomblo ya, kalau lo kurang ajar terus!!" seru Prilly kesal keluar dari mobil.

"Ih, punya adek ngeselin banget!" Prilly menghentakkan kakinya kesal.

Prilly segera mengedor rumah Ali yang langsung disambut oleh Dafa.

"Prilly, wah, om senang banget baru mau berangkat, kedatangan tamu cantik," Dafa tersenyum senang.

"Halo om, Alien ada, eh maksudnya Ali!" ralat Prilly cepat.

"Ehm, anak om aja, om ga nih?" goda Dafa.

"Hehe, kali ini iya om, Prilly dalam misi untuk mencari sesuatu dikamar Ali, Ali di mana?" tanya Prilly lagi cepat.

Dafa menggeleng geli. "Ini masih jam delapan pagi, mungkin dia masih tidur, sana, mungkin aja dia bisa langsung bangun," Prilly tersenyum senang langsung berlalu dari Dafa.

"Kamarnya om yang mana?" tanya Prilly semangat.

"Itu tepat di depan tangga, dia jarang kunci pintu, kamu tinggal masuk aja," Prilly langsung melesat naik meninggalkan Dafa yang menggeleng tak percaya.

"Makasi om, sayang om!" seru Prilly cepat, Dafa hanya tersenyum melihat gadis hiperaktif itu. Pantas saja anaknya luluh, ia pun akan luluh jika ada yang mengejar dan menempel padanya seperti Prilly.

***

Prilly membuka pintu kamar Ali pelan. Ia berjalan berlahan ke dalam kamarnya. Prilly tersenyum malu malu mereka seperti pasangan pengantin baru saja.

"Ya ampun, berasa Alien jadi cuami yang siap dibangunin istli!" Prilly terkikik geli.

Ali mulai bergerak merasa ada yang berisik di dalam kamarnya. Prilly duduk di ranjang disamping Ali.

"Alien!" Prilly menepuk pipi Ali pelan.

Prilly kembali mendekat pada Ali agar bisa menyentuh lengan Ali.

"Alien bangun!" Prilly mengoyangkan lengan Ali pelan.

Ali yang merasa terganggu akhirnya merubah posisi tidurnya menghadap Prilly. Prilly tersenyum melihat wajah damai Ali yang tengah tertidur. Ali menelusupkan tangannya ke dalam pinggang Prilly.  Prilly menahan  nafas ketika tangan Ali melingkar sempurna di perutnya. Ia kembali menatap pada Ali yang kembali terlelap.

"Alien..."

"Sebentar bunda Ali ngantuk," Prilly kembali menahan nafasnya ketika Ali kembali mengeratkan pelukannya.

Prilly bisa benar-benar mati muda, jika terus seperti ini. "Alien ini Prillyana," Prilly berbisik tepat ditelinga membuat Ali langsung mengerjap.

"Siapa?" ucap Ali serak khas orang bangun tidur.

"Prillyana..." ucap Prilly pelan.

Ali menajamkan pandangannya melihat siapa yang tengah dipeluknya. Ia membelalakkan matanya, ia langsung  sadar sempurna dan terduduk kaget .

My Lovely Boy (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang