"Cil." Bagas memanggil.
"Hm?" Cila menjawab disaat ia ingin tertidur.
"Kalo menurut lo mungkin nggak Qintan suka sama gue?" Bagas bertanya.
"Hmmmm.."
"Kalo gue.." bagas menggantungkan perkataannya.
"Hm?" jawab cila lagi.
"Nembak dia gimana?"
"Hmmmm.."
"Kok lo dari tadi ham hem ham hem aja si cil."
Cila tidak menjawab pertanyaan Bagas ntah kenapa ia sangat beruntung sekali ia dapat tertidur di saat momen Bagas bertanya hal seperti itu. Karena jujur, bagas yang selalu curhat tentang wanita yang selama ini diincarnya membuat cila sedikit iri.
Bagas bingung kenapa ia tidak mendengar sedikitpun suara dari Cila, lalu ia membuka vidcall nya dengan Cila yg sempat dia keluarin, tibatiba ia terkejut melihat Cila yg memejamkan matanya dan sekarang suaranya sudah berubah menjadi dengkuran kecil.
"Awas aja lo cila! Lagi, lo ninggalin gue tidur!" Bagas mengumpat kesal, tetapi ia tak ada niatan sama sekali untuk membangunkan Cila. Wajib hukumnya setiap kali mereka vidcall selalu cila yang terlelap duluan.
Ntah mengapa ia suka melihat Cila tertidur walaupun hanya sebatas video, muka Cila yang lucu membuat ia tersenyum.
Tetapi dia kembali teringat kejadian tadi bahwa Cila meninggalkannya tidur disaat ia ingin meminta saran.
Akhirnya Bagas kembali merengut, lalu ia mematikan telepon. Ia sangat kesal.
Karena Bagas merasa lapar juga, bagas pun menuju ke dapur rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
i Hope U Can
Teen Fiction" ... Aku harap kamu bisa," cila menghela nafas menahan desakan airmata yang selalu memaksa ingin keluar. " Maaf karena aku tidak bisa berjanji untuk selalu bersamamu ... " - Ini bukan kisah badboy, badgirl, ataupun cowo cuek jadi care seperti kisa...